#26

844 155 0
                                    

Malam acara ulang tahun Dara yang diselenggarakan di kafe KJBN adalah malam yang dinantikan oleh banyak orang. Kafe itu ditutup untuk umum dan hanya tamu undangan yang diperbolehkan masuk. Di pintu masuk, Wendy dan satu temannya menyambut para tamu undangan beserta keluarga Dara dengan senyuman ramah. Wendy, dengan gaun anggun dan senyum manis, memberi salam kepada setiap tamu yang datang, memastikan semuanya merasa diterima.

Di dalam kafe, Yeri, yang mengenakan seragam kafe, sibuk mengatur pegawai lainnya. Dia memberikan perintah dengan cekatan, memastikan tidak ada kesalahan yang terjadi. Bona, dengan anggun dan penuh percaya diri, menemani para tamu berbincang sambil menunggu kedatangan Dara dan keluarga. Kafe tersebut didekorasi dengan indah, dipenuhi bunga-bunga dan lilin-lilin yang menambah suasana romantis dan hangat.

Beberapa tamu undangan sudah berpencar, ada yang berada di dalam kafe, ada juga yang di taman yang indah. Mereka menikmati suasana malam itu, berbincang-bincang dengan teman-teman lama dan menikmati hidangan lezat yang disajikan oleh kafe.

"Ekhem, mohon perhatiannya!" Bona sedikit meninggikan suaranya, menarik perhatian semua tamu. Setelah semua mata tertuju padanya, dia melanjutkan ucapannya dengan senyum ceria.

"Di malam yang indah ini, kita semua berkumpul di satu tempat yang sudah kami persiapkan untuk kalian semua, tentunya juga untuk orang yang sangat spesial. Seorang wanita berhati lembut dan berparas cantik yang hari ini menginjak usia lima puluh tahun. Walaupun sudah menginjak usia lima puluh, beliau masih terlihat sangat muda, persis seperti anak-anaknya."

Suasana menjadi hening, semua orang menunggu Bona melanjutkan pembukaannya.

"Mari kita sambut, Nyonya Dara dan Tuan Taeyang!" Bona mengakhiri pengantarnya dengan tepuk tangan meriah dari semua tamu.

Dara dan Taeyang muncul di hadapan semua orang, didampingi oleh anak-anak mereka. Bisikan-bisikan terdengar di antara tamu, memuji kecantikan Dara yang mengenakan gaun putih malam itu dan kewibawaan Taeyang.

Di samping mereka berdiri Irene dan seorang pria yang tidak dikenal oleh beberapa tamu.

"Wah, aku baru melihat anaknya. Dia cantik ya," bisik seorang tamu.

"Mereka punya anak perempuan? Aku baru tahu itu," sahut yang lain.

"Itu Irene, anaknya Dara dan Taeyang. Dia memang jarang muncul, tapi dia pernah beberapa kali terlihat bersama mereka," kata tamu lain yang lebih tahu.

"Apa kalian tidak tahu kalau mereka hanya punya anak perempuan? Pria yang di sebelah itu bukan anak mereka," tambah yang lain.

"Heh, jaga ucapanmu. Dia itu anaknya Taeyang!" ujar seorang tamu lagi, membela.

Empat ibu-ibu bergosip tanpa tahu mana yang hanya rumor atau fakta.

"Saya, sebagai suami dari istri tercinta saya, mengucapkan terima kasih kepada kalian yang telah hadir di malam yang spesial ini. Saya harap kalian dapat menikmati acara ini sampai selesai. Di acara puncak nanti, ada sesuatu yang ingin saya umumkan. Terima kasih, selamat menikmati!" Taeyang membuka acara dengan kata-kata singkat namun penuh makna.

Dara menutup matanya, menduga bahwa Taeyang tidak akan menyerah dengan tujuannya. Di sisi lain, Irene menggertakkan giginya, pasrah jika Taeyang akan mengumumkan perjodohannya malam ini.

Acara dilanjutkan dengan berbagai hiburan. Para tamu menikmati makanan lezat, minuman, dan musik yang dipersembahkan oleh band lokal. Banyak yang berfoto bersama, tertawa, dan menikmati malam yang indah itu.

Di tengah keriuhan, seseorang menghampiri Dara.

"Ha-halo Bunda..." sapa seseorang dengan suara lembut.

SoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang