#21

823 152 7
                                    

Kampus

Jisoo harus menerima kenyataan hidupnya yang unik, berbagi satu tubuh dengan dua kepribadian yang saling bertolak belakang. Setelah merenung, dia memutuskan untuk menjalani hidup sebagai dirinya sendiri, bukan berpura-pura menjadi Sooyaa. Apapun konsekuensinya, Jisoo sudah siap menghadapinya.

Namun, ada satu hal yang membuat Jisoo ragu dengan keputusannya. Jennie Kim. Perempuan yang semalam ditemuinya dan melakukan sesuatu yang tidak terduga. Mereka berada di kampus yang sama, dan Jennie pasti akan mencari Sooyaa.

"Hidup seperti ini benar-benar merepotkan," gumam Jisoo.

"Sooyaa, kamu kenapa?" tanya Soojoo, teman sekelasnya, dengan wajah khawatir.

"Tidak ada apa-apa," jawab Jisoo singkat.

"Beneran? Aku lihat kamu sepertinya tidak nyaman pakai kacamata. Apa minusmu berubah?"

"Soojoo, aku bilang tidak apa-apa. Lebih baik perhatikan dosen di depan daripada aku."

Soojoo terdiam, merasa tidak enak dengan balasan dingin Jisoo. "Oke," balasnya pelan.

Yang dikatakan Soojoo ada benarnya. Jisoo memang merasa tidak nyaman dengan kacamata dan pakaian yang dikenakannya. Segala hal tentang penampilan Sooyaa membuatnya merasa terkekang. Namun, untuk saat ini, Jisoo memutuskan untuk tetap tampil seperti Sooyaa. Dia berencana mengubah penampilannya sedikit demi sedikit agar tidak terlalu mencolok.

Setelah mata kuliah pertama selesai, Jisoo berjalan menuju taman kampus. Tempat favoritnya untuk bersantai dan melarikan diri dari keramaian kantin. Duduk di bangku taman, Jisoo mengeluarkan ponselnya dan mulai bermain game.

Asik dengan permainannya, Jisoo tidak menyadari sekitarnya sampai sebuah panggilan masuk dari Jennie membuatnya kesal.

"Kenapa sih?" gerutu Jisoo sambil menolak panggilan itu dan kembali fokus pada game-nya.

Namun, panggilan dari Jennie terus berlanjut.

"Ya ampun, hobinya ganggu orang ya," ucap Jisoo sambil menolak panggilan lagi.

Akhirnya, panggilan berhenti. Jisoo merasa lega dan kembali fokus pada game-nya, berharap bisa menyelesaikannya tanpa gangguan.

Lagi. Jennie meneleponnya.

"Dia bisa sabar gak sih?" Tolak Jisoo lagi.

Beberapa saat tidak ada panggilan masuk. Jisoo bersyukur Jennie menyerah karena sedikit lagi dia akan memenangkan game itu.

YOU LOSE!!!

"Argh, sialan Jennie!!!" Teriak Jisoo frustasi.

Hampir, dia hampir menang jika tidak ada panggilan masuk lagi. Jisoo menahan rasa kesalnya dan menatap layar ponselnya. Kali ini dia akan menjawab Jennie agar perempuan itu berhenti meneleponnya.

"Ada apa Jennie?" Tanya Jisoo langsung dengan menahan emosi.

"..."

"Halo?"

"..."

"Ini kesambung kan... Masih tersambung kok." Jisoo menjauhkan ponselnya dan melihat layar itu. Dia bingung kenapa tidak ada balasan dari Jennie.

"Kalau gak ada jawaban, aku matiin ya, Jen." Ujar Jisoo mematikan panggilan.

"Sooyaa."

Deg.

Jisoo yakin dia sudah mematikan panggilan mereka. Tapi, kenapa suara Jennie terdengar jelas? Itu tidak mungkin, kan? Jennie ada di dekatnya.

Jisoo tidak berani menengok ke belakang. Dia terdiam mati kutu mendengar suara Jennie.

SoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang