[R E V] Peka|13

234 25 4
                                    

Halo, ini sudah saya revisi yaa, dan mungkin ada beberapa penambahan dan pengurangan. Tapi intinya masih sama kok. Per part akan saya unpublish lalu saya publish lagi. Terima kasihh 🙏🏼

####

Setelah siang tadi terkejut dengan apa yang dibeli Jihoon, Sera hanya dapat mengelus dada sabar. Dia kini sedang rebahan di kasur, merasa sakit di area perutnya.

"Aish! Tumben banget kerasa sakit, biasanya juga engga!" gerutu Sera kesal. Padahal, biasanya perutnya aman-aman saja waktu period datang. Semenjak tinggal sendiri, dia jarang sekali merasakan keram perut, mungkin karena sekarang ada yang Jihoon, kali ya?

Soalnya dulu dia sering seperti ini saat ada kakaknya. Apalagi pasti dia menjadi lebih manja pada sang kakak. Namun setelah kakaknya tinggal sendiri bersama keluarganya, perutnya sudah hampir tidak pernah terasa sakit.

Cklek

Sera menoleh saat mendengar suara pintu terbuka, dia mendapati Jihoon yang masuk sambil membawa nampan. Sera rasanya ingin menangis saja, Jihoon kenapa bisa sepeka ini? Udah physical touch nya buat meleyot, ditambah act of service yang ga main-main.

Jihoon duduk di pinggiran kasur. Ia meletakkan nampan di meja dan mengambil botol yang dibawanya. "Pegang dulu," pinta Jihoon.

Sera menurut, saat dia memegang botol itu, rasanya hangat. Ternyata air di dalam botol adalah air hangat. Paham dengan apa yang maksut Jihoon, Sera langsung meletakkan botolnya di atas perut.

Jihoon lalu memberikan Paracetamol dan air putih pada Sera. Sera menerima obat dari Jihoon dan meminum air putihnya. Dia menyerahkan gelas yang sudah kosong pada Jihoon.

"Pengen sesuatu?" tanya Jihoon sembari mengelus lembut rambut Sera. Dia memosisikannya dirinya menyandar di kepala kasur dan meletakkan kepala Sera di pundaknya.

Sera menggeleng,

"Masih merasa sakit, kak." lirihnya. Baru kali ini setelah sekian lama, dan rasanya sakit sekali. Jihoon mengambil alih botol yang dipegang Sera. Dia mengusap-usap perut Sera dengan lembut. Tidak bermaksud apa-apa, hanya ingin mencoba meredakan sakit yang diderita sang adik.

"Tidur aja ya, aku temenin." suruhnya. Sera menurut, dia mulai memejamkan matanya. Dia semakin terlelap saat mendengar senandung Jihoon yang sangat menenangkan.

Honjaraneun saenggageun marayo
Naega gyeote issdaneun geol ijji marayo

Mureup kulhjineun ma
Neoege wichineun mal
Jageun huimangeul norae soge damaseo

Jeoldae ijjineun ma
Neowa hamkkeramyeon nan
Mallo pyeohyeon halsu eobsneun geu apeumdo
Gwaenchanhajil geoya

#1 : U - Jihoon [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang