#S2 - 31

748 154 26
                                    


"Jisoo, tungguin aku dong!" Jennie berlari menyamakan langkahnya mengejar Jisoo.

Hari sudah petang dan waktu bekerja Jisoo telah usai. Saat dirinya keluar dari ruangan, dia bertemu Jennie di depan ruangan Lisa. Ruangan Jisoo dan Lisa bersebelahan jadi tentu mereka bertemu kembali.

Tak mau ambil pusing. Jisoo menghiraukan panggilan Jennie dan terus melangkah menuju mobilnya.

"Kamu ish! Jalannya bisa pelan gak sih? Kakiku jadi terkilir kan... Awh!!!"

Jisoo berhenti di depan mobilnya. Dia melihat Jennie yang kesakitan tak jauh darinya.

Berhentinya Jisoo memunculkan senyum kecil di wajah Jennie. Jisoo masih peduli dengannya. Belum sempat Jennie berharap lebih, suara mesin mobil terdengar.

Mobil Jisoo pergi meninggalkan Jennie sendirian.

"Nyebelin banget. Tau gitu aku gak usah pura-pura terkilir, sekarang dia jadi pergi kan."

Jennie menghentakkan kakinya. Niat ingin dihampiri dan dikhawatirkan Jisoo, tapi malah ditinggalkan. "Gak papa deh, nanti juga ketemu." Seringai menyebalkan Jennie muncul.

Dari kejauhan Lisa menyaksikan usaha sahabatnya itu. Tatapan prihatin sekaligus kagum terpancar dari matanya.

Dia prihatin karena Jisoo sama sekali tidak membalas usahanya seharian ini. Mulai dari pertemuan mereka di kantin sampai di parkiran mobil.

Bahkan saat pertemuan siang tadi, Jisoo menyerahkan sepenuhnya keputusan kepada Lisa dan memilih meninggalkan ruangan. Selama berjalannya pertemuan, Jennie terus membalasnya tidak serius. Banyak pembahasan yang melenceng keluar dari bibir wanita berpipi mandu itu yang membuat Jisoo geram.

Lisa kagum? Iya, dia kagum karena selama ini Jennie bertahan menunggu kepulangan Jisoo. Dia jadi teringat kejadian masa lalu.

.
.

Flashback On

"Jen, mau sampai kapan lo kayak gini ha?! Udah seminggu lebih lo gak masuk kuliah, anak-anak sama dosen pada tanyain lo. Pusing gue ladeninnya."

"Gue gak mau kuliah lagi. Setiap gue kuliah, dia selalu muncul di pikiran gue!!!" Teriak Jennie melempar gulingnya.

Lisa tidak percaya sahabatnya jadi seperti ini hanya karena ditinggalkan Sooyaa. Jennie yang masa bodo setiap ditinggalkan orang tuanya pergi ke luar negeri dan Jennie yang tidak peduli saat David ketahuan berselingkuh sekarang sudah tidak ada.

Di sini, di kamar Jennie, Lisa melihat hal baru dalam hidupnya. Jennie menangis seharian, tidak bernafsu makan, kamar berantakan dan penampilan tidak terurus.

"Dia siapa sih sampai lo kayak gini? Kalian itu baru kenal beberapa bulan yang lalu."

"Lo gak tau apa-apa!!! Dia itu sahabat gue waktu kecil, Lisa! Sahabat yang pernah gue ceritain ke lo!!!"

"What?! Dia sahabat lo yang itu? Setau gue nama dia Kim Jisoo gak sih..."

Jennie kembali menangis kencang mendengar nama Jisoo. Lisa jadi pusing dibuatnya.

"Mending lo ceritain semuanya ke gue, baru gue bisa bantu."

"Lo serius mau bantuin gue?" Tanya Jennie sesenggukan.

"Tergantung dari cerita lo."

Mendengar ada sebuah harapan, Jennie menceritakan semuanya ke Lisa. Sesekali tangisnya kembali pecah karena mengingat kejadian malam itu.

Setelah cerita Jennie selesai, Lisa tak habis pikir dengan kebodohan mereka berdua. Iya, kebodohan Jennie dan Jisoo.

"Kalian berdua kocak. Yang satu pergi begitu aja sebelum tau fakta sebenarnya. Satunya lagi malah diam gak kejar buat jelasin kesalahpahaman."

SoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang