[R E V] Kembali|15

251 29 0
                                    

Halo, ini sudah saya revisi yaa, dan mungkin ada beberapa penambahan dan pengurangan. Tapi intinya masih sama kok. Per part akan saya unpublish lalu saya publish lagi. Terima kasihh 🙏🏼

####

Jihoon dan Sera berjalan pulang dengan beriringan. Keduanya diam, sibuk dengan diri masing-masing. Jihoon dengan pikirannya dan Sera yang sedikit melamun.

"Kak," panggil Sera tiba-tiba. Jihoon langsung menoleh. "Ya?" sahutnya.

"Jangan lupain aku ya? Meski kita ngga bareng lagi atau ngga ketemu lagi. Ya?" tanya Sera dengan pandangan lurus ke depan, menatap jalanan di depannya. Sepertinya Jihoon tidak lebih menarik dari jalan tersebut.

"Tentu saja tidak akan." jawab Jihoon langsung. Dia masih menatap Sera dengan sorot tak paham.

"Bahkan kalau kita udah ngga bisa komunikasi?" tanya Sera lagi. Kali ini dia menoleh dan menatap Jihoon tepat ke arah matanya.

Jihoon mengangguk yakin, hal itu membuat Sera menghela nafasnya dan tersenyum dengan sangat manis. Senyuman yang malah membuat Jihoon merasa gelisah.

"Makasih ya kak!" seru Sera. Setelah mengucapkan kalimat tersebut, suasana kembali menjadi hening hingga mereka sampai di rumah Sera.

Sera mengatur nafasnya lebih dahulu sebelum membuka pintu. Bersiap-siap dengan sesuatu yang mungkin sudah menunggunya di dalam sana.

Cklek

Pintu terbuka dengan lebar. Pendengaran Jihoon langsung menangkap pembicaraan dua orang yang sepertinya berasal dadi dalam. Semakin Jihoon mendekat, dia menjadi tidak mempercayai telinganya.

Deg!

Suara dari dua orang itu. . . . Jihoon mengenalinya. Bahkan sangat kenal dan hapal, membuat tubuhnya membeku. Sera melihat Jihoon yang terdiam terpaku, ia tersenyum tipis.

Mendengar suara pintu yang terbuka, atensi kedua orang tadi berpindah. Mereka menatap ke arah pintu. Salah seorang dari mereka seketika langsung tersenyum senang.

"PPU!" serunya.

Jihoon mematung. Tentu saja hanya satu orang yang memanggilnya seperti itu. Dia tidak mungkin salah mendengarnya. Dan Jihoon melihatnya saat orang tersebut berlari ke arahnya dengan wajah sumringah.

"Aku sangat merindukanmu!" pekiknya sembari memeluk Jihoon dengan erat.

"Ddaeng. . ." gumam Jihoon tak percaya. Dia lalu balas memeluk Hyunsuk dengan tak kalah erat. Benar, orang tadi adalah Hyunsuk -- yang datang bersama dengan manager mereka.

"Bagaimana kabarmu? Apa baik-baik saja?" tanya Hyunsuk dia melepas pelukannya dan memegang kedua pundak Jihoon, terlihat mengamati.

"Aku baik. Tidak perlu khawatir." jawab Jihoon sambil tersenyum. Hyunsuk yang mendengarnya merasa lega. Dia tak salah membiarkan Jihoon tinggal dengan Sera.

Teringat sesuatu, Jihoon kemudian bertanya.

"Kenapa kalian ada disini?"

"Tentu saja kami disini untuk menjemputmu kembali ke Korea, Jihoon." jawab managernya.

"Kembali ke. . . . Korea?"

"Benar! Agensi menyuruh kami untuk membawamu kembali setelah 5 bulan. Kau harus kembali beraktivitas lagi!" beritahu Hyunsuk.

"Apa aku tidak bisa tinggal lebih lama sebentar lagi?" tanya Jihoon mencoba menawar. Dia, dia belum siap.

Hyunsuk dan managernya langsung menggeleng bersamaan. Mengetahui hal itu, Jihoon beralih menatap Sera. Gadis itu tersenyum manis dengan penuh arti.

#1 : U - Jihoon [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang