Typo.
Note : abaikan waktu,tanggal juga hari,just ✌️ funfic
Dita terdiam melihat jean yang sudah berdiri disamping motor sportnya.
Menatap tak suka pada heron yang balas menatapnya jengkel.
Mata jean beralih kearah dita yang duduk di belakang heron."Ayo berangkat dit,nih helm nya"
Jean menyodorkan helm yang biasa dita pakai kalau jean memang membawa motor.
Dita hanya diam,mengerutkan kening.
Jean menghela nafas,jangan sampai dia menarik dita turun dari atas motor heron,sungguh,melihat jemari dita yang menggenggam jaket kulit heron,entah kenapa membuat emosi jean menguap,namun sebisa mungkin jean meredamnya,jangan sampai dia dan heron adu jotos di depan rumah dita.
"Berangkat sama gue dit"
Ucap jean lagi,namun dita hanya memutar bola mata jengah.
"Lo gak liat ini gue mau berangkat"
Balas dita jutek.
Jean menatap dita kesal.
"Bareng gue,gue udah repot-repot dateng buat jemput elo ye"
Dita menekuk keningnya.
"Kan udah gue bilang gak usah jemput gue,gue udah ada yang anter kok,lu mending jalan kampus sendirian aja"
Ucap dita tanpa menatap mata jean.jujur dita enggan untuk melihat jean.
Dita sebenarnya tidak tega dan tidak ingin menolak ajakan jean,tapi dita harus tega,kan dia sudah berjanji untuk melepaskan jean.
"Bukannya gue udah bilang di chat,gue bakal jemput elo"
Dita menghela nafas.
"Gue bales gak usah kan je,lo kenapa sih,bisa gak sifat semaunya elo tuh, lo ilangin"
"Gak bisa"
"Je..!"
Dita meninggikan suaranya.
Sedang heron hanya diam,menonton perdebatan kedua anak adam dan hawa ini.
"Bareng gue"
Jean yang memang sudah tidak bisa merdam rasa kesal dan emosinya,akhirnya menarik pergelangan tangan dita.
"Je...! nggak mau..!"
Dita berontak.
Awalnya heron hanya diam saja,namun kalau sudah bermain fisik begini,heron mau tidak mau harus ikut campur.
"Sorry bro,lo gak denger kalau dita udah nolak ajakan elo"
Heron melepas tangan jean yang masih menggenggam pergelangan tangan dita.
"Lo pikir gue bakal perduli,mending lo diem deh,anak SMA kek lo gak paham apa-apa"
"Masalahnya gue perduli bro,kalau elo minta baik2 ke dita gue bakal biarin lo berangkat bareng dia,tapi lo main pakek kekerasan,mana maksa,hey bro lo cowok gak pantes maen kasar sama cewek,satu lagi,gue emang anak SMA tapi bukan berarti gue gak tau apa-apa,lo gak ada hak maksa ni cewek buat turun dari motor gue,inget bro,lo cuman sahabatnya dia"
Jean terdiam,begitu juga dengan dita.
'Aishh si bocah kegelapan sok-sokan bijak cuih,tapi ngeselin banget pakek bilang temen,anjirrr gue makin galau,sorry je'
Batin dita,namun tangannya yang sudah bebas dari genggaman jean,kembali bertengger apik di pinggang heron,merasa puas dengan ucapan heron untuk jean.
Jean menatap dita kembali,memohon dengan wajah memelas.