[R E V] Calling|20

233 29 4
                                    

Halo, ini sudah saya revisi yaa, dan mungkin ada beberapa penambahan dan pengurangan. Tapi intinya masih sama kok. Per part akan saya unpublish lalu saya publish lagi. Terima kasihh 🙏🏼

####

Jihoon meletakkan ponselnya yang lama, dia lalu mengeluarkan ponsel satunya -- ponsel baru yang ia beli di Indonesia. Ponsel yang sebenarnya hanya berbeda series saja.

Tertera sebuah nomor di layar ponsel itu. Jihoon masih ragu akan memencetnya atau tidak. Dia mengira-ngira apakah Sera sudah tidur atau belum di jam segini.

Karena waktu mereka berbeda 2 jam, jika disini sekarang jam 12.30 berarti di sana kurang lebih jam 10.30, dan Jihoon takut kalau Sera ternyata sudah tertidur.

Coba saja, lah putus Jihoon akhirnya.

Akhirnya, Jihoon menekan logo video yang ada di layarnya itu. Dia menunggu sambil berharap video call nya akan diangkat -- meskipun peluangnya sangat sedikit karena dia tahu jika Sera mudah sekali mengantuk.

"Halo. . ." ucap suara di seberang yang terdengar serak.

Sepertinya Sera asal mengangkat tanpa melihat apakah itu panggilan telpon biasa atau video call, karena layar ponsel Jihoon hanya menunjukkan warna hitam dan wajahnya sendiri.

"Sera, apa aku mengganggu tidurmu?" tanyanya.

Sedetik kemudian, layar ponsel Jihoon sudah menunjukkan muka bantal Sera yang nampak terkejut. Dia mengucek matanya sebentar untuk memastikan.

"Kak Ji?! Ini beneran kak Ji?!" pekik Sera terlihat heboh di seberang sana. Jihoon yang melihatnya terkekeh geli, dia mengangguk dengan senyum yang terbit di wajahnya.

"Kangen banget sama kak Jiii~ huhuhu"

"Aku juga, bagaimana kabarmu?"

"Baik banget kak! Kak Ji sendiri apa kabar? Masih ingat sama janjinya, kan?"

"Iya, kamu tenang saja"

"Awas yaa kalau sampai diingkarin! Nanti aku marah sama kak Ji!"

Jihoon tertawa kecil mendengarnya. Di sana, Sera mengucapkan kalimat itu dengan alis yang menukik dan mata menyipit. Membuatnya terlihat lucu.

"Tidak akan"

Mereka lalu mengobrol ringan sambil sesekali tertawa. Apalagi Jihoon, dia terlihat sangat memperhatikan dengan sepenuh hati setiap Sera bercerita. Bahkan pandangannya tak pernah lepas sedikit pun dari layar ponsel nya.

"Aku sekarang juga jadi Teume, Kak Ji!"

Jihoon terlihat sedikit terkejut. Tapi setelahnya, dia nampak tertarik untuk mendengar lebih banyak.

"Oh, benarkah? Siapa idola mu? Apakah itu aku?"

"E em, no! Bukan kak Ji, wlee!"

Sera menjulurkan lidahnya mengejek. Jihoon tentu saja sedikit speechless. Padahal kan dia sudah sangat percaya diri, namun nyatanya ia tertolak. Sera langsung tertawa saat melihat ekspresi Jihoon.

"Walaupun kak Ji bukan bias aku, sahabatku ngeidolain kak Ji kok!"

"Ya ya, terserah mu saja. Jadi, siapa yang telah mengambil list bias mu itu? Padahal dia belum melakukan apa-apa untukmu," tanya Jihoon sedikit kesal. Jihoon seperti seorang kakak yang cemburu saat adiknya lebih memilih bermain dengan orang lain daripada dirinya.

Sera terkekeh geli,

"Jeongwoo, kak Ji! Park Jeongwoo!"

"Ya? Apa kamu tadi memanggilku?"

#1 : U - Jihoon [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang