Kejadian kebakaran tersebut membuat kerugian di perusahaan Lisa, Perusahaan harus mengganti sebagian besar barang yang hangus terbakar serta bangunan yang harus di dirikan kembali.
"Huh.. ini sangat melelahkan." Keluhnya.
"Kau masih mengeluh, sedangkan aku disini sudah membantumu. Kau tahu, harusnya hari ini aku berkencang dengan kekasihku tapi Uncle menyuruhku untuk berada disini." Gadis lain menggerutu mendengar keluhan seseorang didepannya.
"Solar Unnie tidak akan membunuhmu jika dia tahu kau ada di sini. Kalian hanya melakukan kencan dan kencan berujung seks. Ayolah, kalian sudah cukup tua untuk menikah."
"Seharusnya kau mengatakam itu pada kakak sepupumu itu, aku tidak tahu setiap kali aku ingin melamarnya dia selalu mengatakan belum siap. Rasanya kepalaku akan pecah jika memikirkan setiap penolakannya." Dia mengusap jidatnya dan mengibaskan jarinya seolah-olah ada keringat disana.
"Hahahaha, kau harus lebih ekstra Unnie, Solar Unnie sepertinya tidak ingin terikat oleh pernikahan."
"Berhentilah menertawakanku Manoban, jika kau ingin semuanya cepat selesai."
Wanita itu menutup mulutnya yang tak lain adalah Lalisa Manoban sedangkan yang menemaninya Moonbyul kekasih kakak sepupunya. Selama 1 minggu ini mereka terus bekerja keras untuk menyelesaikan semuanya dan selama seminggu pula Lisa sudah mengetahui penyebab terjadinya kebakaran tersebut.
"Jadi, apa rencanamu.?"
Lisa menoleh ke arah Moonbyul berada. "Aku tidak tahu."
"Kau terlalu baik jika membiarkannya begitu saja. Walaupun kerugiannya tidak seberapa bagimu, tapi tetap saja itu kejahatan. Beberapa karyawan dan staff mengalami luka bakar, mereka memiliki tanggung jawab untuk keluarga mereka. Harus dari mana mendapatkam penghasilan jika tidak bekerja."
Lisa menyandarkan kepalanya pada sandaran kursi putarnya. "Jennie belum tahu."
"Lagi-lagi Jennie, apa-apa Jennie. Jangan jadikan Jennie alasan hingga kau lemah Lisa. Belum tentu juga Jennie akan menyukainya jika kau menyembunyikan hal seperti ini darinya."
"Aku tidak ingin melukai perasaannya."
"Oh God.. Jennie istrimu Lisa. Kau berhak, tapi jika kau tidak bergerak biar aku yang melaporkannya."
"Biar aku saja Unnie, aku akan mencari waktu yang tepat untuk berbicara padanya."
Moonbyul mengangkat bahunya acuh mendengar ucapan Lisa. Wanita itu kembali fokus pada berkas-berkas yang harus selesai secepatnya.
Drrttt... Drrttt..
Getaran ponsel Lisa mengalihkan perhatian mereka, Lisa bergeser untuk meraih ponselnya yang dia letakkan diatas meja.
"Hall--"
"Lisa, kerumah sakit sekarang Jennie pingsan dan Mommy tidak tahu sejak kapan. Ketika Mom---"
Tut..
Lisa menutup panggilan begitu saja dan berlari keluar dari kantornya membuat Moonbyul kebingungan.
____________
Hampir satu jam sudah Lisa sampai dirumah sakit, saat ini dia terus setia duduk disamping brankar dimana Jennie berada. Genggaman tangan yang tidak pernah telepas serta tatapan lembut memandang wajah tenang istrinya membuat Lisa semakin jatuh cinta padanya.
"Bangun sayang, aku disini."
Elusan lembut di pipi Jennie membuat wanita yang tengah berbaring itu sadarkan diri.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Page ✔
Romansa"Ini adalah halaman terakhir, terima kasih Jennie kim.." GxG