Hidden coffe

255 39 3
                                    

Typo.

Note : abaikan waktu,tanggal dan bulan.just ✌️ fanfic

Dita tampak cemas,saat keluar dari kamar mandi dan melangkah kearah meja makan,dimana harusnya masih ada jean yang tengah menyantap seblaknya.

Namun saat dita kembali dari kamar mandi,hanya kursi kosong yang ia lihat.

Dita mencari jean,memanggilnya bahkan menghubungi jean,takut jean disembunyikan setan yang mungkin tak sengaja lewat depan rumahnya.
Begitu pikir dita.

Sampai notifikasi pesan masuk kedalam ponselnya,ternyata jean hanya misscal sebentar.

Lantas dita balik menelpon jean,ingin memarahi jean karena pergi seenaknya tanpa berpamitan padanya.

"Lo..lo kemana jean,gue kayak orang begok nyari elo di rumah gue"

Dita langsung saja nyerocos,padahal jean mengatakan halo saja belum

"Maaf,gue tadi buru-buru"

"Seburu-burunya elo,elo musti ngasi tau gue dulu cupluk,gue udah panik tambah khawatir,gue kira elo dicolong setan"

Jelas terdengar dibalik ponselnya suara tawa dari jean.

"Iya iya maaf,lo jangan marah,kan besok pagi gue juga ke rumah loh"

"Ngapain..? Gue bilang kan gak usah je"

"Inget mama lo nitip lo ama gue,dan gue udah nyanggupin"

"Gue bukan anak kecil masalahnya je"

"Hahaha,iya lo udah gede,cuman pola pikir lo kek anak kecil,anak kecil aja lebih dewasa daru elo"

"Setan ya lo"

Jean terkekeh.

"Maaf ya,udah ya dit lanjut lewat chat aja bay"

Dita berdecih kesal pada layar ponselnya,lalu mata bulatnya melirik mangkok seblak yang masih terisi banyak.

Lantas langsung membuka aplikasi chat.

Lantas langsung membuka aplikasi chat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
COFFEETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang