#23

870 173 16
                                    

JENNIE'S POV

Ada yang aneh.

Sooyaa hari ini bertingkah aneh. Aura di sekitarnya beda, lebih dingin dari biasanya. Caranya berbicara pun beda meski dia berusaha berbicara seperti biasa.

Jen? Aku tau dia terkadang tidak sadar memanggilku tanpa embel-embel hormat, tapi kali ini beda. Sooyaa masih memanggilku 'Jen'.

Bukan hari ini saja dia aneh. Kemarin Sooyaa susah dihubungi. Lisa juga bilang dia bersikap aneh. Apa Sooyaa ada masalah?

Tapi tunggu, kenapa aku mengingat perempuan di taman tadi malam ketika melihat Sooyaa. Wajah dan keseluruhan fisiknya sama, tapi aku yakin aura mereka berbeda. Dan yang di sini bukan Sooyaa biasanya.

Aku mengintipnya selama perkuliahannya berlangsung.

Rasa penasaranku semakin besar melihatnya diam jarang berbicara di kelas. Tapi, aku senang saat dia mengabaikan teman di sampingnya.

Setelah kuliah Sooyaa selesai, aku menarik paksa dia menuju mobilku. Sooyaa terus protes karena aku memaksanya. Ini tumben terjadi lagi.

Aku mengajaknya pergi ke mall untuk membelikannya baju. Sebenarnya, aku sudah lama mau membelikannya baju yang sedikit trendy tapi masih terbilang gayanya. Tapi, Sooyaa membuat ekspresi di luar dugaanku. Dia tidak senang sama sekali bahkan menolaknya sampai aku harus turun tangan langsung.

Astaga aku tidak menyangka dia akan semarah ini hanya karena sebuah foto dirinya. Lihatlah mukanya yang tidak mau menatapku itu. Dan kenapa dia terlihat kesal saat aku mengabaikannya? Apa dia cemburu? Tidak mungkin Sooyaa seperti itu.

Keesokan harinya aku meluangkan waktu ke depan kelasnya. Menunggu dia keluar sebelum hilang dari hadapanku lagi.

Aku menarik tangannya pelan, sangat pelan, tapi dia meringis kesakitan. Sadar ada yang salah, aku melihat jarinya diperban. Astaga... Kamu kenapa Sooyaa? Kenapa bisa tanganmu luka seperti ini padahal kemarin kamu baik-baik saja?

Dia kali ini tidak membalas pertanyaanku dengan jujur. Aku tau kapan dia jujur dan berbohong. Lihat saja alasannya bilang luka karena terjepit pintu. Tidak masuk akal buat aku, Sooyaa.

Apapun alasannya aku harap dia tidak terluka lagi.

Mungkin aku memang gila menunggu dia selama tiga hari berturut-turut, tapi itu memang kenyataannya. Ada rasa penasaran dan ingin melihatnya terus-menerus di dalam diriku. Biarlah orang lain menatapku aneh, aku tidak peduli, sekarang aku hanya peduli dengan perubahan Sooyaa.

Kami sudah pergi ke aquarium besar di kota. Melihat hewan-hewan laut di sana. Memakai pakaian couple. Dia terus membuatku tertawa dengan kelakuan konyolnya.

Sooyaa memang berubah, tapi aku suka dengan sisi dia yang ini. Sisi di mana dia hanya menunjukkan ekspresinya padaku. Tidak dengan orang lain.

Semakin lama aku bersamanya, semakin yakin aku kalau Sooyaa berubah. Kesan Sooyaa yang hangat dan perhatian ke semua orang hilang.

Tunggu, apa mungkin inilah Sooyaa yang asli? Selama ini dia berpura-pura terlihat cupu untuk mengelabui kami? Aku harus menyelidikinya lagi.

Sayang hari ini dia membuat alasan kerja kelompok. Mau tidak mau aku pasrah dan tidak memaksanya lagi. Tapi, Jennie tidak akan menyerah begitu saja. Aku akan menunggunya sampai dia keluar dan mengikutinya.

Sekarang sudah dua jam lebih terlewat, Sooyaa belum muncul. Dia membohongiku dan aku bodoh menyetujuinya dengan mudah. Lebih baik sekarang aku pulang dan menemuinya besok.

Eh, aku tidak salah lihat kan? Itu Sooyaa mengendarai mobil putih dan tampilannya berbeda. Ini semakin membuatku yakin Sooyaa berbohong menjadi gadis kutu buku. Dasar kurang kerjaan.

SoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang