Jean abang dita

244 42 5
                                    

Typo.

Note : abaikan waktu,tanggal dan tahun,just ✌️ funfic guys

Sudah terhitung lima hari jean berada disamping dita,dari pagi sampai menjelang malam,dan paginya lagi mereka akan bertemu lagi,dengan jean yang berteriak keras didepan pintu rumah dita pada pagi hari.

Kalau dibilang senang,iya dita teramat senang,bahkan berbahagia,karena seharian bisa dekat dengan jean,memudahkan dita membuat jean sadar akan perasaan dita.

Tapi kalau boleh jujur sih.

Sungguh dita merasa amat tertekan,pasalnya jean membuat perubahan besar dalam hari-hari dita,dan dita merindukan hari-hari biasa dalam hidupnya.

Contohnya,seperti kopi dipagi hari.

Biasanya kan dita selalu mengawali paginya dengan segelas kopi tanpa gula,lalu mempostiningnya di sosial media dengan gaya aesthetic biasa miliknya,namun untuk tiga hari yang lalu,memegang cangkir kopi pun tidak,apa lagi meminumnya.

Dita menghela nafas lalu membuangnya dengan teratur.

"Je bisa sehari aja elo gak usik pagi gue,gue bosen denger ocehan lo,dan gue kangen kopi pagi gue"

Ucap dita pada jean yang berdiri didepannya.

Dita masih mengenakan piyama tidurnya,masih dengan muka bantalnya,namun untung tadi dita ingat untuk sikat gigi sebelum jean masuk kedalam kamarnya,karena dita yang belum juga keluar.

"Gak bisa"

"Bisa kok,lo tinggal balik aja sana"

Jean mengerutkan keningnya.

"Gue gak lupa sama janji gue ke nyokap lo dit"

Dita mencebik.

"Gue bukan anak tiga taun yang musti lo jagain kayak gini"

"Iya lo bukan anak tiga taun,tapi bayi tiga bulanAKHHHHHH!!!!"

Jean menjerit saat dita menggigit lengan kanan nya.

"Anjing sakit tonggos"

"Lo mulai ngeselin"

"Gue bisa rabies gara-gara gigitan elo tonggos,aduhhh sakit banget lagi,heuhhh mana masih bau jigong naga"

"JEAN KAMPRET,GUE UDAH SIKAT GIGI YA BABIIIIIIII"

Setelah adu bacot beberapa menit yang lalu,kini dita dan jean sedang duduk berhadapan sambil memakan sarapan pagi yang di buat oleh dita untuk kali ini.

"Sok-sokan bilang pinter masak"

Cibir dita pada jean yang sedang menyantap pasta daging yang di buat dita.

"Gue emang pinter masak ya,lupa lo kemaren makan sarapan siapa ??"

Dita memutar bola mata bosan.

"Menu yang elo tau cuman bumbu nasi goreng,itu bae lo pakek bumbu sachet"

Jean ingin membalas,namun ucapan dita benar,jean yang pintar masak,karena adanya bumbu sachetan yang di jual diwarung dekat rumahnya.

"Ya kan gue udah ada usaha,buat sarapan elo"

"Gue tahu,ya tapi gak se-lima harinya nasi goreng terus,kan elo bisa beli bumbu yang lain,kek sop,rendang"

"HAH...lah emang ada yang lain selain bumbu nasi goreng"

Jean terkejut mendengar hal itu.
Dita menatapnya gondok.

"Lo idup jaman apa je,bumbu sachet masakan kagak tau..lo cuman tau yang nasi goreng doang"

COFFEETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang