[Sudah di revisi]
⚠️ Soft ; fluffy ; mild conflict ; short 300 - <800 ⚠️
Jihoon yang nekat kabur dengan alasan healing dan bertemu gadis yang seusia dengan salah satu maknae grup nya.
❍ Treasure member edition ❍
Ini murni dari pemikiran author. Bebe...
Halo, ini sudah saya revisi yaa, dan mungkin ada beberapa penambahan dan pengurangan. Tapi intinya masih sama kok. Per part akan saya unpublish lalu saya publish lagi. Terima kasihh 🙏🏼
####
"Gimana? Kamu diterima, ga?" tanya Aska berjalan menghampiri Sera. Sera menggeleng dengan wajah lesu.
"Kayake aku harus cari tempat lain." jawabnya lirih. Aska merangkul dan menepuk pelan pundak sahabatnya itu.
"Gapapa, belum rejeki. Nanti tak bantu nyari. Ga usah sedih." ucap Aska menyemangati. Dia memeluk Sera dari samping, mencoba agar sang sahabat tidak bersedih lagi.
Sera tersenyum kecil,
"Makasih, ya." katanya sembari membalas pelukan Aska. Sahabatnya itu memang pengertian sekali. Aska melepas pelukan mereka. Dia menatap Sera dengan penasaran.
"Eh, sekarang gimanakabare kamu sama doi?" tanya Aska tiba-tiba. Sera langsung menutup matanya dan merutuki mulutnya dulu. Duh, padahal kan bisa dia kenalkan sebagai teman kakaknya. Kenapa malah membenarkan saat disangka sebagai pacarnya? Jadi ditanya mulu deh.
Sera membuka matanya dan meringis. "Eee, ya gitu. Biasa aja."
Aska hanya mengangguk mendengarnya. Sera menghembuskan nafasnya lega. Untung saja sahabatnya ini percaya dan tidak bertanya-tanya hal lain.
"Kalo kamu diapa-apain ngomong keaku, ya! Tak pukul, nanti." kata Aska setelahnya. Sera tertawa. "Siap!" balasnya dengan memberikan gestur hormat.
"Oiya, sedih banget aku. Kangen. . ." ujar Aska tiba-tiba mengubah topik. Sera langsung mengerutkan keningnya merasa bingung.
"Kenapa? Bias mu?" tanyanya yang diangguki Aska.
"Udah sekitar sebulanan ini Jihoon hiatus. Tapi rasanekayak udah setahunan." kata Aska merasa sedih. "Moga cepat balik lagi uri Jihoonie." lanjutnya.
Sera langsung menepuk-nepuk pundak Aska menyemangati. "Ngapain sedih, katamu dia hiatus buat kesehatane?Yang penting kamu selalu support dia sama yang lainnya aja."
"Ya tau, tapi kan aku kangen lihat dia." ucap Aska cemberut. Sera menggeleng-gelengkan kepalanya. "Halah, kayak udah pernah ketemu langsung ae!" ejeknya.
Aska semakin cemberut karena perkataan Sera tepat sasaran. Dia memang belum bisa ketemu secara langsung. Tapi itu sudah masuk ke wishlist nya, kok.
"Ngga boleh gituu!!"
"Maksutku tuh liat dia di konten-kontennya Treasure, gitu lhoh!" perjelas Aska merasa sedikit kesal.
"Iya udah, iya. Tak bantu doa, moga cepat balik lagi." kata Sera menenangkan. Aska hanya mengangguk lesu.
####
Sudah dari tadi Jihoon melihat wajah Sera yang murung. Semenjak gadis itu pulang, ia terlihat lesu dan tak bersemangat. Hal itu membuat Jihoon khawatir, tidak biasanya Sera bersedih.
"Sera," panggil Jihoon saat Sera hendak naik ke atas tangga menuju kamarnya. Yang dipanggil menghentikan langkahnya dan menoleh.
"Ya, kak?" tanyanya.
Jihoon mengisyaratkan Sera agar mendatanginya. Sera yang sebenarnya sudah merasa lelah mau tak mau harus menghampiri Jihoon.
Sera rasanya ingin menangis. Bohong jika dia ikhlas. Bohong jika dia sudah tak memikirkannya. Dia tadi hanya berpura-pura saja. Mana mungkin semudah itu dia melupakan saat tahu ia tidak diterima di tempat yang ia inginkan sejak dulu untuk melaksanan PKL.
Tempat itu favoritnya. Dia tak menginginkan yang lain. Takut tidak cocok -- atau yang paling buruk -- dia kembali ditolak. Memikirkannya membuat Sera menangis.
"Aku ngga keterima di tempat yang aku pengenin buat PKL, kak. Padahal tempat itu udah aku incar sejak kelas satu. Tapi nyatanya malah engga keterima. Mau nyoba yang lain aku ngga berani. Takut ditolak lagi terus ngga cocok."
Jihoon segera mengusap air mata yang jatuh di pipi Sera. Tatapannya ikut menjadi sedih. Dia lalu memeluk Sera untuk menenangkan.
"Ssttt. . . Ngga perlu nangis. Gapapa, nanti coba dulu ke tempat lain, oke?"
"Takut, kak. . ."
Jihoon melepas pelukannya dan menatap Sera.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Apa yang ditakutin, hm? Kan mereka ga makan kamu." ujar Jihoon dengan mencubit pelan hidung Sera.
"Ya itu tadi. Takut ditolak, terus kalau ga cocok gimana?"
"Makanya nanti coba dilihat dulu, cantik. Cari yang buat kamu nyaman, yang sesuai sama kamu. Masalah diterima atau engga, itu kan urusan nanti. Yang penting kamu cari dulu yang cocok sama kamu. Mau aku temenin, hm?"
Jihoon mengelus rambut Sera lagi. Dia menatap gadis yang sudah dianggapnya seperti adik ini dengan lembut. Jihoon mulai bersenandung pelan sambil tetap menatap Sera.
Geokjeong ma Han beon deo tteugeopgeuseojwo Useulttae deo yeppeo neon
Jihoon menarik kedua sudut bibir Sera dengan dua jari telunjuknya agar bibir gadis itu membentuk sebuah senyuman,
Cantik.
Andeomyeoneottae dasi sijakhae Deoneunulji mayo
Jihoon lalu menghapus air mata Sera yang masih tersisa di sudut matanya. Jihoon tersenyum, senyuman yang membuat Sera merasa tenang saat ia menatapnya. Membuatnya merasa jika semua memang akan baik-baik saja. Dan tidak ada yang perlu ia khawatirkan.