⸙28》Kenyataan saja sering kali membuat kita terluka, apa lagi Kehilangan. Jujur saja semua rasa bahagia sirnah bila kehilangan datang menerpa ✎... ΉΣƧΛ 1975
➳〔 Yogyakarta 1986 - 〕࿐
Pada keesokkan paginya, disaat mentari bersinar kian terik saja. Janaragung menegtahui kabar tentang pertunangan Karina, namun dia belum tau siapa lelaki yang berani merebut gadis milik anaknya itu. Mendengar dari desas-desus publik, kabarnya pemuda itu berasal dari Magelang dan punya aset kekayaan yang tidak main-main.
Janaragung sadar bahwa itu lah titik dimana Adininggrat menghianatinya, kalau bukan karna harta dia yakin pria tua bangka itu tidak akan membelok secara tiba-tiba begini.
"Bodohnya Adininggrat, aku tidak yakin pemuda itu memiliki aset lebih dari kekayaan ku. Hanya anak desa biasa, selera anak gadisnya sangat buruk" nampaknya Janaragung meremehkan pemuda Magelang itu.
***
"Aku rasa, bukan kah lebih baik jika pernikahan ini dilaksanakan saat Karina sudah lulus kuliah?" usul Hesa, saat kini Jaya serta Juna sibuk prihal perencanaan pernikahan.
"... Lagi pula, Karina sebentar lagi akan lulus" sambungnya.
Kedua adiknya pun nampak berfikir, "Semuanya tergantung mas Hesa saja, coba kompromikan dulu ini dengan nona Karina, apakah dia juga mau nya begitu" ujar Jaya dan Juna mengangguk.
"Nanti akan coba ku bicarakan, aku jemput nona dulu. Jam segini dia pulang" Hesa mengambil jaketnya lalu menancap gas pergi menjemput Karina.
"Lihat lah mas Hesa, kak. Dia begitu tangkas kalau menyangkut nona Karina, benar-benar buta karna cinta sepertinya hahaha" Juna berkata dengan gelak tawa diakhir kalimat.
"Jangan terus membicarakan soal cinta, kau masih terlalu muda untuk mengerti itu. Sudah berangkat kuliah sana, kau kan ada jadwal siang hari ini" tungkas Jaya dengan tajam, membuat Juna pun sesegera mungkin berbenah diri.
"Iya, iya. Kakak mah cerewet!"
"Terserah!, kamu kalau gak ditegur gak bakalan nurut. Ini lihat celana dalam mu berserakan, persis seperti pakan babi, gadis mana yang mau berkunjung kalau kamar mu saja seperti kadang kambing"
Jaya mulai berkicau layaknya ibu-ibu arisan, namun Juna tetap tidak peduli dia hanya sibuk menganti baju saat ini.
"Mas Hesa, sudah makan belum?" tanya Karina dari jok belakang motornya.
Sayup-sayup Hesa dapat mendengar pertanyaan Karina, "Belum, kenapa memangnya?. Nona mau makan siang?"
"Iya, Ke tempat waktu itu ya mas" dari nada bicaranya Karina nampak bersemangat.
Hesa tersenyum mendengarnya, "Nanti kamu hilang lagi gimana?" godanya mengingat hari itu, Karina pergi meninggalkannya begitu saja.
"Ih, enggak loh!. Itu kan karna gak ada izin dari ayah sekarang kan udah gak apa-apa" suaranya terdengar menggemaskan, membuat Hesa semakin melebarkan senyumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HESA 1975 | Lee Heeseung ☑️
Teen Fiction❝ Pemuda rana Jawa, Yang untaian takdirnya, Tertoreh dijumantara Jogja ❞ Perihal aksara yang dirancang semesta, Untuk anak bersamat nama Hesa, Dan torehan kisah pelik dari bumi Jogja, Tentang anak-anak yang penuh luka. 「 Lini masa lalu Jogja 」 「 Lok...