Satu hari sebelum keberangkatan Namjoon dan Seokjin ke Las Vegas. Liany membantu mempersiapkan apa yang akan di bawa Namjoon besok. Sebelumnya Namjoon memang mendengar mereka akan pergi ke Sydney, tapi ternyata acara pertemuan disana di pindahkan ke Las Vegas karena ada suatu hal tertentu.
Namjoon bimbang sekali, ia ingin Liany ikut saja dengan nya tapi Liany tidak bisa menuruti. Ia khawatir jika meninggalkan Liany sendiri, untuk izin tidak ikut Seokjin pun adalah hal yang mustahil, Namjoon adalah pria yang bertanggungjawab dalam hal apapun. Dari tadi pria ini banyak diam karena memikirkan seperti apa baik nya, jalan mana yang harus di pilih nya.Liany tidak apa-apa jika harus di tinggal sebentar oleh Namjoon. Walaupun punya rasa cemas juga, setidaknya dia sudah dewasa, harus belajar mandiri, tidak mungkin ia selalu ketergantungan dengan selalu adanya Namjoon di sisinya. Bagaimana suatu saat nanti kalau ia sudah keluar dari rumah ini untuk tinggal sendiri. Tidak mungkin ia terus menumpang hidup kan, kecuali mereka berstatus suami istri.
"Kak, jangan khawatir begitu. Kalau ada apa-apa, aku pasti langsung cepat menghubungi kakak."
Meski diberikan pengertian begitu oleh Liany, Namjoon masih saja tidak tenang. Tapi ia berusaha untuk tetap menunjukkan senyum terbaiknya untuk Liany.
"Kalau kakak tinggal nanti, jangan pergi ke sembarang tempat, terlebih lagi dengan seorang pria." Perintah Namjoon.
Liany berdehem singkat lalu menuruti perintah baik nya Namjoon. "Iya kak."
"Jangan memakai pakaian terbuka." Tambah pria itu lagi.
"Tapi Liany tidak pernah keluar rumah dengan pakaian terbuka tuh." Seingatnya ia tidak pernah memakai pakaian terbuka begitu.
"Iyaa, tapi kau suka pakai rok dan celana di atas lutut sampai beberapa senti Liany."
"Tapi kan masih terlihat sopan kak." Liany sudah cemberut sekarang, pasalnya ini Namjoon sedang menasihati atau lagi ada di mode posesif sih.
"Siapa yang bilang tidak sopan, hanya saja kakak khawatir kalau kau selalu memakai pakaian yang seperti itu. Contohnya seperti saat ini." Sekarang Namjoon sudah seperti Ayah yang menasehati putrinya.
"Seperti ini bagaimana sih kak Namjoon." Liany menunduk sambil memainkan ujung bajunya. Wajahnya sudah sedikit ditekuk.
"Lihat, kau selalu menggunakan celana pendek dan baju yang bagian dada nya mulur-mulur ke bawah seperti ini, kelihatan tau dada mu." Ucap Namjoon yang kini sedang menaikkan bagian leher kaus Liany agar dada gadisnya tertutupi dengan benar.
"Ini oversize kak.. bagaimana sih? Lagian kan ini hanya di rumah, hanya ada kakak dan aku, tidak ada yang melihat."
Namjoon ? Ia berusaha memaksa kan senyum nya. 'tidak ada yang melihat your head, Liany' ucap nya dalam hati saja, tidak berani mengucapkan secara langsung.
Pria itu melenggang masuk ke kamar setelah menarik rambut belakang Liany. "Ih kakak !! Sakit tauuu!" Lengkingan Liany membuat Namjoon terbahak dan menutup pintu.
Beberapa detik kemudian Namjoon membuka kembali pintu kamarnya. "Liany. Mau ikut tidak?"
"Kemana kak?"
"Buang air besar." Jawab Namjoon lalu tertawa lagi dengan keras sampai Liany kesal setengah hidup. Namjoon..Namjoon.. bandel sekali sih. Sangat hobi sekali menjahili gadis kecil nya.
Reflek tangan Liany melempar nya dengan boneka kecil yang memang sedari awal ada di meja kerja, pas di samping Liany terduduk di lantai. Namun sayang lemparan nya tidak tepat mengenai Namjoon, sudah terlanjur tertutup pintu nya. Begini ya aslinya Namjoon, menyebalkan sekali.****
Makan malam kali ini ingin di ruang tamu saja, tidak di meja makan. Tadi Namjoon hanya memesan makanan lewat delivery, ia lagi malas sekali untuk memasak. Sudah di tawari Liany untuk memasak tapi tetap kekeuh tidak mau, karena kalau memasak maka mereka harus berbelanja bahan masakan terlebih dahulu. Pokoknya sekarang lagi malas untuk bergerak, rencananya nanti saja berbelanja nya, sekitar jam delapan atau mungkin lebih.
Begini, Namjoon memilih opsi untuk meninggalkan Liany sementara. Kendati rasa nya tetap tidak tega, tapi ia harus. Ia juga tidak mau terlihat over protective pada kekasihnya walaupun sudah terlihat begitu. Jadi malam ini ia harus memuaskan mata nya untuk banyak-banyak melihat Liany. Mana tau disana nanti ia rindu berat. Berlebihan sekali bapak Kim ini ya, hanya seminggu lhoo bukan setahun. Dan lagi disana mereka juga bisa melakukan panggilan video.
Tapi begitu lah Namjoon ada nya. Walaupun cover nya seperti singa, namun hati seperti hello kitty, dan jahilnya seperti Jerry si tikus dalam film kartun Tom and Jerry.
"Kak, ini dari mana?" Setelah selesai makan Liany mendapatkan satu permen susu di atas meja kerja Namjoon. Ia membawa permen itu mendekati Namjoon, berniat untuk meminta.
"Itu kakak bawa dari kantor."
"Hanya satu ?"
"Heum."
"Untuk ku ya kak."
"Tidak boleh." Namjoon mengambil permen dari tangan Liany membuka bungkusnya dan menggigit sebagian permen, bermaksud untuk membagi dua permen tersebut. Tapi tidak disangka permen nya begitu keras sehingga Namjoon memasukkan saja semua permen itu ke dalam mulutnya. Padahal Liany dari tadi sudah menunggu lhoo.
"Ya Tuhan, pelit nya si Namjoon ini.." ucap Liany yang tidak habis pikir dengan kelakuan kekasihnya. Ia ingin sekali permen itu, sudah tergiur dari awal sejak Namjoon keluarkan dari tas.
Mendengar lirihan itu Namjoon terkekeh, kasihan juga melihat wajah Liany. Dengan sangat berbaik hati ia mengeluarkan permen itu dari mulutnya dan langsung memasukkan ke dalam mulut Liany. Spontan Liany tidak bisa berbuat apa-apa. Permen juga sudah masuk ke dalam mulutnya. Ingin marah tapi ia terkejut dengan rasa permen yang unik ini, baru pertama kali ia makan permen yang rasanya enak dan unik sekali. Lain seperti permen-permen pada umumnya.
"Bagaimana rasanya, enak?" Tanya Namjoon.
"Enak. Terimakasih kak." Liany menjawab dengan hati senang.
"Boleh kakak minta lagi sedikit?"
Ketika Liany mau mengeluarkan permen itu dari mulutnya. Gerakan tangan nya terhenti ketika Namjoon mempertemukan bibir mereka. Namjoon menyesap kuat lidah Liany yang sudah ada rasa permen. Gadis itu terbuai, dan ikut membelai bibir Namjoon menggunakan lidahnya. Lidah Namjoon kembali mengobrak abrik isi mulut Liany, seperti tengah mencari sesuatu. Merasa tidak mendapatkan, ia menarik diri untuk menyudahi ciuman tersebut.
"Mana permen nya?"
"Tertelan kak, habis nya aku terkejut, kakak sih tiba-tiba." Liany kembali cemberut dibuat Namjoon.
"Ya ampun.." Namjoon hanya tertawa dan mengusak kepala gadis kecilnya. Ia peluk tubuh Liany dengan penuh kasih dan sayang. Nanti pulang dari Las Vegas ia berniat akan membawakan permen enak yang banyak untuk Liany sebagai oleh-oleh. Kasihan, seperti nya Liany sangat suka permen. Liany jadi merajuk begini hanya karena permen nya tertelan, tadi juga cemberut saat Namjoon memberikan permen itu padanya.
****
Selamat bermalam minggu bagi yang menunaikan 💜
KAMU SEDANG MEMBACA
NEOPHYTE
RomanceSELESAI, 3 NOVEMBER 2022 Meski di tengah kehidupannya yang monoton dan itu-itu saja, seorang Kim Namjoon tidak pernah bosan menjalani hari-hari. Sampai ketika warna itu datang menghampiri hidupnya yang sangat abu-abu. Warna yang setiap kali menginja...