18

672 57 15
                                    

Karma menengok ke kanan dan kiri sebelum menyeberang. Dia berlari kecil ke arah wanita yang masih berdiri di dekat mobil.

"Apa kabar, Karma-chan?" Sapa sang bibi yang masih tersenyum.

"Aku baik. Shiori-san mau pergi ke mana? Kenapa di sini?" tanya Karma sambil menggerak-gerakkan tangannya yang menunjukkan tempat saat ini mereka berada, yaitu di pinggir jalan.

Shiori tertawa singkat saat senyumnya mulai pudar. "Aku tidak ingin mengganggu waktumu."

Karma mengerutkan keningnya tidak mengerti. "Aku tidak terganggu. Aku sangat suka smoothie." Ucap Karma yang sempat melamun membayangkan strawberry smoothies kesukaanya.

"Yah, mungkin kau tidak, tapi Gakushuu nampaknya sebaliknya."

Karma kembali terdiam untuk beberapa sesaat. Teringat kejadian kemarin, dan juga saat Gakushuu bicara pada bibinya dengan kesopanan yang minim.

"Tidak, bukan, dia memang terkadang seperti itu. Dia bersikap seperti itu tidak ada hubungannya denganmu, kami ada sedikit masalah kemarin." Karma berusaha menjelaskan dengan kalimat yang berantakan. Karena dia juga bingung bagaimana untuk menjelaskan sikap Gakushuu tanpa harus terlalu menjelekkannya.

"Bukan itu, Karma-chan. Tatapannya padaku tidak bersahabat padaku, dia tidak begitu menyukaiku."

Karma mengerutkan kening tampak tidak setuju dengan pernyataannya. "Tidak. Kau sudah bersikap sangat baik, padanya juga. Dia seharusnya juga berpikir demikian. Percayalah, dia tidak seperti itu."

Shiori langsung menyentuh pundaknya saat Karma berusaha meyakinkannya. "Hei hei, tidak usah khawatir. Bukannya apa-apa, aku hanya tidak mau hubungan kalian yang tampaknya sudah mulai dekat jadi rusak karena ku."

Karma terdiam untuk beberapa saat.

"Aku ingin milkshake hari ini."

.

.

.

.

Pada akhirnya Karma pergi dengan bibinya sambil bercerita. Shiori menjelaskan apa yang dipikirkannya tentang Gakushuu pada Karma.

"Aku tidak mengerti."

Karma mengerutkan alisnya seperti sedang berpikir keras.

"Kenapa dia harus kesal?"

Shiori yang sedang menyetir tidak bisa menahan senyumnya. "Karena dia tidak suka orang lain terlalu dekat denganmu."

"Kau bukan orang lain. Kau bibiku."

"Bagi Gakushuu itu bukan hal penting." Shiori sesekali melirik pada Karma yang masih tidak habis pikir dengan Gakushuu.

"Dia ingin perhatianmu, Karma." Shiori akhirnya mengatakannya setelah Karma masih tidak menemukan intinya meskipun Shiori telah memberikan banyak hint.

Karma menatap bibinya tanpa berkata-kata, dia nampak terkejut dengan yang dikatakannya. "Wah, itu pernyataan yang sulit dipercaya, apalagi ini Gakushuu yang kita bicarakan."

Shiori tertawa kecil. "Coba saja lebih dekat dengannya. Mulai dengan percakapan ringan tentang kegiatan kalian atau hobi."

"Itu akan sulit."

"Atau kau bisa ajari dia memasak."

"Wah." Karma sekali lagi menatapnya dengan takjub.
"Itu ide yang bagus."

_____________________________________

.

.

Brothers! [Karma & Gakushuu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang