Typo.
Note : abaikan waktu dan tanggal,just funfic
Jean mengerang frustasi,selama tiga hari jean tak menemukan dita sama sekali di kampus.
Bertanya pada teman satu jurusannya pun tak membuahkan hasil,jawabam mereka tetap sama 'dita gak keliatan ikut kelas tadi' atau 'dita kayaknya gak masuk kelas'.
Meminta bantuan dari dua wanita gila itupun jean tak bisa.
"Aiishhhhh sial sial siall"
Jean hanya bisa mengumpat,selama tiga hari tak mengetahui kabar dita,benar-benar membuat jean khawatir.
Ingin menemui dita ke rumahnya,jean takut untuk bertemu dengan orang tua dita,entah kenapa jean merasa kalau kedua orang tua dita tak akan memberikan izin untuk ia bertemu dengan dita.
Sudah berkali-kali jean menghubngi nomer dita,namun hanya jawaban dari operator yang ia dengar.
Mengirim pesan hampir ribuan,tapi tetap saja tak ada balasan,WA nya masih di blokir,semua akun sosial medianya ceklis satu,tak ada tanda-tanda dita akan membaca atau membalasnya.
Jean melamun,mengingat ucapan dita yang mengatakan kalau jean akan menjadi orang asing baginy.
Oh tidak,membayangkannya saja sudah membuag jean merinding dan ketakutan,apalagi kalau itu benar-benar terjadi dan dita tak pernah melihatnya lagi.
"Nggak nggak nggak,dita gak akan kayak gitu,gue kenal dita,semarah dan sekesal apapun dia ke gue,dita gak akan ngelakuin hal itu,gue cuman harus ngasi waktu buat dita maffin gue"
Ucap jean,dengan terus memikirkan hal baik tentang dita dan dirinya.
"Gue tau gue salah sama ucapan gue ke dita,tapi dita tau gue dan kenal gue,gue ngelakuin hal itu karena gue nggak mau dia kenapa-kenapa,karena sebagai sahabat yang baik gue gak mau dita kenapa-kenapa,dan gue yakin dita bakalan ngerti tentang ucapan gue malem itu"
Jean terus-terusan mengatakan hal-hal random,yang jelas-jelas masih tak mau mengakui kesalahannya terhadap dita.
Dia masih bersikukuh kalau apa yang dia lakukan semalam demi kebaikan sang sahabat,tanpa memikirkan perasaan dita,yang sudah mengakui perasaanya terhadap jean.
Ahhhhhhh,jean kau memang manusia TER-denial di muka bumi ini.
Untuk mengakui kalau kau juga mencintai dita begitu sulit,dia masih bersikukuh dengan kata SAHABAT TERBAIK untuk dita.
*
*Flashback bentar
Jinny dan minji sudah ada dikamar dita,duduk dengan si pemilik kamar yang katanya sedang sakit karena memikirkan hal semalam,ketika ia dan jean bertengkar hebat.
"Lo kan udah gue bilangin,yang begitu jangan lo pikirin banget,jadi gini kan sakit"
Omel jinny pada dita yang sedang duduk cemberut di ranjangnya.
"Papa lo udah tau penyebab lo sakit ?"
Tanya minji.
"Enggak tau,tapi kayaknya tau deh,soalnya kan dia yang denger penjelasan dokter tentang sakit gue"
Jinny dan minji penasaran,mendekat kearah sahabat ingin tau apa yang dikatakan sang dokter pada papa nya.
"Ihhh munduran dikit lah,mau kalian ketularan hah"
Kesal dita,mendorong wajah kedua sahabatnya.
Ahhh sial,dita jadi ingat kejadian siang tadi dengan heron.