jean & rose,dita & friends

262 42 6
                                    

Typo.

Note : abaikan waktu,tanggal juga tahun,just ✌️ fanfic

Dita terduduk dengan mata sembab,ia masih berada di sopa yang ada diruang tengah,pipi bulatnya ikut memerah seperti warna hidungnya,juga mata berairnya yang terlalu lama menangis,terhitung mungkin lebih dari 45 menit.ohhh kasiaan sekali tunggal kesayangan karang ini.

Dita merebahkan punggungnya disopa,menghela nafas beberapa kali,demi menenangkan dirinya.

Mengusap hidungnya dengan jari telunjuk kirinya.menatap sekitar.

Dita semakin menyamankan posisi badannya.

Sampai suara ketukan pada pintu rumahnya membuat dita berjengit kaget.

"DIT DITA LO DIRUMAH KANNN"

Suara menyebalkan jean yang terdengar,membuat dita mengumpat kasar.

Dia belum siap bertemu jean dengan keadaan seperti ini.

"DIT LO GAK BUKA NI PINTU GUE DOBRAK YE,DITA...ADITYA KARANG WOIIII BUKA"

Dita menghela nafas,ingin cuek dengan kedatangan jean sebenarnya,dan ingin meninggalkan jean diluar rumah dan masuk ke kamarnya,dan memilih tidur.

Namun sialan jean,dia tidak akan berhenti berteriak didepan rumah dita sebelum dita membukakannya pintu.

"Setannnn jean"

Umpat dita,dan bangun dari rebahannya.

Sedang diluar rumah.rose menatap penuh heran sahabatnya.

Pasalnya baru pertama kali dalam hidup rose,melihat jean yang seperti ini.

"DITTTT DITAAAAA GUE DOBRAK YA NIH PINTU"

"Jeee"

Rose menegurnya,namun jean adalah jean,tidak akan berhenti sebelum ia dibukakan pintu oleh dita.

"DITAAAAaa"

"ANJINGGGG GAK USAH PAKEK TERIAK BISA GAK"

Jean juga rose terdiam melihat dita yang tiba-tiba membuka pintu dan berteriak keras didepan wajah jean.

Jean menatap dita heboh juga khawatir,saat melihat keadaan dita yang terlihat seperti menangis dalam kurun waktu yang lama.

Sedang rose bingung menatap dita yang balik berteriak dihadapan mereka dengan ucapan kasar.

Begitupula dengan dita,dita langsung mengatupkan kedua belah bibirnya,menatap jean yang ternyata tak datang sendirian,ternyata jean membawa wanita yang sudah membuat dita merasa rendah dan berkecil hati.

"Lo kenapa tonggos"

Ucap jean,menagkup kedua pipi dita dengan tangan besarnya.

Dita mengerenyit memundurkan wajahnya karena kaget dengan pergerakan jean.

"Apaan sih"

Dita menepis tangan jean,lalu berjalan masuk kedalam rumah,jean ikut berjalan masuk begitu pula dengan rose.

Rose mengekori kemana jean melangkah.

"Mata lo kenapa,kok sembab..? Abis nangis ya lo..?"

Dita tampak cuek dengan pertanyaan jean,memilih merapikan tas nya yang tergeletak dilantai dekat sopa.

"Dita lo denger gue gak sih..?"

Ucap jean lagi,namun dita masa bodoh,memilih berjalan menuju lantai dua kamarnya,namun belum juga kakinya menapak dianak tangga,pergelangan tangan dita ditahan oleh jean.

COFFEETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang