#06

859 169 33
                                    

Sudah tiga minggu berlalu sejak kejadian itu, kejadian di mana mereka berdua menghabiskan waktu jalan bersama. Saat ini pun keduanya sering berkomunikasi dan bertemu.

Berawal dari Sooyaa yang hanya bertanya mengenai kabar Jennie atau mereka saling membalas status WhatsApp hingga bertukar kabar setiap hari. Tak jarang pun keduanya melakukan video call di waktu tertentu.

Pernah suatu saat Jennie mengirim pesan ke Sooyaa karena merasa bosan. Intinya pada waktu itu dia lelah dengan segala tugasnya. Saat sedang asik curhat mengenai tugas, tiba-tiba Sooyaa menelpon Jennie. Jennie yang tidak siap mendapat video call dari Sooyaa pun langsung menolaknya.

Jennie tentu protes ke Sooyaa melalui chat saking terkejutnya. Walaupun dia protes, Sooyaa tetap mencoba video call dengan Jennie. Setelah panggilan ketiga, akhirnya Jennie menerimanya.

"Halooo kak!" Sapanya ceria.

"Lo kenapa nelpon terus sih? Gue kan lagi gak mau telponan."

"Yah maaf kalau gitu. Aku mau kasih liat kakak ini. Coba liat deh."

"Apa?" Balas Jennie malas.

"Kenalin namanya Catty!" Ucap Sooyaa mengarahkan kamera handphonenya ke arah lain.

"Catty? Eh-itu bukannya cappybara?!"

"Iya, lucu kan. Pantesan aja Kak Jen mau lihat hewan ini dari kemarin."

"Iiiii Sooyaaaaa, kenapa gak ngajak gue?"

"Hahaha, kapan-kapan ya, Kak. Aku juga tadi kebetulan lewat tempatnya."

"Janji Lo akan bawa gue ke sana?"

"Iya, Kak Jennie bawel."

"Tuh kan mulai lagi." Rajuknya.

Begitulah sedikit cuplikan video call mereka. Video call pertama yang mungkin akan sangat diingat di antara keduanya. Setelah panggilan itu, Jennie merasa segar lagi. Ternyata telponan dengan Sooyaa membuat energinya kembali.

Tidak hanya melalui online, mereka juga sering bertemu dengan tidak sengaja. Hanya bertegur sapa atau makan bersama yang lainnya.

Namun, kali ini mereka sudah merencanakan untuk bertemu di tempat biasa, Kafe KJBN. Jennie katanya ingin membahas sesuatu dengan Sooyaa.

"Gimana Kak, udah ketemu cincinnya?" Sooyaa yang baru datang langsung bertanya.

Jennie diam tidak menjawab.

Iya... cincinnya hilang lagi. Semalam Jennie menghubungi Sooyaa. Dia ingin bertemu untuk membahas cincinnya yang hilang itu.

"Belum," balasnya pelan.

"Kenapa bisa hilang lagi? Coba ingat terakhir kali kakak taruh di mana."

"Udah, tapi tetap gak ketemu. Gue lupa terakhir kali taruh di mana."

Sooyaa memandangi Jennie yang berbicara dengan kepala menunduk ke arah makanannya. "Kak, itu cincin dari siapa kalau boleh tau?" Tanya Sooyaa penasaran.

"Em... Kenapa nanya hal gak penting?"

"Aku penasaran aja. Itu cincin pasti pemberian dari seseorang. Tapi udah hilang dua kali, apa itu bukan dari seseorang yang penting buat kakak?" Tanya Sooyaa.

Jennie yang sebelumnya menunduk langsung menatap Sooyaa. Kini keduanya saling tatap. "Itu dari pacar aku! Pasti penting lah."

Melihat wajah sebal Jennie, Sooyaa diam tidak ingin melanjutkan perkataannya. Takut. Jennie kalau sudah marah pasti menyeramkan, batinnya.

SoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang