Korting deh 17 vote🤣
***
Hari ini Cameron ada kelas pagi sampai siang pukul 2. Kemudian dilanjut dengan rapat organisasi yang ia ikuti. Kemungkinan ia pulang adalah sore hari pukul 3.
Cameron sudah memberi tahu Cherry kalau hari ini akan pulang sore dan gadis itu tidak mempermasalahkannya. Malahan Cherry senang karena bisa menghabiskan waktu bersama ibunya dan juga ibu Cameron. Mereka membuat janji untu berbelanja hari ini.
Di kampus, Cameron bertemu dengan Chandie. Gadis itu mendekat padanya saat Cameron baru saja keluar dari kantin fakultas. Cameron hanya membeli air dan akan kembali ke kelas.
"Kak, boleh minta nomor hapenya?" tanya Chandie.
Cameron mengernyit. Ia menatap ke belakang dan tidak ada siapa-siapa. Artinya gadis itu sedang berbicara padanya. Cameron menunjuk dirinya dengan kebingungan.
"Iya, Kakak. Gue mau ikut organisasi A. Katanya Kakak ketua dan daftarnya harus lewat ketua," jelas Chandie.
Cameron semakin mengernyit. "Bukan. Gue gak terima seleksi anggota baru. Itu tugas sekre," balasnya.
"O--oh, gitu. Sekrenya siapa?"
"Lihat di mading dekat ruang rapat. Semuanya jelas di situ," suruh Cameron, kemudian berlalu meninggalkan Chandie yang kini tersenyum tipis.
"Cuek banget. Tipe gue," gumamnya.
Cameron memasuki kelas dan beberapa pasang mata menatapnya dengan menggoda.
"Lo semalam dinner sama siapa? Artis ya?" tanya seorang gadis, salah satu teman sekelas Cameron.
"Bukan," kekeh Cameron.
"Siapa? Cantik banget gila. Rasanya mustahil kalau itu bukan artis. Minimal model lah," sahut gadis lainnya.
"Kalian tahu dari mana?" tanya Cameron karena yang ia ingat semalam tidak memposting apa pun bersama Cherry. Gadis itu yang menolak karena merasa bibirnya pucat. Padahal menurut Cameron tidak sama sekali.
"Kita juga di sana. Pas lo masuk ke ruang VVIP sama tuh cewek, kita kecewa karena gak bisa lihat lebih jelas. Tapi beneran cantik banget."
Pujian itu membuat Cameron geleng-geleng kepala. "Cowoknya seganteng gue ya cocoklah," balasnya dengan percaya diri.
Cameron tertawa mendengar seruan teman-temannya. Mereka memang mengakui lelaki itu yang paling tampan di kampus. Tapi melihatnya bersama gadis cantik secara langsung sangatlah langka. Apalagi Cameron memang sering memposting Cherry. Tapi tidak memperlihatkan langsung wajahnya. Hanya bayangan atau siluet dari samping atau belakang.
"Woi, seger banget tuh muka. Habis dapet apa?" goda sahabat Cameron yang baru saja masuk ke kelas dan duduk di sebelahnya.
"Diem lo," ejek Cameron tapi bibirnya tidak berhenti tersenyum.
"Seriusan. Lo kayak lagi kasmaran. Selingkuh lo?" Sahabat Cameron itu memberikan ekspresi terkejut yang membuat Cameron menyentil keningnya.
"Gaklah. Gila lo. Cewek gue di sini," jelasnya.
"Oalah, pantes seger. Obatnya lagi deket," kekeh lelaki itu. "Habis cipokan ya?" tanyanya lagi.
Cameron berdecak dan mendorong wajah menyebalkan sahabatnya. Dasar pengganggu.
***
"Sorry, gak sengaja," ujar Cherry saat tidak sengaja menabrak lengan seseorang.
"Gak papa. Gue juga gak lihat-lihat," balas orang tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHORT STORY NEW
Romance[MATURE 21+] Semua cerita hanyalah karangan penulis saja. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat atau kejadian, itu hanyalah ketidaksengajaan. Harap bijak dalam memilih bacaan sesuai usia. Follow dulu jika ingin mendapatkan notifikasi update. Start, 0...