•
•
•
Jennie terus berjalan mondar mandir di depan pintu utama rumahnya. Ini sudah pukul 7 malam dan kekasihnya belum juga datang. Rasa cemas membuat gadis bermata kucing itu terus saja berjalan di tempatnya.
"Masuklah sayang, mungkin diluar sedang macet." Pinta Hyun Bin melihat putrinya terus berada didepan.
"Sedikit lagi Appa, Jennie yakin dia sudah dek-"
Ucapan Jennie terhenti ketika mendengar suara pintu gerbang terbuka. Dia tersenyum melihat kekasihnya mengendarai sepeda motornya memasuki halaman rumahnya.
Hyun Bin menatap putrinya lalu menoleh ke arah pria yang baru saja turun dari sepeda motor itu. Jennie menuruni beberapa anak tangga untuk menyambut kekasihnya namun langkahnya terhenti ketika Taehyung membuka coat oversizenya.
'Dimana baju yang kuberikan kemarin.'
Jennie menggelengkan kepalanya menepis pertanyaannya sendiri. Dia kembali melangkah menghampiri Taehyung. Hyun bin mengangguk tapi pria paruhbaya itu masuk meninggalkan mereka berdua diluar.
"Dimana baju yang aku berikan kemarin, kenapa kamu tidak memakainya.?" Tanya Jennie akhirnya.
"Sayang, bukannya aku tidak menghargaimu. Aku ingin Appamu melihatku apa adanya. Baju yang kamu berikan kemarin terlalu mewah dan mahal. Aku takut Appamu berpikir yang tidak-tidak padaku." Jelasnya.
Jennie menghela nafas kasar, dia akhirnya mengangguk dan mengaitkan tangannya di lengan Taehyung untuk membawanya masuk.
Hyun Bin telah menunggu mereka di ruang tamu, dia duduk di single sofa. Jennie menoleh kepada kekasihnya yang semakin dekat dimana sang ayah berada. Setelah sampai, Taehyung langsung mendudukan dirinya di sofa depan Hyun Bin membuat pria paruhbaya itu mengangkat alisnya.
Jennie menelan ludahnya kasar, melihat sikap sang kekasih di depan ayahnya.
"Hi Tuan Kim." Sapa Taehyung tanpa hormat.
"Hi anak muda, siapa namamu.?" Tanya Hyun Bin santai.
Jennie hanya terdiam melihat ekspresi sang ayah. Dia mengerti tatapan tidak suka itu.
"Aku Kim Taehyung, dan biasanya orang yang dekat denganku akan memanggilku V. Bukankah itu keren Tuan.?"
Jennie meremas tangannya sendiri melihat sikap Taehyung. Dia tidak bisa melakukan apapun di depan ayahnya.
"Yah, itu bagus dan keren. Apa pekerjaanmu V.?"
Taehyung tersenyum bangga karena pria paruhbaya di depannya memanggilnya V.
"Pekerjaanku tidak tetap, kadang aku mengambil paruh waktu setelah membantu orang tuaku bertani. Aku hanya seorang anak petani yang berani mencintai anak anda dengan tulus." Katanya tegas.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Page ✔
Romance"Ini adalah halaman terakhir, terima kasih Jennie kim.." GxG