[R E V] Sigan|14

224 25 0
                                    

Halo, ini sudah saya revisi yaa, dan mungkin ada beberapa penambahan dan pengurangan. Tapi intinya masih sama kok. Per part akan saya unpublish lalu saya publish lagi. Terima kasihh 🙏🏼

####

Tak terasa waktu berlalu dengan cepat. Sudah 5 bulan lamanya Jihoon berada di Indonesia. Tepatnya, tinggal di rumah Sera. Dia kini sudah benar-benar lancar menggunakan bahasa Indonesia. Otaknya yang cerdas dapat mempelajarinya dengan mudah.

"Kak Jiii!!" panggil Sera.

Jihoon menoleh dan menatap Sera yang berjalan tergesa-gesa menuruni tangga. Jihoon tersenyum teduh. "Hati-hati!" pesannya. Tatapannya mengawasi langkah Sera, berjaga-jaga jika saja gadis itu tiba-tiba terjatuh.

"Kakk, aku pengen kita lakuin sesuatu!" seru Sera setelah sampai di samping Jihoon -- yang sedang duduk di sofa ruang tamu. Sera menyodorkan dua lembar kertas dan bolpoin yang sedari tadi ia bawa.

Jihoon menatap Sera bingung, alisnya mengernyit. "Ini untuk apa?" tanyanya. Sera tersenyum lebar.

"Nah! Jadi nanti kita tulis sesuatu disini, kak! Bebas! Boleh apa aja yang kak Ji mau. Terus kalau udah, nanti digulung yaa, dimasukin ke botol ini. Abis itu botolnya kita kubur di bawah pohon yang ada di taman! Gimana?" jelas Sera penuh semangat. Jihoon mengangguk paham.

"Terus dibuka kapan?"

"Kalau kita ketemu lagi!" jawab Sera dengan pandangan mengarah pada Jihoon, tatapannya terlihat penuh makna.

Jihoon kelihatan linglung mendengar jawaban Sera. "Memangnya kita akan berpisah?" tanyanya. Sera hanya melebarkan senyumnya hingga matanya pun ikut tersenyum.

Sera meraih tangan Jihoon dan memberikan pulpen dan kertas tadi tanpa banyak bicara lagi. "Pokoknya kak Ji ngikut apa yang aku bilang aja, oke?!"

"Ini botolnya." tambah Sera sembari menyerahkan satu botol kaca pada Jihoon. Jihoon akhirnya menurut, tidak protes lagi. Setelah beberapa menit berlalu, mereka berdua selesai.

"Udah, kak?" tanya Sera yang diangguki Jihoon.

Sera lalu mengajak Jihoon untuk mengubur botol mereka. Mereka berjalan ke luar dari rumah dan pergi menuju taman yang tak jauh dari sana. Kini, mereka sudah berjongkok di depan sebuah pohon besar yang ada di sana.

"Kak Ji harus janji yaa sama aku. Nantii, kalo kak Ji balik, kak Ji harus jaga kesehatan, harus kuat, harus jaga pola tidurnya, istirahat yang cukup. Kalau lelah jangan dipaksain, harus selalu bahagia, selalu senyum, dan jangan sedih. Oke?" ucap Sera sambil menyodorkan jari kelingkingnya.

"Sera. . .?" tanya Jihoon menatap kebingungan ke arah Sera yang menunduk.

"Janji yaaa?"

". . ."

"Kak," suara Sera terdengar serak.

"Janji, ya?" ucap Sera semakin samar, gadis itu seperti menahan sesuatu. Jihoon langsung mengangkat wajah Sera dan menangkup pipinya. Dapat dia lihat jika Sera berusaha dengan keras menahan tangis dan isakan nya.

Wajah Jihoon langsung berubah khawatir, dia mengusap air mata Sera dengan lembut. "Kamu kenapa?" tanyanya tak paham.

"Kak Ji janji dulu sama aku." suruh Sera dengan mengangkat tangannya yang daritadi masih menggantung di antara mereka. Jihoon terdengar menghela nafas.

"Iya, janji." kata Jihoon akhirnya. Dia mengaitkan jari kelingkingnya pada jari kelingking Sera. Sera lalu perlahan tersenyum meski masih terisak. "Jangan dilanggar ya kak!" serunya yang tiba-tiba kembali menangis karena tidak bisa menahan rasa sedihnya.

Jihoon segera memeluknya. Dia mengusap-usap punggung Sera dengan raut sedih, khawatir dan kebingungan yang menjadi satu.

Kamu kenapa. . .? Kenapa perasaanku tidak enak?

Pada akhirnya, Jihoon hanya dapat menenangkan tangisan Sera dengan memeluk gadis itu sambil melontarkan kalimat penenang.

"Nal ijjima. . ." gumam Sera sangat pelan

#1 : U - Jihoon [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang