Bagaimana jika ada seorang laki laki konglomerat tiba tiba disuruh pindah ke desa dengan menyamar dan menjalani kehidupan serba sederhana?
Ya semua itu di alami oleh Athfariq Adijaya, anak tunggal kaya raya dari keluarga Adijaya. Most wanted nya SM...
Preview: Fariq tersenyum bahagia, ia pun memeluk Dara erat. "Terimakasih Dara, Terimakasih."
~A&D~
Sepulangnya dari rumah sakit, Fariq membopong tubuh Dara yang tengah tertidur ke kamar miliknya untuk istirahat. Ia memang sengaja membawa gadis itu ke kamarnya agar terus dalam pengawasan.
Fariq berbaring tepat di samping Dara, matanya terus menelisik setiap inci wajah istrinya.
Tak ayal tangannya juga ikut mengelus kepala Dara yang tidak tertutupi kerudung. Ia memang melepasnya tadi supaya Dara bisa tidur dengan nyaman.
"Cantik." Kata tersebut meluncur begitu saja dari mulut Fariq.
Rasa kantuk perlahan hinggap di diri Fariq dan membuat laki laki itu tertidur pulas dengan posisi tubuhnya yang memeluk Dara bak guling.
Tok
Tok
Alesha mengetuk pintu kamar Fariq, ia membawa sekeranjang apel merah yang baru saja di petik dari kebun. Mendengar kabar bahwa Dara sudah diperbolehkan pulang, ia berinisiatif untuk memberikan menantunya buah segar supaya kesehatan gadis itu kembali pulih.
Namun beberapa kali Alesha mengetuk, tidak ada tanda tanda pintu akan dibuka dari dalam. "Fariq ini umi, buka pintunya."
Masih tidak ada jawaban.
Alesha pun meraih gagang pintu dan menariknya kebawah.
Klek
"Ternyata gak dikunci." Ia pun masuk kedalam.
"Far umi baw-"
Ucapan Alesha terhenti seketika saat ia melihat pemandangan di hadapannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Kurang lebih seperti itu)
Alesha tersenyum, lagi lagi ja mengucap syukur kepada Allah karena telah menggerakkan hati anaknya untuk berubah menjadi lebih baik melalui pertemuan Athfariq dengan Dara meskipun kesan pertama pertemuan mereka bisa dibilang tidak bagus.
"Terimakasih ya Allah, terimakasih karena engkau telah menjawab semua doa doa hamba."
Alesha menaruh keranjang buah yang ia bawa ke atas meja lalu keluar tak lupa menutup pintu.
Pukul 12.00 WIB (Tengah malam)
"Eughh," lenguhan kecil Keluar dari mulut Dara, ia merasa sesak seperti ada yang seseorang yang memeluknya Erat.