Jarum jam menunjukkan angka satu, berarti sudah tepat pukul satu dini hari dan Namjoon belum juga bisa tertidur. Pikiran nya terbang melayang kesana dan kemari memikirkan gadis yang berada di sampingnya, si pemilik wajah anggun ini terlihat sedikit gelisah dalam tidurnya.
Memimpikan apa lagi Liany saat ini, batin Namjoon.Berharap kegelisahan gadis itu memudar, Namjoon berikan sentuhan lembut di pipi pualam itu menggunakan ujung jari telunjuknya sampai berulang-ulang.
Tapi yang di dapat Namjoon adalah mata indah itu bergerak terbuka perlahan lalu mengerjap beberapa kali. Liany tersadar ketika ada sesuatu yang bergerak di pipinya."Aku mengganggu tidurmu ?" Tanya Namjoon.
"Tidak, justru kakak menyelamatkan ku dari mimpi buruk." Pandangan yang keluar dari netra Liany menunjukkan arti kecemasan lagi.
"Kakak peluk Liany sampai erat sekali, dibolehkan?"
Agak nya Liany sedikit ambigu dengan pertanyaan Namjoon, biasanya kalau mau peluk pria itu akan memeluk saja tanpa bertanya.
Sebisa mungkin Liany untuk biasa saja dan menuruti permintaan pria itu."Heum, dibolehkan."
Namjoon memeluk tubuh molek itu sampai mereka benar-benar saling menempel satu sama lain. Semoga pria ini tidak mendengar gemuruh detak jantung Liany yang menggila.
Dalam pelukan itu mereka tidak berusaha menutup mata, netra mereka bergerak-gerak menutupi kegugupan. Sampai tiba-tiba Namjoon mengecup lagi, tapi kali ini tepat di bibir merona nya. Mendiamkan bibir mereka menempel lama selama beberapa detik lalu di lepaskan perlahan.
Oh, kebiasaan Namjoon bertambah satu sekarang. Mengecup bibir Liany.Entahlah, dirasa Namjoon ia sangat tidak tahan sekali ketika mata nya bersinggungan dengan bibir gadis ini. Seperti ingin dimintai kecup setiap waktunya.
"Tidurlah.. Masih dini hari." Setelah mengecup bibir Liany dengan seenaknya menyuruh gadis itu untuk tidur, Liany mana mau dibegitukan.
"Liany boleh tidak berbaring di sini?" Sambil menunjuk dada bidang pria itu.
Berdehem sebentar menetralkan jantungnya. "Tentu boleh, kemari." Namjoon mengatakan itu dan membuka tangannya untuk menyambut hangat pelukan Liany.
Liany meletakkan kepala di atas dada kiri Namjoon dengan tangan yang memeluk lingkar badan nya. Ia tersenyum, bukan hanya jantung nya yang menggila tapi jantung pria ini juga begitu. Kencang sekali, apa lagi telinga nya sangat menempel di dada yang berotot ini.
"Jantung kakak berdetak kencang."
"Ini karena dirimu." Tangan Namjoon sudah ikut andil mengusap nyaman punggung Liany.
Saat ingin membuka suara kembali, Liany tersentak karena telapak tangan Namjoon sudah bergerak turun untuk mengusap lembut area bokongnya. Semakin lama usapan itu bertambah dengan ada nya remasan-remasan sensual. Liany sampai menggigit bibir bawahnya menahan suatu yang bergejolak.
"Uugh, kak.." Liany melirih seperti minta di berhentikan. Namun tidak bisa, ini rasanya aneh tapi Liany menyukainya.
"Iya sayang." Jawab Namjoon dengan tangan yang tetap meremas area bokong dan pinggang ramping Liany.
Kadar kegelian di perut nya bertambah saat Namjoon memanggilnya dengan sebutan sayang."Kakak mau melakukan sesuatu dengan Liany?"
"M-melakukan apa kak?" Liany memberi tanggapan dengan sangat kesusahan.
"Kakak ingin melakukan lebih dari kecupan di bibir Liany."
Awalnya Liany merasa takut, akan tetapi tangan lihai pria ini seakan mendesak agar Liany mau melakukan hal itu. Telunjuk Liany menahan bibir Namjoon ketika pria itu mau menyatukan bibir mereka. "Kenapa sayang?"
KAMU SEDANG MEMBACA
NEOPHYTE
RomanceSELESAI, 3 NOVEMBER 2022 Meski di tengah kehidupannya yang monoton dan itu-itu saja, seorang Kim Namjoon tidak pernah bosan menjalani hari-hari. Sampai ketika warna itu datang menghampiri hidupnya yang sangat abu-abu. Warna yang setiap kali menginja...