6. Past Wounds

171 35 55
                                    

"Liany.. maukah kau membagikan sebagian beban mu padaku?"

Setelah mengecup ujung bibir yang merekah tersebut, Namjoon terlihat antusias sekali untuk melihat tanggapan Liany. Sedangkan gadis yang sedang berbaring, masih memikirkan apa maksud dari kecupan yang di beri Namjoon. Masih tanda tanya, Namjoon tidak tepat mencium di bibirnya, hanya sedikit di ujung bibir saja.

"Maksud kak Namjoon?"

"Aku ingin tau apa yang sudah terjadi dalam hidupmu, agar aku bisa merangkul dan memperbaiki dirimu. Jadi, aku harap Liany mau membaginya denganku, berjuang bersama untuk sembuh. Saat melihat Liany, aku tau dirimu sedang tidak baik."

Ya, jadi begitu. Dari awal Namjoon melihat Liany ia merasa ada suatu hal berat yang sedang menimpa pundak gadis itu. Selalu ada keganjalan setiap ia sedang berinteraksi dengan Liany. Akhir-akhir ini, Namjoon tidak tahan sendiri dengan pertanyaan-pertanyaan yang selalu berseliweran di kepala tampan nya. Jadi, kemarin ia sempatkan berusaha untuk mencari tau sendiri.

Sebagai langkah pertama, ia mencari tau tentang Liany dari Ibunya terlebih dahulu. Hasilnya di luar dugaan, baru langkah pertama saja dia sudah mendapat informasi akurat dan terpercaya.
Ia sangat di kejutkan dengan berita yang ada, bahwasanya keberadaan Liany saat ini sedang di incar oleh Ayah tiri nya. Hubungan keduanya parah dan sangat tidak baik. Karena sang Ayah tiri sangat ingin melecehkan putri dari istrinya.

Mungkin dengan keajaiban dari Tuhan Liany bisa bertahan selama tiga tahun tinggal bersama mereka, tanpa keburuntungan dari Ayah tirinya. Tentu saja dengan begitu banyak ancaman, mimpi buruk dan luka di sekujur tubuhnya. Di tahun terakhir, mau tidak mau Liany dengan sangat ketakutan mengadukan peristiwa yang sudah ia simpan bertahun-tahun pada Ibunya. Selama ini ia menyimpan karena perasaan takut akan ancaman, terlebih tidak mau menyakiti hati sang Ibu.

Setelah tau kebenaran, tentu saja Ibu Liany memilih putrinya sendiri, dan memilih untuk bercerai dan menuntut orang yang saat itu masih berstatus suami nya.

Singkatnya, Ayah tiri Liany sedang menjadi buronan di daerahnya karena tidak bisa tertangkap saat itu juga. Menjadikan Ibu Liany mengirimnya ke Korea Selatan, dan berkuliah disana.

Dengan adanya kejadian yang menimpa gadis itu bertahun-tahun, sering menjadikan Liany mengalami mimpi buruk, bagian tubuh tertentunya membekas luka, luka fisik maupun batin, kesehatan mentalnya terancam, trauma di jiwa nya juga bersarang.

Ya Tuhan, betapa Namjoon ingin pulang bekerja pada saat itu juga kemarin karena mendengar hal itu dari sang Ibu tercinta. Ia ingin pulang merengkuh sayang tubuh gadis bermarga Myrtle itu.  Sungguh Namjoon tidak menyangka, semua itu di luar perkiraan nya.

Maka dari itu, sang Ibu meminta putra nya untuk menjaga Liany. Kalau bisa apapun yang di butuhkan gadis itu saat ini Namjoon yang tanggung dulu untuk sementara.
Namjoon sudah tau semua, tapi ia hanya bisa diam saja memandangi Liany. Bingung sekali rasanya mau memulai dari mana.

Dan mungkin ini adalah momen yang tepat agar gadis itu mau membagikan sebagian beban hidup nya pada Namjoon. Agar seolah-olah Namjoon belum mengetahui semuanya. Semua itu di lakukan Namjoon, karena ia tak ingin di anggap tak menjaga privasi Liany.

Liany yang mendengar pertanyaan seperti itu dari Namjoon, mata nya memanas dan pandangannya buram. Ingin sekali menangis kencang sekarang juga. Namjoon yang peka akan hal itu langsung mendekap erat tubuhnya. Berharap bisa menyalurkan ketenangan di hati Liany.

Akhirnya Liany memberitau kan semuanya pada pria yang kini tengah memandangi nya sendu.
Kembali membuka luka lama, semua Liany bagi tanpa ada yang di kurangi ataupun di lebihkan.
Namjoon tidak tahan mendengar kepiluan sang gadis, ia hanya bisa meremas bahu mungil dan jemari Liany. Ia berjanji, akan selalu melindungi gadis itu dalam keadaan apapun dan dimana pun. Dan berusaha menyembuhkan batin yang penuh luka itu apapun caranya. Tanpa di sadari Namjoon, netra nya ikut berkaca-kaca.

Apakah dengan menjadikan Liany sebagai istri maka Liany akan aman? Pasalnya, Liany saat ini bahkan masih menjadi incaran sang Ayah tiri.
Itu lah yang tengah Namjoon pikirkan.


****


Kebanyakan menangis Liany tertidur di pelukan Namjoon kembali. Sedangkan pria yang tengah memeluknya sama sekali tidak bisa tidur atau bahkan menutup mata barang sedetik pun.
Tangan nya kembali di sibukkan untuk mengusap pelan kedua alis menarik sang gadis, lalu jari nya turun untuk mengusap kelopak mata Liany yang membengkak, turun lagi untuk mengusap bibir merah merekah itu.

Namjoon membolakan mata, astaga bagaimana dirinya bisa sebodoh itu. Tadi ia sempat mengecup sudut bibir Liany tanpa sadar. Bagaimana dengan tanggapan gadis itu nanti. Ia sungguh tidak mau di benci oleh gadis yang saat ini tengah ia pandangi.

Namjoon di buat berpikir sekali lagi, tidak masalah kan selama itu membuat Liany nyaman.
Saat tubuh gadis itu bergerak mencari kenyamanan, Namjoon cepat menutup mata berpura-pura tertidur. Heran, suka sekali pura-pura tidur si Namjoon ini.

Darah pria Kim kini berdesir karena Liany tengah memeluknya bagai guling, kepala cantik itu menyeruk ke dada bidangnya Namjoon, dengan satu kaki yang di naik kan ke atas paha-paha kokoh pria itu. Terlihat nyaman sekali saat di peluk.

Alih-alih memikirkan hal yang iya-iya, Namjoon malah tersenyum senang melihat Liany kembali nyaman saat tertidur. Ia menjadi sangat sayang sekali pada Liany.
Apakah perasaan sayang ini adalah perasaan sayang seorang kakak pada adiknya ?


****





Jari nya aja ganteng :)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jari nya aja ganteng :)

NEOPHYTE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang