Typo.
Note: abaikan waktu dan tanggal,just funfic
Heron benar-benar merasa sangat bersalah sudah mengagetkan dita.
Apalagi tubuh gemetar dita yang memelauk tubuhnya terasa.
"Maafin gue ya"
Heron mengusap lembut punggung dita.
"Hiks lo..lo nga..ngaget..in gue,gu..gue takut hiks"
"Maaf"
Dita masih memeluk heron dengan wajah yang menempel di dada heron.
"Gue masih takut hiks"
"Gue udah disini,jadi gak perlu takut,mending pulang aja,udah jam lima...ntar makin kemaleman pulangnya"
Dita mengangguk dalam pelukannya.
"Ya udah atuh cantik,lepas dulu pelukan elo,masa mau jalan sambil pelukan,yang ada sampek lebaran monyet gak nyampek parkiran kita"
Dita langsung melepaskan pelukannya pada heron,malu karena dita sepertinya nyaman dengan memeluk tubuh heron.
Anak tunggal keluarga karang mengusap wajahnya yang basah karena air mata,lalu menatap sinis pada heron,mengingat bahwa si lelaki remaja SMA itulah yang mengagetkannya.
"Gara-gara lo gue jadi peluk lo,seneng kan lo gue peluk"
Ucap dita kesal.
Heron balik menatap sinis.
Lucu saja bagi heron untuk meladeni kemarahan dita.
"Lo aja yang penakut,gue cuman bilang woi doang,lo udah kejer kek ketemu setan lapis"
Dita menatap kesal heron.
"Ihhhh najis bekas pelukan sama lo"
Dita mengusap kasar tubuh bagian depannya,seolah-olah ada kotoran yang menempel pada bajunya.
Heron berdecih.
"Yang meluk siapa yang harusnya marah siapa"
Gumam heron,namun masih bisa dita dengar.
"Lo yang salah malah nyalahin gue"
"Siapa yang nyalahin,emang bener ye,yang meluk gue juga elo,mana nangis di baju seragam gue pula,lihat nih basah,iler mana ingus nempel lagi"
"Aishhh tai,nih gue tambahin ingus"
"Ya anjing lo jorok babi,sini lo nenek lampir"
Dita sudah lebih dulu berjalan,meninggalkan heron setelah mengusap wajah beserta hidungnya pada seragam sekolah heron.
"GUE DOAIN DI HADANG HANTU LO!!"
Teriakan heron membuat langkah dita terhenti,ucapan heron kembali membuat dita takut.
Dengan pelan ia mundurkan langkahnya.
"Ayo pulang"
Ucap dita,dan heron tersenyum menang.
Mengancam dita dengan kata hantu sukses membuat heron senang,dan langsung mendapatkan ide untuk menjahili dita.
"Yang telat sampek parkiran harus gendong yang menang..!!"
Heron berlari,reflek membuat dita ikut berlari.
"BOCAHHHH ASUUUUU,HERONNNNN GUE JANGAN DI TINGGAL,BABI LO HERONNNNN !!!"
Heron tertawa kencang melihat dita yang ikut berlari di belakang nya.
Sebenarnya heron berlari pelan,hanya saja terlihat kencang karena heron juga tidak ingin kembali membuat dita ketakutan,ya walaupun heron saat ini sedang membuat dita ketakutan setengah mati kalau heron benar-benar berlari lebih dulu meninggalkannya.