Ayana bersenandung kecil namun tetap fokus ke arah jalan yang di lalui nya, sebuah lagu akustik mengalum memenuhi isi mobil nya yang melaju pelan pelan membuat perjalanan gadis itu tidak terasa membosankan. Sebenarnya ia tidak ingin keluar malam ini, hanya saja rasa bosan terus saja menyerang nya membuatnya mau tidak mau memutuskan untuk keluar meski hanya berkeliling tanpa tujuan.
"BRUGHHH!!!"
Ayana yang tersentak kaget sontak saja mengerem mobil nya mendadak hingga menyebabkan tubuhnya terhuyung menabrak stir mobil nya. Sejenak ia mengaduh kesakitan namun setelah nya langsung mendongak kaget, bunyi apa itu tadi? Sepertinya ia tidak menabrak apa-apa!
Setelah mengumpulkan keberanian yang cukup, Ayana meraih ponsel nya dan mencari fitur senter, tapi setelah itu ia menyempatkan diri untuk merapalkan doa dalam hati, jangan sampai ketemu hantu! dengan pelan ia membuka pintu dan mengarahkan ponsel nya ke sekeliling yang memang terlihat lumayan gelap. Maklum saja, ini sudah malam dan ia tengah berada di jalan yang lumayan sepi.
Gadis itu terus mengarahkan ponsel nya ke sekeliling merasa waspada sambil berjalan mengelilingi mobil nya, hingga lampu senter nya menyorot pada bagian sisi kiri mobil nya.
"Argghhhh!!!" Sontak gadis itu berteriak begitu melihat sebuah sosok tengah terbaring di samping mobil nya, bahkan tubuhnya ke dikit terhuyung ke belakang saking kaget nya. Tapi Ah, tunggu!! Itu manusia! Ia kira setan! Ternyata ada seseorang yang entah sengaja atau tidak sengaja berlari hingga menabrak sisi mobil nya.
Sigap Ayana berjongkok di samping sosok itu dan menyorotkan cahaya senter ke arah wajah orang yang terbaring tak sadarkan diri. Detik berikutnya matanya kembali terbelalak menyadari bahwa orang itu adalah orang yang di kenali nya, dengan cepat ia memeriksa keadaan orang itu yang terlihat mengenaskan dengan wajah yang penuh luka-luka.
"Gibran! Siapa yang buat lo bonyok gini?" Ayana meringis pelan memegangi wajah tampan itu. "Untung aja gue bawa mobil ga ugal-ugalan! Bisa-bisa mati ke injak lo!" Ketus gadis itu berbicara seolah Gibran mendengar nya.
Suara ribut dari arah Gibran berlari membuat Ayana spontan menoleh, matanya menajam memandangi daerah yang terlihat gelap itu. Ini tidak beres!! Dengan panik gadis itu membuka pintu mobil dan berusaha menarik tubuh Gibran untuk masuk ke mobil nya, sesekali ia menoleh ke samping, takut jika mereka akan tiba di sini sebentar lagi. Pasti mereka yang membuat Gibran seperti ini!
"Dosa lo kebanyakan Gibran! Gue gak kuat ngangkat lo!" Cicit Ayana dengan suara ngos-ngosan, tentu saja, badan Gibran yang atletis sangat tidak cocok dengan tubuh nya yang mungil. "Hah!! Gue saranin lo tobat habis ini!" Gerutu gadis itu lagi begitu berhasil memasukkan Gibran ke dalam mobil nya.
Suara yang semakin mendekat membuat Ayana kembali menoleh hingga ia dengan panik berlari ke sisi mobil nya dan masuk secepat mungkin, mampus!! dan benar saja. Segerombolan remaja terlihat tergesa-gesa keluar dari semak-semak menuju mobil nya, untung saja Ayana sigap dan dengan cepat melajukan mobil nya meninggalkan segerombolan remaja yang tengah berteriak-teriak menunjuk mobil nya. "Hah!! Akhirnya gue bisa bernafas juga!" Lega nya, terus tadi apa Ayana!!!
Kelopak mata cowok yang terlihat begitu tampan itu perlahan terbuka, terlihat mengedip-ngedip guna menetralkan cahaya yang menempa netra hitam nya.
"Loh? Ga jadi mati?"
Sebuah suara lembut yang terdengar datar menyapa pendengaran cowok itu membuat matanya membulat cepat menatap seorang gadis yang tengah berjalan ke arah nya sambil membawa sekotak P3K di tangan nya. Ia bahkan menghiraukan ucapan gadis itu yang seakan menyesali karena kini ia sudah sadar.
"A-ayana?" Jadi sosok yang menolong nya adalah ayana? Sungguh takdir yang begitu baik, Matamu baik!!
"Bisa bangun kan? Kamar gue di lantai atas, lo berat, gue gabisa ngangkat jadi gue baringin di sini aja." Ucap nya meletakkan kotak yang di bawa nya ke meja. "Obatin sendiri." Gadis itu hendak pergi namun Gibran dengan cepat mencekal pergelangan tangan nya.

KAMU SEDANG MEMBACA
END OF SEVENTEEN.
Romantizm⚠️SAMPUL DAN JUDUL MASIH SEMENTARA, SIMPAN CERITA AGAR MUDAH DI TEMUKAN. Bagaimana jika orang yang bertahun-tahun mencintaimu segenap jiwa nya juga orang yang menjadi sumber kebahagiaanmu ternyata adalah orang yang memberi akhir tragis pada hidup mu...