18. Can I grow old with you?

271 27 68
                                    

Semua nya berkumpul, ada Namjoon Liany dan sang Mama. Satu jam setelah Ayah tiri Liany dinyatakan sebagai tersangka oleh hakim saat di pengadilan, karena sudah melakukan pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur di negara nya. Untung Mama Liany dengan sigap menyatakan surat cerai saat mengetahui Liany tidak baik-baik saja karena pria pedofil itu. Walau pada awal nya Liany tidak ingin menuntut apa-apa pada pria itu, namun ternyata Tuhan lah yang membalaskan perbuatan keji pria tersebut.

Dan Liany juga sesungguhnya ingin menyampaikan sesuatu pada pria yang pernah menyandang sebagai Ayah tiri nya untuk yang terakhir kali, namun setelah dipikir-pikir sekali lagi Liany malah mengurungkan niat nya. Ia hanya mengajak dua orang tercintanya untuk kembali saja dari tempat ini, toh Liany dan Namjoon sebentar lagi akan berangkat ke bandara untuk segera pulang ke Seoul.
Iya, sudah dua hari mereka ada di New York tempat Liany di besarkan. Untuk meminta restu pada sang Mama kalau Namjoon akan mengikat nya dan ingin menjadikan Liany sebagai istri.

Sayang nya, Liany dan Namjoon tidak bisa cuti berlama-lama karena kuliah dan pekerjaan mereka. Padahal mereka masih mau berlibur lebih lama lagi di negara ini.
Kedua nya langsung tancap gas ke bandara setelah berpamitan dengan baik dirumah Mama.

Sebelum take off, Liany izin berbenah dulu di kamar mandi pesawat. Sungguh, perut nya sangat melilit kali ini tidak tau karena apa. Saat kembali di samping Namjoon, kram di perut nya juga semakin menjadi. Liany jadi terlihat sedikit pucat.

"Sayang kenapa?"

"Tidak tau kak, perutku sedikit sakit."
Tepat setelah mengatakan itu Liany merasakan seperti ada yang keluar deras dari area kewanitaan nya. Ah tidak, sial sial sial. Jangan sekarang, apa ini sudah waktu tamu bulanannya?
Gadis itu tidak masalah, bahkan dia juga sudah menyediakan pembalut. Namun yang jadi masalah adalah, mengapa ia baru sadar ketika tamu nya sudah keluar terlebih dahulu.

"Kak, seperti nya aku harus ke kamar mandi lagi."

"Sebentar lagi Liany, sebentar lagi akan take off."

"Tapi kak.."

"Liany ada apa? Are you okay?"

"Tamu bulanan ku kak.." ucap Liany malu.

Yang hanya bisa dilakukan pria itu kini hanya memeluk tubuh gadis nya sembari memberi usapan di ubun-ubun nya.
Oh Tuhan, Namjoon tidak bisa mengatakan apa-apa lagi selain menahan Liany agar mau ke kamar mandi nanti setelah take off saja.
Pria Kim itu melepas Jacket yang ia kenakan untuk menutupi bercak noda merah di rok bagian belakang Liany.

Saat sudah diperbolehkan, Liany membawa pembalut dan pengganti rok nya ke dalam kantong plastik, agar bisa di ganti ketika di kamar mandi. Namjoon menunggu nya dalam beberapa menit, ia khawatir karena kekasihnya tidak juga kembali. Maka ia mendatangi kamar mandi dan mengetuk pintu dari luar,

"Liany.. perlu bantuanku?"

'Gila saja jika aku perlu bantuanmu.' ucap Liany emosi dalam hati. Bukan apa-apa, Namjoon mengatakan itu dengan enteng nya, memang nya mau membantu di bagian mana untuk urusan begini. Apa dia tidak tau wanita yang sedang datang bulan itu lebih mengerikan dari singa betina sekalipun? Hati-hati lah dalam mengucapkan sesuatu. Tepat setelah mengucapkan hal itu pintu terbuka menampilkan Liany yang sudah beres dan bersih dengan urusan nya.

****

Namjoon memeluki Liany penuh sayang dari samping. Ia masih tidak menyangka akan memiliki seorang yang akan mendampingi hidup nya sampai tua nanti. Sebelumnya Namjoon sama sekali tidak berpikir sampai kesitu. Ia terlalu di sibukkan dengan perkerjaan nya sampai tidak pernah mengenali seorang wanita manapun kecuali Ibu dan teman kerja biasa. Ternyata benar kata orang kalau jodoh itu tidak akan kemana-mana, Liany datang dengan sendirinya, memilih kediaman Namjoon sebagai tempat tinggal nya, rumah nya.

Begitu pula Namjoon, ia menjadikan hati Liany sebagai rumah nya, tempat ia pulang dengan segala lelah nya. Hati Liany bagai terapi untuk nya agar bisa kembali kuat. Namjoon begitu mencintai kekasih nya saat ini tidak tau mengapa dan apa alasan nya. Bukan nya mencintai itu seharusnya tanpa alasan?

Tanpa sadar Namjoon sudah banyak mengecupi pelipis Liany berulang kali sampai membuat gadis itu kegelian.

"Liany.."

"Heum, iya kak?"

"Terimakasih sudah hadir." Jari tampan pria itu membawa anak rambut gadis nya untuk melingkari cuping telinga. Lalu ia kecup sekali lagi.

Liany hanya bisa tersenyum manis saat ini. Karena dirinya sendiri juga tidak menyangka kalau Tuhan mengabulkan doa nya. Ia di pertemukan dengan seorang pria yang sangat menghargai nya. Seorang pria yang hangat dan selalu menghormati wanita. Seorang pria yang tidak pernah meninggikan suara hanya karena ego nya. Seorang pria yang setiap saat ada untuk nya. Alasan mana yang cocok untuk ia menolak pria baik seperti Namjoon? Tidak akan dilewatkan Liany sedikit pun kesempatan emas ini dalam hidupnya.

"Kenapa ya aku selalu merindukanmu, walaupun kita selalu bertemu?" Tanya Namjoon, memang benar dia selalu saja merasakan ingin di dekat Liany. Meski ketika Namjoon hanya pergi bekerja, rasa nya ia ingin sekali waktu cepat berjalan agar ia bisa cepat pulang ke rumah dan bertemu dengan gadis nya. Saat netra nya sudah menemukan presensi Liany, sudah.. pria itu akan lega dengan sendiri nya. Ia tidak masalah jika mereka tidak saling berpelukan atau berciuman, yang penting mata nya sudah menangkap ada nya Liany di sekitar nya. Namjoon akan merasa hal itu sudah lebih dari cukup. Namun lain hal nya jika Liany mau memberikan nya, Namjoon akan dengan senang hati menerima nya.

"Kakak sedang merayu ya?"

"Tidak kok, jangan bilang begitu.. ini jujur dari hati terdalamku Liany."

Tidak berkata seperti itu pun sebenarnya Liany juga tau. Ia hanya berniat menggoda pria itu saja.
Tidak terasa beberapa Minggu lagi mereka akan menikah, dan menjadi sepasang suami istri. Liany senang, namun ada sedikit beban yang mencokol dihatinya. Ia takut tidak bisa memberi yang terbaik untuk Namjoon, karena pada dasar nya Liany hanya lah seonggok pesakitan yang menyerang di sekujur tubuh nya serta penyakit mentalnya sewaktu-waktu akan kambuh dan membuat sulit hidup nya Namjoon. Apa ia akan terus hidup seperti itu? Selalu menyusahkan hidup pria nya?

Memikirkan hal itu membuat Liany tertidur tanpa sadar. Kepala nya terjatuh di bahu Namjoon, pria itu menyamankan posisi Liany lalu ikut tertidur di samping nya. Tangan nya membawa lengan mungil Liany untuk di dekap nya.

"Padahal mau di ajak berciuman, tapi sudah tidur saja." Gumam Namjoon sesaat.


****


****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


NEOPHYTE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang