#11

905 182 48
                                    

Jennie's POV

13.12

Sudah lima hari Sooyaa tidak ada kabar atau muncul di hadapanku. Rasanya hampa.

Sooyaa.

Gadis berkacamata yang sudah membuat pikiranku tidak fokus belakangan ini. Perhatiannya selama ini tanpa sadar membuatku merasa nyaman. Dia sangat mengerti aku.

Tau kapan aku lapar. Tau kapan aku membutuhkan seseorang. Berinisiatif meneleponku saat jenuh. Selalu mengalah saat berdebat denganku. Hanya satu orang yang memperlakukanku seperti itu. Hanya dia.

Kamu di mana?

Kenapa kamu menghilang begitu saja?

Apa kamu tau kalau aku tidak suka ditinggalkan seperti itu?

Aku tidak menyukai seseorang yang meninggalkanku tanpa berkata apapun. Tiba-tiba menghilang tanpa memberi penjelasan. Aku tidak suka.

Sooyaa, sekarang aku butuh seseorang. Aku butuh teman dalam keadaan seperti ini. Aku mohon balas pesanku atau setidaknya lihatlah pesanku itu.

Belasan pesan dariku belum kamu baca. Apa sebegitu tidak pentingnya aku? Apa aku sudah membuatmu marah tanpa kusadari?

Rosé bilang aku harus introspeksi diri namun sudah dua hari aku masih tidak tau ada apa denganmu. Kamu hilang begitu saja. Tiga hari ini pun aku coba ke perpustakaan dan gazebo tempat biasa kamu berada, namun tetap tidak ada. Anehnya lagi, kamu tidak ada di kelas saat aku sengaja lewat depan kelasmu.

"Kamu kenapa sih? Kasih tau aku kalau aku ada salah, jangan diam seperti ini."

Kamu itu mirip dia.

Tiba-tiba menghilang tanpa memberi kabar.

Ah iya, setelah kupikir lagi... kamu sangat sangat mirip.

Sifat kalian sama. Perhatian. Pengertian. Tulus.

Namun itu tidak mungkin kan. Dia sudah tidak ada dan tidak akan pernah kembali. Jika dia kembali pun, dia pasti tidak mau bertemu denganku. Seseorang yang aku buat kesalahan besar kepadanya. Menyakiti perasaannya yang tulus dan polos saat itu.

Kamu juga berbeda dengan salah satu sifatnya. Dia itu tidak banyak bicara dan dingin dengan orang lain, tapi kamu beda. Kamu hangat dengan orang di sekitarmu.

Astaga, kenapa aku membandingkan kamu dengannya? Dan kenapa saat ini aku merasa sangat kehilangan?

"Jadi, kamu suka karakter pikachu?"

"Bisa dibilang gitu. Baju tidurku aja banyak gambar pikachunya."

"Wah aku ngebayangin kamu pakai baju tidur pikachu, pasti lucu haha..."

Pikachu?

Bukannya itu kesukaan dia?

Tunggu.

Itu suara Sooyaa.

Sooyaa ada di sini. Di perpustakaan.

Akhirnya kali ini aku tidak sia-sia menunggunya dari pagi.

***
Author POV

Jennie menengok sana sini mencari sumber suara itu. Suara Sooyaa, adik tingkatnya yang kurang ajar tiba-tiba menghilang begitu saja.

"Terus selain pikachu kamu suka apa?" Tanya seorang perempuan dari arah kanan Jennie.

Akhirnya Jennie menemukannya. Di sana, Sooyaa duduk dengan seorang perempuan lainnya. Mereka terlihat berbicara santai namun begitu dekat.

Kedekatan mereka tidak luput dari pandangan Jennie. Ada rasa aneh dalam dirinya melihat jarak duduk keduanya. Apalagi melihat senyuman perempuan itu kepada Sooyaa. Sebuah senyuman yang memiliki arti. Senyuman yang Jennie tidak sukai.

SoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang