keputusan

37 25 2
                                    

-HAPPY READING-

Di sepanjang jalan Fariq terus mencoba memberikan penjelasan kepada bapak itu mengenai kejadian yang sebenarnya namun naasnya bapak itu tidak mempercayai Fariq.

Sesampainya di kediaman babeh Iman, seluruh orang yang masih berada disana dibuat terkejut dan syok melihat kedatangan perempuan paruh baya tengah menggendong Dara yang sedang dalam keadaan tidak sadarkan diri, ditambah bagian bawahnya berlumuran darah.

Babeh Iman berlari mendekati perempuan paruh baya itu, cepat cepat ia mengambil alih Dara dan membawanya masuk kedalam rumah untuk di periksa.

Masih dalam situasi kebingungan, mereka kembali dibuat terkejut melihat kedatangan Fariq yang bajunya ditarik paksa oleh seorang bapak bapak.

"KALIAN SEMUA DENGAR, LAKI LAKI INI TELAH BERBUAT ZINA DENGAN PEREMPUAN YANG DIBAWA OLEH ISTRI SAYA TADI!!"

Mendengar teriakan tersebut, mereka
menggeleng tegas karena tidak mungkin perempuan Sholehah seperti Dara melakukan hal memalukan seperti itu.

"Tidak mungkin! bapak pasti fitnah."

"Ingat pak fitnah lebih kejam daripada pembunuhan."

"Dara adalah perempuan baik baik, bapak jangan bicara sembarangan!"

Pembelaan demi pembelaan terus dilontarkan baik itu dari segi anak anak ataupun orang dewasa.

"Gakkkkkkk mungkinnnnnnn!!"
Teriakan kembali menggema yang berasal dari dalam rumah babeh Iman, dapat dipastikan kalau itu adalah suara nyak Ira.

Mereka langsung berbondong-bondong memasuki rumah babeh Iman.

"Gak ini pasti aye mimpi beh, nggak mungkin anak kite ngelakuin begituan, nyak kagak percaya."
Nyak Ira terlihat sangat histeris.

"Maksud nyak Ira teh apa?"

"Kenapa nyak Ira ngomong begitu?"

"Apa jangan jangan yang dibilang bapak bapak tadi teh bener?!"

Semua warga menaruh sedikit rasa curiga atas kalimat ambigu yang di ucapkan Nyak Ira.

Mendengar keributan diluar, Alsyad yang sedang mencabut singkong seusai mengajari anak anak berlatih, buru buru keluar.

Ia sedikit terkejut karena di rumah babeh Iman sudah penuh dengan warga, melihat situasi yang semakin tidak kondusif, Alsyad mencoba membubarkan gerombolan warga tersebut meskipun tak tau apa yang sebenarnya terjadi.
"Warga diharap tenang, sebaiknya kalian pulang terlebih dahulu biar saya dan babeh yang mengurus ini."

Para warga spontan mengalihkan perhatian mereka ke Alsyad. Ada rasa lega atas kehadiran pria itu. Mereka pun semua pergi satu persatu hingga menyisakan orang orang penting saja.

"Apa yang sebenarnya telah terjadi?" tanya Alsyad to the point.

Hening.

Pandangan Alsyad beralih ke salah satu perempuan yang menangis namun tidak bersuara.

"Bisa jelaskan apa yang sebenarnya terjadi Gresia?"

Masih ingat dengan Gresia? Sahabat yang paling di sayang oleh Dara.

Gresia tak langsung menjawab, namun suara bariton dari babeh iman yang menyuruh nya untuk bersuara mau tak mau membuatnya harus menjawab pertanyaan Alsyad.

"Dara kehilangan mahkotanya Alsyad."

Jeduarrrr!!

Bagai di sambar petir, tubuh Alsyad lantas mematung. Kakinya seakan lemas untuk berdiri.

PLAYBOY VS CEWE ALIM(On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang