-

2 1 0
                                    

Suara bising memekakkan telinga memenuhi Indra pendengaran seorang gadis yang tengah menyeret sebuah koper di tangan kanan nya. Pandangan nya lurus seolah tidak memperdulikan orang-orang di sekitarnya yang kini tengah menatap dirinya seolah terkagum dengan kecantikan dan aura yang ia pancarkan.

Ia berdecak pelan karena di tengah keramaian di sekitarnya ia bahkan bisa mendengar orang-orang membicarakan dirinya dan bahkan ada yang menatap dan menunjuk nya terang-terangan.

Kayak orang ga pernah lihat cewek cantik aja!

Memilih acuh, tangan nya yang kosong terangkat guna menyelipkan helaian rambut yang menutupi sebagian wajah nya lalu menyelipkan tangan nya di sebuah tas selempang mini yang ia bawa.

"Lo dimana, gue udah di depan." Ucap nya to The point begitu ia meletakkan ponsel di dekat telinga, "Cepetan." Perintah nya sebelum kembali menyelipkan ponsel itu. Terlihat gadis itu menghela nafas pelan lalu mengangkat pandangan datar nya menyusuri keadaan sekitar dan mendapati banyak pasang mata yang masih menatap nya kagum.

"Membosankan." Gumam nya lirih, hingga berapa menit kemudian sebuah mobil sedan berwarna hitam berhenti tepat di depan nya, alih-alih bergerak, gadis itu malah diam menatap jendela mobil yang mulai bergerak turun menampilkan seorang gadis manis yang kini menoleh sembari menatap nya dengan senyum senang nya.

"For the past three years, I wish you welcome back Ayana."

END OF SEVENTEEN.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang