Dunia daun kelor

273 49 11
                                    

Typo.

Note : abaikan waktu,tanggal beserta hari,just ✌️ funfic

*

"Belok kiri di perempatan lampu merahnya cil,nahh benerrr,leting ke kanan cil..yey tepat,pinter juga lo cil cil"

Setelah heron menurunkan standar motor,dia berbalik menatap dita.

"Lo sekali lagi manggil gue bocil,ini kaca helm nancep di jidat jenong elo ya"

Dita langsung menutup mulut,membuat gestur dengan jarinya,berjanji tidak akan mengatakan hal itu.

Heron menatap kesal,lalu baru sadar kalau dia sudah berada diparkiran caffe yang dimaksud dita.

Namun heron sedikit merasa familiar dengan tempat parkir juga caffe ini.

"Udah ayok,lo mau ikut apa nunggu dimari ?"

Ucap dita pada heron yang masih menatap sekeliling parkiran.

"Lo pikir gue gojek apa,nunggu-nunggu lo,awass"

"Yakhhhh huuhh sabar dit sabar"

Dita hampir saja berteriak keras,saat herion sengaja menabrak bahunya karena berjalan masuk kearah cafe.

"Sabar dit sabar"

Dita hanya mengelus dada,kalau saja heron itu jean sudah habis dita maki-maki,jadi dita memilih untuk bersabar dan berlari pelan mengejar heron yang sudah ada didepan pintu masuk caffe.

"Lambat"

Ucap heron saat dita sudah beridiri disebelahnya,dan si lambat yang heron maksud hanya berdecih pelan.

Heron mendorong pintu kaca caffe dan masuk lebih dulu.melepaskan gagang pintu caffe,membuat dita yang siap masuk kedalam caffe terhenti,saat jidat cantiknya berciuman dengan pintu kaca.

"Yakhhh"

Dita sudah berteriak namun heron sudah pergi dari hadapannya,dita dengan kesal membuka pintu.

Sedang heron sudah ada didepan meja pesanan.

"Ganteng"

Panggil heron pada laki-laki yang berdiri memunggungi heron di balik meja pesanan costumer.

"Cuit cuit cuit"

Karyawan caffe yang di siuli oleh heron berbalik,menatap datar wajah mengesalkan heron yang tersenyum menggoda dirinya.

"Maaf caffe ini gak nerima mahluk dari alam lain"

"Lah jancokkk jemian"

Jemian hampir melempar heron dengan cangkir kopi yang ada ditanganna,kalau saja dita tak datang.

"Malam jemian"

"Selamat malam juga nona manis"

Dipanggil manis dita tersipu malu,membuat jemian gemas sendiri dengan tingkah tersipu dita yang terlihat menggemaskan.

"Dihh yang begini lo bilang manis"

Dita juga jemian refleks menatap heron.

Heron yang ditatap begitu hanya memutar bola mata bosan.

Skip.

"Ohh jadi jemi teman sekolah lo cil"

Heron menatap dita garang saat kembali wanita penyuka kopi dan berponi itu memanggilnya bocil.

"Iya,kita temen SD juga dulu"

Dita mengangguk,dan kembali menyeruput kopinya.

Yang tadi pada awalnya hanya ingin mampit membeli kopi dan pergi,alhasil heron dan dita duduk tenang di dalam caffe,sambil berbincang dengan jemian,laki-laki barista yang dita mintai akun twitter nya.

COFFEETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang