Jennie POV
Waktu terus berjalan, Aku menikmati kehamilanku dengan Lisa yang selalu ada disampingku bahkan dia memilih untuk bekerja dirumah saja agar aku lebih mudah jika menginginkan sesuatu.
8 bulan sudah aku selalu merepotkannya. Ya, kaliam tidak salah. aku selalu membangunkannya tanpa peduli jam berapapun itu. Aku tidak tahu harus mengungkapkan perasaanku saat ini seperti apa, rasanya waktu terlalu cepat berlalu.
"Sayang bangun, aku ingin jalan-jalan."
Lihatlah, aku membangunnya lagi padahal 1 jam yang lalu dia baru saja tiba dari Swiss. Terkadang aku sedih jika dia harus meninggalkanku untuk bisnis tripnya. Aku kadang memintanya untuk tidak pergi dan menyuruh Honny Oppa saja namun sayangnya itu tidak bisa.
"Lisa.. ayo bangun, aku mau jalan-jalan sayang."
"Nngghh.."
Aku terkekeh mendengar lengguhannya. Aku menutup mulut dan hidungnya sehingga dia sulit untuk bernapas. Aku kasihan.? Tidak, aku suka menjahilinya, terkadang itu kepuasan tersendiri bagiku.
"Apa sayang.?"
Aku mencium bibirnya lalu menarik hidungnya, dia sangat cantik. "Baby ingin jalan-jalan, ayo bangun."
"Baby atau Mommy..?"
Auhh.. rasanya ribuan kupu-kupu berterbangan di perutku jika dia memanggilku Mommy. "Keduanya, aku bosan dirumah terus. Semenjak kau di Swiss, Jisoo Unnie dan Rosie terus mengurungku dirumah. Mereka tidak ingin jika aku keluar hanya untuk jalan-jalan saja."
Aku memasang wajah melasku agar dia kasihan dan.. itu berhasil.
"Baiklah, mari kita jalan-jalan Baby.." dia berkata lalu mencium perut buncitku.
Sembari menunggu Lisa bersiap, aku terus mengelus perutku. Kami tidak tahu apakah bayinya perempuan atau laki-laki, Lisa dan aku ingin semuanya menjadi kejutan namun apapun itu kami tentu menerimanya. Kandunganku sehat, 2 kali seminggu Lisa selalu membawaku untuk kontrol. Bukankah itu berlebihan.? Tapi dia terus mengatakan agar bayinya selalu sehat.
Sampai saat ini aku masih tidak percaya jika bayi akan tumbuh dalam diriku. Dulu aku bermimpi memiliki seorang pangeran dalam hidupku agar pangeran itu bisa melindungiku tapi takdir mengirimkan aku seorang ratu yang begitu cantik dan bertanggung jawab. Lisa memiliki semuanya dan sekarang aku tidak butuh pangeran lagi.
"Ayo kita berangkat Mommy."
Aku mendongak dan tersenyum melihatnya, dia berlutut didepan perutku.
"Hi baby, apa kau baik disana.? Mommy meminta jalan-jalan tapi dia selalu menjadikanmu alasan jika itu keinginanmu, apa itu benar.? Ya, kurasa itu hanya alibi Mommy saja. Tapi Dada tidak bisa menolaknya, jadi mari kita jalan-jalan sayang."
Dia mencium perutku sebelum akhirnya mendongak dan aku mencium bibirnya. Aku selalu menyukai pemandangan jika dia sedang bermonolog dengan anaknya diperutku. Dia lucu, bahkan ada 1 kejadian dimana dia memanggil dokter kandungan kerumah, aku tidak tahu apapun ketika aku bangun dokter kandungan sudah ada disamping ranjang kami. Aku bertanya padanya ada apa tapi dia menjawab seperti.. 'aku memanggil dokter, karena ketika kau tertidur sesuatu yang terus bergerak diperutmu dan kau kadang meringis kesakitan. Aku takut sesuatu terjadi pada bayi kita Jennie'. Aku dan dokter kandungan kami tertawa karena tingkahnya, itu adalah hari pertama dia melihat bayi kami terus bergerak diperutku dan sejak hari itu sebelum tidur dia akan menghabiskan waktunya berbicara sendiri didepan perutku.
"Mau kemana.?"
Aku tidak tahu kami akan kemana, aku hanya ingin jalan-jalan kemanapun itu. "Aku tidak tahu, jalan saja."

KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Page ✔
Romance"Ini adalah halaman terakhir, terima kasih Jennie kim.." GxG