17

751 59 19
                                    

Gakushuu melihat ke luar jendela saat mobilnya berhenti di lampu merah. Dia akhirnya bisa membujuk Karma agar mau pulang setelah kejadian emosional di antara keduanya. Gakushuu menolehkan kepalanya dan melihat Karma yang juga mengarahkan pandangannya ke luar. Matanya sayu dan berkedip dengan lambat.

"Karma?"

Karma menolehkan kepalanya sedikit tanpa berkata apa-apa.

"Kau—" Gakushuu diinterupsi oleh dering ponselnya.

Ayah?

Gakushuu langsung menempelkan ponselnya di telinganya. "Ya, ayah?"

"Di mana kau?"

"Aku bersama Karma, kami sedang dalam perjalanan ke rumah."

"Sudah hampir sampai?"

"Ya, sebentar lagi."

"Baiklah."

Ayahnya tidak mengatakan apa-apa lagi dan mematikan teleponnya. Gakushuu menghela napas dan kembali memberikan perhatiannya pada Karma yang tampak siap untuk tidur kapan saja.

.

.

.

Sesampainya di rumah, mereka langsung disambut ayah mereka yang sudah menunggu di ruang tamu.

Gakuhou melihat ke arah Karma dan menyadari matanya yang sembab. "Kau baik-baik saja?"

Karma menundukkan kepalanya sambil mengangguk kecil.

Gakuhou menatap putra sulungnya yang tidak mengatakan apa-apa. "Aku akan menanyai lebih lanjut soal ini nanti. Karma, aku ingin bicara denganmu sebentar."

Karma mendongak dan sempat melirik Gakushuu sebelum mengikuti ayahnya ke ruangannya.

Gakushuu bertanya-tanya apa yang hendak ayahnya bicarakan dengan Karma. Dia penasaran, tapi dia yakin ayahnya tidak akan senang jika dia menguping pembicaraan mereka.

______________________________________

Keesokan harinya ....

"Karma?" Gakushuu berdiri di depan pintu kamar adiknya. Dia sudah berseragam rapi dan menenteng tasnya.

Tidak butuh waktu lama, pintu dibuka dan menampakkan Karma yang sedang menempelkan sebuah kain basah ke matanya.

"Apa yang terjadi?" Tanya Gakushuu bingung sambil mengerutkan keningnya.

"Mataku agak bengkak akibat ... menangis." Karma mengucapkan kata terakhir dengan lirih sambil melirik ke samping.

Gakushuu diam selama beberapa detik. "Oh ...." Perasaan bersalah kembali merayapinya. "Yah, aku hanya ingin tau apakah kau akan berangkat, karena ayah juga sudah berangkat, jadi ...,"

Karma menurunkan kainnya dari wajahnya. "Ya, aku berangkat. Aku baru akan pergi."

Gakushuu baru sadar Karma sudah memakai seragamnya. Dia menatap mata adiknya yang masih kelihatan sedikit bengkak.

"Kau belum mau berangkat?"

Gakushuu tidak menjawab dan malah memalingkan muka lalu membalikkan badannya. "Ambil tasmu dan masukkan bekal makan siangmu di dapur. Ku tunggu di depan."

Karma awalnya bingung dan hanya berdiri di sana. Sebelum menyadarinya dan langsung menyambar tasnya lalu mengikuti Gakushuu dengan langkah tergesa-gesa.

Brothers! [Karma & Gakushuu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang