Dita dan kopi pagi tanpa gula

1.4K 64 2
                                    

Typo.

Note : abaikan waktu,tempat,tanggal.just✌️funfic

Aditya karang atau sering dipanggil dita,anak sulung dari keluarga karang berdarah jawa dan bali,si wanita manis dengan wajah bulat,juga mata belo khas orang indonesia.

Dita baru saja bangun dari tidur nyenyaknya,setelah mendengar suara tit dari jam alarem yang berada dimeja nakas samping ranjangnya.

Merenggangkan otot badannya yang terasa kaku,sebab semalaman ia tidur dengan posisi yang sama sampai pagi ini.meraih alarem yang berbunyi tanpa berhenti,lalu mematikannya setelah menatap angka pada benda usil yang membangunkannya.

"Masih setengah tujuh" gumamnya,lantas kembali menjatuhkan tubuhnya kekapuk nyaman yang membuatnya kembali menutup mata.

"Arghhh bangun dit,nikmati pagi minggu pertama tanpa papa dan mama dirumah"

Gumam dita kembali menegakkan tubuhnya,dan turun dari ranjang.

Merapikan bantal juga sprai yang kusut,juga melipat selimutnya.setelahnya ia berjalan,melangkah menuju ruangan terfavoritnya,kamar mandi.

Ya,kamar mandi adalah tempat favoritnya setelah ruangan khusus melukisnya yang berada disamping kamarnya.
Kamar mandi adalah tempat dita merenung,tempat ia berkonsentrasi,tempat ia mengadakan konser dadakan.dan kamar mandi adalah tempat dita memyembunyikan segala tangisnya.

Gosok gigi dan cuci muka.
Setelah selesai dengan ritual paginya,dita turun kelantai bawah,menatap sekeliling,guna membenarkan apa yang ia pikirkan tadi diatas ranjang,kalau papa dan mama nya sudah pergi.

Langkah kakinya laku berbelok,berjalan menuju dapur tempat tersajinya makanan dan minuman kesukaan dita.

"Minggu pagi,enaknya kopi dulu"

Ucapnya lalu meraih cangkir putih yang tergantung diatas rak khusus.

Kopi di minggu pagi dan disetiap pagi adalah kebiasaan dita,dan dita tak bisa menjauhkan dirinya dari cairan pait itu.

Setelah siap,dita membawa cangkir berisi kopi buatannya menuju meja yang berada didekat jendela,yang langsung berhadapan dengan taman halaman rumahnya.
Tak lupa mengabadikan cairan pait itu dan memasukannya kedalam akun sosial medianya.

Dita tersenyum manis melihat hasil jepretan kamera ponselnya,lalu duduk dan meminum seteguk si cairan pait.
Seperti kesadaran dita kembali setelah cairan pait kesukaanya itu mengalir lewat tenggorokannya.

"Haaaah nikmatnya,kopi pagi tanpa gula di minggu pagi,nikmat tuhan mana lagi yang kau dustakan coy...ini mah lebih dari nikmat" ucap dita,sambil tangan kananya yang naik turun membawa cangkir berisi kopi ke mulutnya.

Melamun sambil menatap taman dihalaman rumahnya lewat jendela,merasa sedikit bosan karena sudah duduk 3 menit sambil meminum kopi.

"Bosan,gak ada mama yang bisa dijailin,enaknya ngapain ya biar gak bosen...?" Ucap dita sambil membuang nafas lelah.

Masih terlalu pagi untuk mengatakan bosan sebenarnya,tapi dita sudah mengeluh,karena biasanya kalau pagi dihari minggu itu,dita akan banyak melakuan banyak hal.

Seperti mengusili mama atau membantu mama menanam bunganya,atau mengganggu papa nya yang sibuk dengan laptopnya,atau sekedar memasak untuk kedua orang tuanya,namun kan dua orang itu sedang tidak ada dirumah dari pagi,dan mungkin satu bulan kedepan.

Dita masih berpikir,sampai seulas senyuman manisnya terangkat,membuat pipi mochinya mengembang.

"Ahh ruang lukis aja deh" dan finalnya dita akan melukis,demi mengusir rasa bosannya.

COFFEETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang