Dita najis heron

269 40 9
                                    

Typo.

Note: abaikan waktu dan tanggal,just ✌️ funfic.

Dita turun dari jok motor heron,melepas helm dan berniat pergi dari sana,namun baru saja dita berbalik,heron sudah mencegat pergelangan tangan dita.

"Paan sih"

Sewot dita.

"Bisa kan bilang,makasih heron ganteng udah anter aku ke kampus tepat waktu"

Dita menatap heran bocah SMA ini.

"Dih,buat apa juga,udah ah lepas tangan gue,gue udah keburu telat setan"

Heron kekeh,tetap menahan pergelangan tangan dita.

Interaksi keduanya yang memang berada di area kampus,mendapat atensi dari seluruh mahasiswa dan sisiwi disana.

"Gak ribet padahal,tinggal bilang makasih"

"Ogah"

Heron berdecak kesal dengan kekerasan kepala dita.

"Lo wanita gak tau adab ya,udah baik gue anter"

Dita melotot menatap heron.

"Gak ada gue minta elo nganter gue ya setannhmppp akhhhh jorok heronnnnnn!!"

Dita mengamuk dan berteriak saat heron membekakap mulutnya.

Heron tertawa puas,wajah dita yang terlihat jauh lebih kesal terlihat lucu dan imut.

"Makasih,gitu loh,lo gengsian banget sih jadi cewek,jomblo juga"

"Aishh yakhh apa hubungannya gue jomblo sama bilang makasih ke elo,dasar tai"

Dita yang sudah memang kesal,melupakan tujuan awalnya,yaitu lari kedalam kelas,karena dosennya pasti sudah masuk.

"Adalah lah,lo pasti mikirnya pas lo bilang makasih ke gue,gue baper terus suka sama elo"

Dita menggeleng heran.

"Pikiran sesat mana lagi yang ada di otak lo"

Heron terkekeh.

"Ayo bilang"

"Gak!!"

"Bilang"

"Maksa banget,gue bilang KAGAK !!"

"Gak mau tau,bilang gak"

"Enggak"

"Bilang"

Dita melotot,sudah hilang kesabarannya,akhirnya dita membawa tangan heron yang menggenggam pergelangan keatas,membawa kearah mulutnya yang sudah terbuka siap menggigit lengan heron,dan.

Krauk.

"Akhhhhhh !!!"

"Rasain lo,dasar bocil resek"

Dita terlepas dari genggaman tangan heron,memeletkan lidahnya,mengejek heron saat sudah bisa pergi meninggalkan si bocah yang menyebalkan minta ampun.

"Yakhh awas ya lo,nenek sihir mesum!!"

Teriak heron pada dita yang masih memeletkan lidahnya mengejek heron.

"1 - 0...!"

Teriak dita,setelahnya berlari dari sana.

Heron mendengus,namun setelahnya ia terawa kecil.

"Dasar bocah"

Gumamnya,sambil menatap kepergian dita.menggeleng karena tak habis pikir.

Bisa-bisanya dia bertengkar di parkiran kampus dengan wanita yang lebih tua dari nya,apalagi masalah hanya hal sepele,sungguh keduanya kekanak-kanakan sekali,tapi bagi heron itu terlihat sangat lucu,dan dia menyukainya,apalagi saat dita marah-marah,heron menyukai wajah marahnya.

"Bakalan jadi kesukaan bikin dia marah-marah"

Kekeh heron,setelah memasang helm dan menyalakan motornya.

Dita yang berlari menuju kelas,harus kembali terhenti saat kedua sahabat setannya menghadang dirinya.

"Minggir gue ada kelas"

"Ikut kita.!"

"Heh gue ada kel-"

"Percuma lo masuk kelas,dosen udah masuk,kalo lo ngotot masuk yang ada di hukum,udah ikut aja"

Ucap jinny yang menyeret dita.

"Betul,toh lo masuk kelas tetep bego,udah ngikut aja"

Sambung minji.

"Kampret"

Dita hanya bisa pasrah mengikuti langkah kedua sahabatnya.

"Duduk"

Perintah jinny pada dita,saat ketiganya sudah berada ditaman belakang kampus.
Dita menurut,duduk dibangku panjang yang sudah di sediakan,menatap kedua sahabatnya yang berdiri dihadapannya.

Dita mengerutkan keningnya,heran dengan tatapan keduanya.

"Lo berdua kenapa ? Kesurupan tugas dari dosen killer lagi ?"

"Cikh"

Jinny berdecih.

"Kalian kenapa sih,serem banget nyeret gue ke tempat sepi,terus ngeliat gue kayak mangsa mau lo ngap aja"

"Gini deh dit,kita berdua kepo"

"Kepo ? Kepo apaan ?"

Jinny dan minji memutar bola mata bosan.dengan tingkah sok tak tahu dita,jelqs2 dia baru saja di antar oleh salah satu laki-laki populer dari salah satu sekolah paling populer.

"Lo mending yang serius deh jawab nya kali ini,ok"

Dita memgerutkan keningnya,bertanya-tanya,ada apa dengan kedua sahabat laknat nya ini.

"Itu cowok SMA yang lo bilang tinggal di rumah elo,lo seriusan gak ada hubungan apa gitu ?"

Haaah...dita mengangguk saat mendengar pertanyaan kedua sahabatnya.

"Hah,hubungan paan ?"

Dita benar-benar tidak tahu dengan pertanyaan kedua sahabatnya,entah kenapa otak dita siang ini sedikit lemot.

"Ya hubungan spesial gitu"

Setelah memahami pertanyaan kedua sahabatnya,dita langsung memberi respon cepat.

"Ihhh kagak lah,najis sama bocah tengil ngeselin kek dia,ogah gue mah"

Balas dita cepat,karena demi apa,dia amat sangat tidak ingin kedua sahabatnya berfikir dia dan heron memeiliki hubungan spesial seperti yang keduanya tanyakan,karena dita ogah pada heron yang menyebalkan dan tengil.

"Lo jawab yang serius ye,jan sampek gue geplak nih pala lo"

Kesal minji pada dita,karena dia benar-benar kepo dengan huhungan Dita dengan heron,padahal dita baru kenal heron saat anak itu tinggal di rumah dita,namun kenapa terlihat begitu dekat,ditambah lagi dengan heron yang mengantar dita kuliah,sangat amat mengherankan,apalagi sahabat karangnya ini,sangat pemilih untuk orang yang mengantarnya,buktinya abang geab yang dita pesan hanya ada satu orang saja,dan tidak pernah ganti.

"Gue seriusan tai,lo pikir gue mau gitu sama tuh bocah,sorry2 aja sih,mending gue kagak laku-laku timbang punya hubungan sama tuh bocah tengil"

Jawab dita,dan kedua sahabatnya meneliti setiap ekspresi dita dalam menjawab pertanyaan keduanya.

"Keknya bener deh lo gak ada hubungan apa-apa sama tu bocah"

"Ya emang kagak tai"

"Tai tai tai terus,muka lo tuh kek tai"

"Syukur deh lo gak ada hubungan sama tuh bocah"

Dita mencebik.

"Jadi kalian berdua nyeret gue kek kambing korban gegara mau nanya itu doang..?"

Keduanya mengangguk serempak.

"Setannnn,,,,terus kelas gue gimana,gara-gara kalian berdua nih,jadi kagak ikut kelas kan gue"

Minji dan jinny saling tatap.

"Buta lo nyalahin kita berdua,lu emang udah telat setan,malah nyalahin kita berdua"

COFFEETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang