6

785 68 2
                                    

Pagi itu tidak ada yang istimewa bagi Karma. Dia duduk di kursinya dengan pipinya yang ditempelkan ke meja.

"Ada apa, Karma-san? Kelihatannya kau tidak terlalu bersemangat hari ini." Suara ramah Ritsu memanggilnya dari samping.

Karma menoleh padanya tanpa berkata apa-apa selama beberapa saat. Karma menghela napas lalu duduk dengan tegak.

"Aku hanya sedikit bosan. Dan tolong panggil saja aku Karma-kun, itu tidak masalah." Karma menghela napas untuk entah keberapa kalinya pada hari itu. Dia tidak menemukan hal yang menarik sekecil apapun pada pagi ini.

Ritsu tersenyum cerah padanya. "Baiklah, Karma-kun. Ng... Bagaimana jika kita jalan-jalan nanti malam? Aku mendengar dari Kataoka-san bahwa waktu itu kalian bersenang-senang, aku jadi ingin ikut juga, mungkin itu juga akan mengurangi rasa bosanmu."

Karma mengingat saat dia dan yang lainnya bersenang-senang, namun itu juga membuatnya ingat apa yang terjadi setelah dia sampai di rumah. "Sepertinya tidak mungkin."

"Hmm, aku tidak begitu ingin keluar malam ini."

"Ah... Begitu ya." Sebelum Ritsu bisa mengatakan apa-apa lagi, Sugino muncul.

"Apa yang kalian berdua bicarakan?" Tanyanya.

"Karma-kun bilang hari ini dia sedikit bosan, jadi aku ingin memberinya beberapa ide yang mungkin akan mengurangi kebosanannya." Ritsu menjawab.

"Hmm... Hei, bagaimana jika kita membuat rencana pembunuhan Koro-sensei nanti malam?" Sugino mengusulkan.

"Oh, itu ide yang bagus. Mungkin di rumah Karma-kun akan menyenangkan?" Ritsu menambahkan sembari menatap Karma masih dengan senyum cerahnya.

Karma berkedip. "Di rumahku?"

"Di rumahku...? Itu tepat sekali, dengan begitu aku bisa kembali ke rumah Akabane-san dan aku bebas di sana."

"Ano... Karma-kun, apa kau keberatan?" Ritsu bertanya, membuatnya tersadar dari pikirannya.

"Tidak, tidak, sama sekali tidak. Sejujurnya itu ide yang sangat bagus Ritsu-san, aku akan senang menyambut kalian di rumahku." Karma tersenyum padanya, membuat Ritsu tersenyum balik.

"Yosh! Jadi nanti malam kita akan membuat rencana pembunuhan di rumah Karma, ya?"

Karma mengangguk pada Sugino. "Tolong beritahu yang lain."

"Tentu saja." Sugino pergi ke teman-teman yang lain.

"Oh? Jadi kita akan ke rumah Karma malam ini? Aku sangat tidak sabar!" Nakamura berseru antusias.

"Awas saja jika kau membuat rumahku berantakan." Karma memperingatkan dengan main-main.

"Tidak, tidak, Karma-kun, aku tidak akan mengacaukan rumahmu kok." Nakamura terkikik membuat Karma curiga kalau-kalau gadis itu merencanakan sesuatu.

"Biarlah, toh jika dia memang akan mengacaukan rumahku, aku akan memberinya hidangan spesial penuh wasabi."

"Nee, kita akan ke sana pukul berapa?" Kayano bertanya.

"Kalian bisa datang ke rumahku pukul 19.00." Karma mengusulkan.

"Nagisa-kun, apa kau bisa datang?" Kali ini Kayano bertanya pada si rambut biru.

"Yah, jika alasannya adalah kita akan belajar bersama pasti diizinkan."

"Wakatta, kami pasti akan kesana!"

Tiba-tiba Maehara menengahi mereka semua dan berbisik. "Hei, Koro-sensei tidak tahu soal ini kan?"

"Benar juga, jangan sampai dia tahu. Bisa-bisa rumahku kacau." Karma menambahkan.

Brothers! [Karma & Gakushuu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang