15

773 68 5
                                    

"Kenapa kau lama sekali..." Keiko mendecakkan lidahnya melihat Karma yang baru tiba.

Karma menahan diri untuk memutar matanya dan memberikan komentar sarkasme sebagai balasannya.

"Perjalanan dari sana ke sini itu sangat singkat, kau tahu?"

"Cukup dengan alasanmu. Cepatlah. Aku juga sudah ingin pulang." Gadis itu mendorongnya untuk berjalan lebih cepat.

Karma memperhatikan bahwa anak laki-laki yang sebelumnya bersama gadis itu kini tidak ada bersamanya.


"Itu bukan urusanku."

Mereka baru berjalan sampai ke depan pintu ketika seorang gadis berkacamata menghentikan mereka.

"Senpai, apa kalian hendak pergi ke ruang Kepala Sekolah?"

Keiko mengerutkan kening. "Ya. Ada apa?"

"Um, Pak Kepala Sekolah sedang berbicara dengan tamu saat ini. Jadi..." Ucap gadis itu sambil mencengkram sebuah buku kecil di tangannya.

"Uh, sebenarnya ada urusan yang lebih mendesak." Lanjut gadis itu. "Ikut aku."

Karma yang sejak tadi menyimak percakapan mereka pun hanya bisa mengikuti. Membiarkan gadis kacamata itu memimpin jalan.

..........

"Oh, hei, Asano." Sakakibara menyapa ketua OSIS yang baru saja keluar dari ruang OSIS.

Gakushuu mengangkat alis. Biasanya di rambut setengah ini suka pulang cepat. "Yang lain juga belum pulang?" Tanyanya, mengacu pada anggota OSIS yang lain.

"Sudah. Aku baru saja ke kamar kecil."

Gakushuu mengangguk paham dan baru saja akan melanjutkan langkahnya ketika Sakakibara bicara lagi.

"Ngomong-ngomong, apa lagi yang dilakukan Iblis Merah itu di sini? Dia bersama anak-anak lain."

Gakushuu langsung berhenti mendengar adiknya disebut. Sambil menutupi keterkejutannya, Gakushuu bertanya dengan acuh tak acuh. "Apakah yang kau maksud Akabane?"

"Ya, tentu saja."

"Dengan anak-anak lain? Bukankah seharusnya jam segini para siswa sudah pulang?" Kata Gakushuu yang berusaha menyembunyikan kegelisahannya.

Sakakibara mengangkat bahunya. "Anak-anak kelas B. Aku juga bilang begitu pada mereka tadi."

Gakushuu cepat-cepat mencari alasan untuk menemui adiknya. "Aku ada urusan yang lain. Bisakah kau urus sisa pekerjaan hari ini di ruang OSIS?"

Sakakibara tentu sadar akan perubahan ekspresi Gakushuu. Namun dia tidak ingin memulai masalah dengannya sekarang, jadi dia mengiyakan.

"Ya …, tentu saja."

.

.

.

Mereka bertiga sama-sama diam selama perjalanan. Karma pikir mereka akan ke belakang gedung sekolah, hingga sang gadis tiba-tiba membelokkan langkahnya.

Brothers! [Karma & Gakushuu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang