Typo.
Note : abaikan waktu,tanggal dan tahun. Just ✌️ funfic
Dita hanya diam didalam mobil,begitu juga dengan jean.
"Dit lo yakin gak apa-apa ?"
Pertanyaan jean membuat dita melirik jean dengan ujung matanya.
Ingin sekali dita mencakar wajah tampan jean,kenapa jean sulit sekali memahami mimik wajah dita yang sedih.
"Tonggos gue lagi ngomong"
Dita hanya diam,sebisa mungkin menahan diri agar tak menangis didepan jean.
"Si kanpret,dit ditaaaaaaaaa aditya anjayyy"
"Apa sih babi,bisa diem gak setan"
Dita menyembunyikan wajah kecewa dan sedihnya,menatap jean dengan wajah menyebalkannya,menutupi wajah sedihnya.
"Lo dari tadi diem..nahan berak lo ya ?"
"Iya,gue mau beol"
"Kampret jorok banget"
"Bacot,buru deh gue mau pulang,perut gue udah mules gila"
Dita menahan sekuat tenaga tangisanya,membuat wajahnya memerah.
"Lo beneran nahan berak ?"
Tanya jean saat menatap wajah memerah dita.
Dita memutar kepala kearah jean,mengangguk kaku.padahal dia sudah siap menangis namun bibir bawahnya ia gigit agar suara tangisan itu teredam.
"Anjir gue kira becanda,gue ngebut deh"
Jean langsung tancap gas.
'Lo beneran gak ada rasa ya je sama gue,jadi percuma aja usaha gue,sekeras apa pun usaha gue buat elo sadar perasaan gue gak bakalan bisa,jadi kita cuman bisa jadi temen doang ya je...anjing,please jangan nangis dulu dit'
Batin dita.
Brak
Dita langsung keluar mobil,menutupnya dengan kasar lalu masuk kedalam rumahnya dan menguncinya dari dalam.meninggalkan jean yang belum keluar dari dalam mobil.
"WOY BIASA AJA KALI..KECEPIRIT KAN LO"
Teriak jean,padahal dita tengah menangis dalam langkah lebarnya.
Jean sudah bersiap masuk kedalam rumah,namun saat memutar knop pintu tidak bisa terbuka.
"DIT KOK LO KONCI,GUE GAK BISA MASUK...DIT DITAAAAA"
Jean berteriak memanggil dita,karena pintu rumah yang terkunci.
"JE LO MENDING PULANG,GUE LAGI KEPENGEN SENDIRI,THX YA UDAH NGANTERIN"
Balas dita.
"TAPI DIT-"
"PLEASE JE,GUE LAGI BUTUH SENDIRI,YA JE GUE MOHON"
Jean mengehala nafas.
"YA UDAH,GUE BALIK YA...NTAR KALO OKE HUBUNGIN GUE YA"
Tidak ada jawaban dari dita,jean melangkah kembali kedalam mobil,meninggalkan rumah dita.
Dita menatap kepergian jean dari jendala kamarnya di lantai dua.
Dita hanya bisa menangis sendu,kecewa karena nyatanya jean tak pernah memilik rasa untuknya,apalagi saat dita membaca cuitan base campus,dita semakin menangis.
"Bangsat ya,kok gue bisa-bisanya suka sama cowok goblok kayak jen,harusnya gue kan dengerin kata jinny sama minji"
Dita mengacak rambut panjangnya.