Dengan langkah kaki yang tergesa-gesa, Jennie hanya bisa membungkukkan tubuhnya sejenak ketika tidak sengaja menabrak orang lain yang sedang lewat.
"Joesonghamnida."
Permintaan maaf itu terus keluar kalah dia kembali menabrak orang lain. Perjalan yang hampir 2 jam lamanya membuat Jennie khawatir bukan main. Sejak diperjalan tadi dia mengabari ibu mertuanya, menanyakan bagaimana perkembangan Lisa namun Yoona hanya bisa memberikan informasi yang menurut Jennie kurang Jelas, hingga dia mencapai ruangan dimana Lisa berada.
"Sayang."
Jennie berlari kearah brangkar Lisa dimana Lisa kini tengah tersenyum padanya. Di dalam ruangan tersebut ada Yoona, Marco dan Hyun Bin menemani Lisa.
".. Sayang, Maafkan aku. Aku pergi begitu lama, kau bisa marah ataupun menamparku. Sayang, Maafkan aku." Ujar Jennie merasa bersalah.
Lisa menggelengkan kepalanya. "Tidak sayang, aku tidak akan marah padamu dan tidak akan pernah marah. Justru aku yang seharusnya meminta maaf padamu karena menyembunyikan semuanya, Hoony Oppa menelpon Daddy jika kau ke busan untuk melaporkan Taehyung atas kebakaran dulu."
Jennie ikut menggelengkan kepalanya. "Jangan pikirkan hal-hal yang lain dulu, kau harus istirahat Honey."
Air mat Jennie kembali jatuh, Lisa segera mengangkat tangannya untuk menghapus air mata tersebut. Bukannya berhenti menangis, Jennie malah menggenggam tangan Lisa lalu menciumnya beberapa kali.
".. jangan buat aku khawatir sayang, aku takut."
"Maafkan aku.."
____________
Seorang pria duduk dikursi tunggu, dia menunggu sahabatnya hingga salah satu petugas datang membawa seseorang ke ruangan tersebut.
"Huh.."
Helaan nafas kasar keluar ketika pria itu mencapai kursinya.
"Bagaimana kabarmu.? Aku baru mendengar kabar jika kau ditangkap 2 hari yang lalu atas apa yang kau lakukan di kantor."
"Jennie melaporkanku."
"Tentu saja, Lisa terlalu baik padamu yang tidak tahu rasa terima kasih. Aku selalu memperingatimu tapi lihatlah.? Kau akan tetap kalah Taehyung. Orang tuamu menangis sepanjang malam, Aunty kemarin masuk rumah sakit karena terus memikirkanmu. Aku berharap dengan keberadaanmu disini membuatmu sadar."
Taehyung tersenyum sarkas menatap Park Bogum sahabatnya. "Aku sadar, aku tahu apa yang telah aku lakukan tapi aku tidak akan pernah menerima ini karena Jennie yang melaporkanku. Dia mencintaiku, Lisa pasti menyuruhnya."
Bogum menggelengkan kepalanya. "Untuk apa Lisa menyuruhnya sedangkan Lisa sendiri bisa melaporkanmu sejak awal dengan bukti jelas yang dia miliki. Kau harus bisa menerima jika Jennie tidak akan bisa menjadi milikmu lagi dan Jangan memperumit dirimu Taehyung."
"Jika kau datang hanya untuk mengatakan hal omong kosong ini, sebaiknya kau pergi saja. Aku tidak punya waktu untuk mendengarkannya."
Taehyung ingin berdiri namun Bogum menahannya. "Aku sahabatmu, makanya aku peduli padamu."
"Kau tidak akan tahu bagaimana aku mencintai Jennie. Dia hidupku Bogum-ah, dia yang membuat aku merasakan kebahagian. Dan ak--"
"Kau harus melepaskannya." Potong Bogum.
"Tidak, aku tidak akan. Lisa mengindap kanker darah stadium akhir dan sebentar lagi dia akan mati. Aku percaya Jennie akan kembali padaku."
Lagi-lagi Park Bogum hanya bisa diam, dia tidak tahu harus bagaimana lagi untuk membuat sahabatnya itu sadar.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Page ✔
Romance"Ini adalah halaman terakhir, terima kasih Jennie kim.." GxG