____Happy Reading____
Shani dan Gracio masih berada di rumah sakit menemani Zee di dalam ruangan nya. Rasa bersalah selalu Gracio rasakan setelah apa yang diri nya lakukan. Tapi apa boleh buat semuanya sudah terjadi lagi-lagi dirinya melukai perasaan anaknya itu.
"Mas kapan Zee bangun" tanya Shani dengan mata sembab nya yang selalu menangis melihat keadaan Zee yang sampai sekarang belum sadarkan diri
"Aku juga nggak tau sayang" balas Cio pasrah
"Maafin mama sayang, mama salah harus nya mama lindungi kamu lagi-lagi mama bikin kamu luka kaya gini" sesal Shani
"Semuanya salah aku, kamu nggak salah" ucap Cio
"Kalian sama-sama salah" kini Boby yang angkat bicara
"Kamu Shan, istirahat dulu kasihan sama kandungan kamu" beritahu Boby lagi
"Shani mau disini aja pah, mau jagain anak Shani" keras kepala Shani
"Terserah lah" pasrah Boby
"Kamu istirahat dulu ya" lembut Gracio pada Shani
"Tapi Mas__"
"Kan istirahat nya masih di sini sayang nggak pulang" beritahu Gracio lagi
Didalam ruangan Zee terdapat kasur lagi untuk tempat istirahat Gracio dan Shani sedangkan orang tua Shani pulang kerumahnya hanya berkunjung saat siang hari untuk membawa kan makanan untuk anak dan menantunya itu.
Kedua orang tua Gracio sudah meninggal. Jadi mereka sudah tidak ada 5 tahun lalu.
Jinan, Cindy dan Chika kini sudah tiba di rumah sakit tempat Zee di rawat. Setelah diberitahu ruangan Zee oleh Gracio, Jinan berserta istri dan anaknya itu langsung menuju kesana.
Hal pertama yang Chika lihat saat masuk ke dalam ruangan milik Zee adalah Tubuh Zee yang terbaring dengan alat bantu serta perban di kepala nya.
Tidak bisa membendung air mata Chika keluar begitu saja, mendekat kearah berangkat Zee.
"Kenapa bisa gini sih padahal kemarin waktu ketemu nggak kaya gini" guman Chika memegang tangan Zee
Shani yang mendengar ucapan Chika menoleh ke arah Chika, ya Shani tidak tidur hanya saja dirinya merebahkan badan nya untuk istirahat saja "Kamu ketemu Zee dimana" tanya Shani pada Chika
Chika melirik ke arah Shani setelah itu melihat kearah Zee lagi "Tempat tinggal dia dulu" beritahu Chika
Chika menceritakan tentang kondisi Zee saat dirinya menghampiri Zee waktu di kost sedangkan mereka yang ada disana hanya mendengarkan saja cerita Chika.
Tangis Shani kembali pecah saat mengetahui kondisi sang anak sebelum akhirnya dirinya yang waktu itu khawatir menampar pipi sang anak tanpa bertanya terlebih dahulu
Bukan hanya Shani Gracio pun sama karena dirinya lah anak nya bisa berada di tempat ini sekarang.
"Yang sabar ya kalian, kamu juga Shan jangan nangis terus takutnya janin kamu kenapa-napa " ucap Cindy duduk di sebelah Shani
"Ini semua gara-gara aku Cin andai aja aku tanya anak nya lebih dulu pasti nggak akan kaya gini" sesal Shani
"Coba ceritain kenapa bisa kaya gini" kini Jinan yang bertanya kepada mereka
Gracio yang masih kuat menceritakan semuanya kepada Jinan tentang kenapa anak mereka bisa di rumah sakit sedangkan Chika yang menyimak cerita itu menangis. Bagaimana bisa kedua orang tua tersebut tega mencelakai anak nya sendiri