"Oppa! Tae oppa, bangun. "
Pagi-pagi Yoona dibuat panik oleh Taehyung yang terus berteriak dalam tidurnya, tangannya seolah ingin meraih sesuatu dan bibirnya terus meracau meminta Yoona untuk bangun.
Yoona mengguncang tubuh Taehyung lebih kencang, sesekali menepuk pipi Taehyung cukup kuat.
"Tae oppa hiks, oppa kenapa. " Pecah juga tangisan Yoona. Dirinya kebingungan karena Taehyung tak kunjung membuka mata. Suaminya itu terus meracau dan menggapai udara di atasnya.
Crash.. Crash.. Crash...
Yoona terpaksa menaburkan air ke wajah Taehyung, dan itu berhasil. Taehyung membuka mata dengan nafas terengah dan peluh dingin di sekujur tubuhnya.
"Oppa kenapa? Aku khawatir hiks. " Isak Yoona hebat.
Setelah sadar semua itu hanya mimpi, Taehyung meraih tubuh Yoona ke dalam pelukannya.
"Ya Tuhan, oppa mencintaimu sayang. " Bisik Taehyung lega. Mencium pelipis Yoona bertubi-tubi.
"Oppa mimpi buruk? " Tanya Yoona
Taehyung melepaskan pelukannya, membersihkan jejak air mata di pipi sang istri. Lalu mengangguk, membenarkan pertanyaan Yoona.
Taehyung kembali membawa tubuh Yoona dalam pelukannya. Memeluk kian erat tubuh Yoona, hatinya tak henti mengucap syukur karena semuanya hanya mimpi.
Mimpi Taehyung memang tidak terlalu jelas. Tapi dalam mimpi itu, Yoona pergi meninggalkannya. Taehyung tidak akan sanggup ditinggal oleh Yoona. Yoona adalah nafasnya, jika Yoona pergi maka raga Taehyung sudah tidak ada artinya.
"Ssttt, cuma mimpi. Mimpi itu bunga tidur." Ucap Yoona berusaha menenangkan Taehyung. Yoona bisa merasakan getaran samar dari tubuh kekar itu.
Yoona menangkup wajah Taehyung dengan tangan lentiknya. Tersenyum manis ke arah suaminya tersebut.
"I love you. " Ungkap Yoona seraya mengecup singkat bibir Taehyung.
Taehyung tersenyum, mengacak pelan rambut Yoona sebelum kemudian menarik tubuh ramping itu kedalam pelukannya untuk yang kesekian kali. Bedanya, kini kedua bibir mereka saling bertaut dan melumat satu sama lain.
Ciuman keduanya semakin panas. Kini Taehyung telah menguasai tubuh Yoona dengan sempurna. Istrinya tersebut tak berdaya berada di bawah tubuh kekar miliknya.
***
Calista memasang ekspresi datar saat Dinda berhenti di mejanya lalu tersenyum miring ke arahnya.
"Kita lihat sebentar lagi, siapa pemenangnya" Bisik Dinda seraya berlalu.
Tak hanya Calista. Sarah dan juga Shella tidak mengerti apa maksud ucapan Dinda.
Diam-diam mereka mengikuti setiap gerak gerik Dinda. Memperhatikan seniornya itu, seperti biasa, Dinda akan menghampiri meja Arga.
"Ta kalau aku jadi kamu, bakalan aku umumin kalau pak Arga itu sudah punya istri. Gedeg aku lama-lama" Cerca Sarah.
Dinda tengah melancarkan aksinya, nimbrung di antara Arga dan teman sejawatnya. Menengahi pembicaraan serius keduanya, minim attitude.
Terlihat jelas Arga kehilangan mood ketika Dinda tiba-tiba datang. Dosen idola itu menggeser duduknya namun Dinda terus mengikutinya. Kedua alisnya sudah bertaut tanda mencoba menekan kemarahannya.
"Gatel banget sih" Gerutu Calista ketika tangan Dinda mencoba meraba paha Arga.
"Ta, liat deh senyum kak Dinda aneh banget. Padahal pak Arga cuma ambil minum" Bisik Shella.
Sarah menatap takjub Shella, sahabatnya ini ternyata memiliki kejelian di atas rata-rata.
"Bener Ta, matanya kak Dinda itu seolah-olah mengatakan ayo minum, ayo minum" Sarah tidak mengada-ngada. Binar di kedua mata Dinda mengatakan seperti yang Sarah ucapkan.
"Aku harus cegah kak Arga, sebel_"
"Telat Ta, pak Arga udah minum" Sela Shella ketika melihat Arga meminum habis susu miliknya.
Calista sudah hendak berdiri tapi Shella menahannya.
"Jangan dulu, nanti kalau pak Arga mulai memberikan reaksi aneh baru kita samperin" Ucapnya.
Ketiganya memperhatikan Arga dengan seksama. Dinda memberi senyum penuh kemenangan ke arah Calista, membuat ketiganya semakin yakin kalau minuman itu telah disabotase oleh seniornya tersebut.
"Guys, guys pak Arga mulai bereaksi tuh" Ujar Shella.
Arga, lelaki itu mengurut pelan hidungnya lalu menggeleng pelan dengan mata terpejam seolah mencoba mengusir sesuatu.
Dinda mulai melancarkan aksinya dengan berusaha meraih tangan Arga, tak peduli beberapa kali Arga menepisnya.
Arga berdiri dari duduknya, saat mencoba berjalan menjauh Dinda mencoba menahannya. Bahkan Dosen yang sejak tadi bersama Arga dihalangi oleh teman Dinda agar tak mendekati Arga.
Mereka telah menjadi pusat perhatian, dengan pandangan bertanya, apa yang sebenarnya sedang terjadi.
"Ada yang gak beres Ta, ayo Ta kita samperin"
Calista buru-buru mendekati meja Arga, disusul Shella dan Sarah.
Setibanya didekat Arga, Calista mendorong Dinda menjauh dari Arga lalu Calista mencoba meraih tangan Arga yang memegangi kepalanya.
"Kak Arga kenapa? " Tanya Calista khawatir.
Arga menatap sayu Calista, nafasnya memburu. Tubuhnya terasa panas dan membutuhkan sentuhan. Ada yang salah dengan susu yang ia minum. Arga yakin itu.
Dinda tidak terima ketika Calista mendorongnya. Dengan penuh emosi Dinda hendak mendekati Calista tapi Sarah buru-buru menahannya.
"Cara kak Dinda itu murahan tau gak" Desis Shella.
"Badan kakak panas yang" Desis Arga seraya berusaha melepas jas dan kemejanya.
Calista menahan tangan Arga, tak disangka Arga justru menyerangnya dengan ciuman tak terduga.
Astaga ini tempat umum, sebenarnya apa yang terjadi.
Suasana mulai gaduh ketika Arga tiba-tiba menyerang Calista. Beberapa dari mereka mengabadikan kejadian tersebut.
"Ta, cepat bawa pak Arga masuk ke kamar mandi. Efek obat perangsang nya mulai bekerja" Ujar Shella di tengah-tengah usaha Calista yang mencoba menjauhkan Arga dari lehernya. Calista yakin lehernya sekarang pasti sudah penuh dengan bercak merah.
"Obat perangsang!" Pekik Calista tak percaya.
"Kak Dinda keterlaluan!" Sambungnya.
Dengan dibantu Sarah, Calista berjalan tertatih membawa tubuh Arga yang melekat erat ditubuhnya ke kamar mandi.
TBC
Maapken wankawan kalau feel nya kurang😔. Update seadanya soalnya 🙃.
Selamat membaca.
Jangan lupa tinggalkan jejak.
KAMU SEDANG MEMBACA
ISTRI DOSEN (21+)
Genç KurguYoona itu unik. Ketika semua orang ingin mendapat pengakuan dari Taehyung di sisi pria itu. Yoona justru memilih menyembunyikan diri. Statusnya sebagai istri Taehyung tidak ingin diketahui oleh siapapun. Apalagi oleh mahasiswa yang menjadi fans bera...