Pesawat pribadi milik Aldebaranj mendarat sempurna tepat pada jam 7 malam.Alesha beserta suaminya turun dari pesawat dan pergi ke kediaman babeh Iman dengan menggunakan mobil jemputan.
Butuh waktu kurang lebih 30 menit untuk segera tiba disana.
Pukul 20.32
Mobil pribadi Aldebaran memasuki area kediaman babeh Iman.
Disana sudah terdapat Nyak Ira, Alsyad, kang Dedes dan Fariq yang sudah pucat pasi, menyambut kedatangan Alesha dan Aldebaran.
Pintu mobil dibuka, Alesha spontan berlari keluar dan ....
PLAKKK
Wajah Fariq tertoleh kesamping akibat tamparan Alesha yang tidak main main. Hatinya berdenyut sakit, baru kali ini uminya marah besar hingga main tangan.
"Katakan kalau itu tidak benar Fariq!"
Mulut Fariq serasa kelu, hanya sebuah anggukan singkat sebagai jawaban, ia sudah cukup pasrah pada semuanya.
Tubuh Alesha merosot lemas, sedikit lagi ia akan jatuh ke tanah jika saja Aldebaran tidak menahan.
"Umi kecewa sama kamu, umi gagal mendidik kamu."
Sebuah kalimat yang dilontarkan berhasil meloloskan air mata Fariq yang sedari tadi ia tahan.
"Fariq minta maaf umi, sebenarnya Fariq gak ngelakuin apa apa tapi mereka gak percaya."Alesha menggeleng.
"Cukup sudah Fariq, kamu jangan mengelak. Sekarang kamu harus tanggung jawab atas apa yang kamu perbuat."Alesha berjalan mendekat ke arah nyak Ira.
"Saya minta maaf, tolong maafkan anak saya."Nyak Ira yang tengah menangis tersedu-sedu langsung memandang Alesha tajam.
"Sampai kapan pun kesalahan anak mu tidak akan pernah aku maafkan.""Saya mohon Bu maafkan anak saya."
"Kamu mengerti yang saya katakan barusan kan?"
Alesha berbalik menghampiri Fariq.
"Cukup sudah kamu buat umi malu, malam ini juga kamu harus menikahi Dara."
Bagaimana Alesha tau nama Dara, itu karena Aldebaran sebelumnya meminta penjelasan lebih detail saat di perjalanan menuju rumah babeh Iman."Bisakah Minggu depan? Fariq belum siap umi."
Aldebaran maju, terlihat jelas kekecewaan tergambar dari raut wajahnya.
"Bisakah kamu menerima saja Fariq, kelakuan mu kali ini sangat fatal."Bagaimana posisi Fariq saat ini, hanya bisa menurut dan menurut. Menolak salah menerima pun juga salah.
"Baik kalau itu yang Abi sama umi mau, Fariq terima, Fariq akan tanggung jawab dan menikahi Dara."
"Meskipun gw gak berbuat apa apa..." Sambung nya dalam hati.
Babeh Iman yang sedari tadi diam mulai angkat suara.
"Besok saja, kasian Dara karena dia masih syok."Alesha dan Aldebaran meng-iyakan.
Keesokan harinya...
Suasana rumah babeh Iman ramai dikunjungi warga, banyak dari mereka yang masih tidak menyangka kalau Dara akan menikah terlebih alasan dia menikah sangat tidak masuk akal.
Tenda tenda sudah terpasang sempurna dengan pelaminan yang cukup sederhana, dan letak pelaminannya didalam rumah sesuai permintaan Dara.
KAMU SEDANG MEMBACA
PLAYBOY VS CEWE ALIM(On Going)
SpiritualBagaimana jika ada seorang laki laki konglomerat tiba tiba disuruh pindah ke desa dengan menyamar dan menjalani kehidupan serba sederhana? Ya semua itu di alami oleh Athfariq Adijaya, anak tunggal kaya raya dari keluarga Adijaya. Most wanted nya SM...