Seductive Body 10

16.9K 1.1K 9
                                    

Hanya beberapa menit saja Ethan bertahan dengan kedua tangan meremas payudara Elea. Selebihnya ia melarikan tangan itu menyentuh bagian tubuh Elea yang lain. Ethan seolah mempunyai banyak mata karena ia selalu menyentuh di tempat yang tepat.

Elea tidak bisa menampik kalau dirinya mulai terbuai. Ia sedikit bergairah ketika Ethan dengan lihai menghisap payudaranya tanpa ampun. Elea menunduk hanya untuk melihat bagaimana cara Ethan bermain di dadanya.

"Mhmm..."

Elea menggigit bibir menyadari sudah keceplosan mengeluarkan suara. Ethan sama sekali tidak terpengaruh. Ia masih sibuk menghisap bergantian kiri dan kanan daging kenyal itu. Napas Ethan bahkan sudah memberat dan ia tidak ada keinginan untuk berhenti dari kegiatannya.

"Gwe swuka swuswu lwohh," gumam Ethan.

"Gak usah ngomong. Gak jelas banget lo bilang apa. Buruan nyusunya," suruh Elea.

Elea tidak sabar menunggu Ethan selesai dan ia bisa bernapa lega. Tapi entah kapan lelaki itu akan puas pada kegiatannya itu. Elea jadi membayangkan anak dari salah satu temannya. Waktu itu Elea tidak berpikiran jorok saat melihat bayi kecil mengemut puting payudara sang ibu. Tapi sekarang, Elea dibuat pusing karena otaknya seperti sudah tidak bisa bekerja dengan benar. Semua hal tampak berbeda setelah ia berada di titik ini.

Melihat Ethan yang kesusahan menghisap putingnya, Elea membantu dengan mengapit kedua payudaranya dengan tangan sehingga gundukan kenyal itu kian membulat dan Ethan jadi leluasa. Sungguh, Elea tidak bermaksud menikmatinya. Hanya ingin Ethan cepat menyelesaikan tugasnya.

Munafik. Elea memaki di dalam hati. Jelas sekali ia begitu bergairah karena lidah basah dan mulut Ethan bermain di sana. Ini sungguh membuatnya gila. Elea ingin sekali mendorong Ethan menjauh, tapi ia tidak bisa. Dan kini sebelah tangan Elea malah menekan kepala Ethan agar bibir lelaki itu semakin tenggelam pada payudaranya.

Tangan Ethan sudah sampai di paha Elea. Ia mengelus di sana begitu sensual sampai Elea tidak sadar kalau Ethan tengah berusaha untuk melepaskan celana dalamnya.

Elea mengangkat pinggul kala Ethan menggigit gemas putingnya berulang kali. Kesempatan itu Ethan gunakan untuk menarik lepas celana dalam Elea. Ethan bersyukur karena malam ini sang istri hanya mengenakan terusan selutut saja. Jadi, ketika ia mengangkat ujung terusan itu, ia bisa langsung menyentuh kulit Elea.

"Thanhh..."

Elea membusungkan dada dan kembali mengangkat pinggulnya saat jari Ethan dengan leluasa menekan titik intimnya di pangkal paha sana. Ethan berhasil membuatnya kehilangan kendali atas dirinya sendiri.

Jemari Ethan menelusup masuk dari pinggir celana dalam Elea. Ia menelusuri garis bibir belahan di sana. Saat ia berhasil menemukan bagian yang basah dan juga berlendir, Ethan bersorak senang di dalam hati. Jarinya semakin berani bergerak masuk dan Elea dibuat meremas rambut tebal Ethan.

"Gak! Gak mau! Gue takut!"

Elea menjerit dan mendorong Ethan dengan sekuat tenaga. Lelaki itu limbung seketika. Ia menarik jarinya dan menatap jari tengahnya basah karena cairan Elea.

"K--kenapa?"

"Gak, gue gak bisa, Than. Gue takut."

Elea turun dari ranjang, lalu berlari menuju kamar mandi. Ia mengurung diri di sana dengan jantung yang berdegup kencang. Napas Elea memburu. Bayangan akan kesakitan yang hampir saja menerjang tubuhnya menghantui begitu saja. Sial. Elea frustasi akan hal itu.

Meskipun Elea sering mengatakan tidak akan mau, tapi sebenarnya ia mau. Hanya saja ia takut. Apalagi ini Ethan. Lelaki yang sudah lama mencuri hatinya. Hanya saja keberanian itu belum terbentuk sempurna sampai Elea bersedia mau dimasuki olehnya.

SHORT STORY NEWTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang