____Happy Reading____
Mungkin ini waktu yang di tunggu-tunggu oleh Shani maupun Gracio pasalnya kedua orang itu kini sedang menunggu kedatangan seorang Zee setelah mengabari Zee untuk bertemu di Rumah mereka.
Zee sudah berada di dalam rumah yang dia sendiri juga bingung kenapa harus bertemu di sana "Permisi" ucap Zee saat dirinya sudah di persilahkan masuk oleh Asisten Rumah tangga di rumah itu.
Shani yang sedang asik ngobrol dengan suami dan orang tua nya menoleh ke arah suara "Silahkan masuk Zee, sini duduk"
Zee yang di persilahkan untuk duduk langsung mendarat kan dirinya di kursi dekat mereka. Senyum sumringah yang mereka tampilkan untuk menyambut kedatangan Zee.
Terlihat wajah bingung Zee melihat mereka bagaimana tidak dirinya dikabari untuk datang ke rumah Bos nya "Saya kesini di undang ada apa ya Bu" tanya Zee memecah keheningan
"Begini Zee biar saya aja yang jawab maaf sebelumnya mungkin ini akan bikin kamu kaget, marah atau pun kecewa pada kami semua terutama saya dan istri" jelas Gracio
Zee masih dengan wajah bingung nya yang malah membuat dirinya terlihat gemes di mata orang yang ada disana "Maksudnya Pak" heran Zee
Jujur Gracio terlalu takut untuk mengatakan yang sebenarnya tapi melihat ke arah sang Istri yang sedari tadi sudah menahan diri untuk tidak menangis mau tidak mau dia harus memberanikan diri "kamu anak kami Zee" ucap Gracio yang membuat Zee tertawa dan kaget
"Haha mana mungkin Pak" ucap Zee tidak percaya
"Benar Zee kamu anak kami" ucap Shani dan langsung membuat tawa Zee berhenti dengan raut wajah yang sekarang menjadi tajam
"Setelah sekian lama" tanya Zee
"Maaf" hanya itu yang lolos di ucapkan oleh Shani
"Nggak perlu minta maaf, dari awal memang kehadiran saya tidak di harapkan juga kan untuk kalian terus minta maaf buat apa" ucapan Zee barusan membuat mereka yang ada di sana tersentak
"Bukan seperti itu Zee... Kamu salah pah.." belum selesai Gracio menjelaskan sudah di potong oleh Zee
"Terus seperti apa memang begitu fakta nya kan terus apa lagi. Disini bukan kalian yang salah tapi saya sendiri"
Shani sudah menangis bagaimana tidak menangis kalau saja dia tidak mengikuti apa kemauan Suaminya pasti anaknya tidak akan seperti ini. Sedangkan orang tua Shani hanya mendengar kan saja apa yang akan Gracio maupun Zee ucapkan.
"Sedari awal memang kehadiran saya tidak kalian anggap apalagi yang mau kalian inginkan dari saya, maaf saya kayanya kalian nggak perlu sejauh itu untuk minta maaf saya kan karena itu bukan salah kalian tapi itu memang sudah takdir saya sendiri" jelas Zee masih banyak yang mau dia ungkapkan sekarang mumpung waktu nya lagi pas dia bisa mengeluarkan unek-unek yang dia pendam sendirian.
"Kalau memang kehadiran saya berati buat kalian tidak mungkin kalian baru sekarang mencari saya, selama ini kalian kemana kenapa baru sekarang setelah saya sudah terbiasa tanpa adanya kalian di hidup saya. KEMANA saya tanya" ucap Zee penuh penekanan
"Kami selalu memantau kamu Zee, bukan kami tapi Saya yang selalu memantau kamu selama ini" jujur Gracio tanpa sepengetahuan Shani
"Terus kalau Anda memantau saya apa buktinya nggak ada" tegas Zee
"Zee" panggil Shani lembut masih dengan Isak tangis nya "maafin mama"
Mendengar namanya di panggil Zee menoleh sebentar setelah itu ia langsung memalingkan wajahnya dari Shani lalu menatap tajam orang -orang yang ada di sana.