PERNIKAHAN YANG TAK DINGINKAN ( END.)

33.

" Mommy datang?."
Suara ning ning berhasil mengalihkan pandangan lisa dari jennie.
Jadi anak di sebelahnya ini?, Apakah dia putri nya ning ning?.

" Nama kamu ning ning?."
Lisa langsung bertanya to the point karena penasaran dengan anak yang ada di sebelahnya ini.
Ning ning melihat ke arah lisa dan mengangguk, lisa tersenyum haru.

" Iya, nama saya ning ning.."
Jawab ning ning yang membuat lisa tersenyum lebar saat mengetahui ternyata yang ada di sebelah nya ini adalah putri kandungnya.

Namun seketika lisa ingat bahwa minju memukul ning ning, membuat lisa melihat ke arah minju dengan tatapan mengintimidasi.

" Iyah tahu kok, minju yang salah, daddy tanda tangan aja kelar deh masalah."
Jawabnya santai.

" Anak siapa sih kamu, daddy nggak pernah ajarin kurang ajar kek gitu.."

" Appa jisoo yang ajarin, aku mah anak daddy.."
Jawab minju yang membuat lisa menepuk jidatnya.
Memang benar sifat iseng minju itu di karenakan didikan jisoo dan ryujin.

" Ternyata anak ku sudah besar ya.."
Lisa terkejut akan bunyi suara jennie, Lisa langsung menoleh ke arah jennie dengan tatapan datarnya.

" Tentu saja.."
Jawab lisa dengan sedikit angkuh membuat jennie terkejut melihat perubahan sifat lisa.
Namun tak lama kemudian ia terkekeh..

" Memang harus seperti itu, apa yang ku harapkan."
Gumam jennie yang masih di dengar lisa.

" Apa maksudnya??."
Batin lisa bertanya.

" Jadi buk, apa yang harus saya lakukan di sini?, Karena seperti nya ada seseorang yang tak nyaman karena keberadaan saya di sini.."
Ujar jennie dengan senyuman manis nya pada miss suzy padahal di dalam hati ia ingin sekali memeluk lisa.

" Kalian hanya perlu menandatangani surat ini, untuk peringatan ning ning dan minju, jika kalian sudah tanda tangan sampai 3 kali di buku hitam ini, maka kami akan mengeluarkan ning ning dan minju dari sekolah, jadi tuan dan nyonya silahkan tanda tangan di di buku ini.."
Miss suzy menyerah kan buku yang bersampul hitam di meja dan menunjukkan tempat untuk lisa dan jennie tanda tangan.

Jennie berjalan cepat bahkan langsung melongos melewati Lisa begitu saja.

" Ini lah sifat angkuhnya yang tak berubah setelah mengambil harta orang yang mencintai nya.."
Batin lisa tersenyum melihat sifat jennie yang seperti tak mengenal dirinya.

Jennie langsung mengambil pena dan menandatangani nya, tak perlu lama lama ia berada di sana karena takut lisa tak nyaman dengan keberadaan nya.
Jennie menarik tangan ning ning dan melongos pergi begitu saja tanpa mengatakan apa pun..

" Rasa rindu ini menyakit kan lisa-ya.."
Batin jennie.

Lisa tersenyum tanpa sadar air matanya keluar membuat minju terkejut bahkan merasa bersalah, pikirnya daddynya menangis karena dirinya yang berbuat ulah di awal sekolah.

" Daddy, maaf kan minju, minju janji tak akan mengulangi nya lagi.."
Saut minju yang kini memeluk sang ayah.

" Kenapa jennie-ah, why?."
Batin lisa.

Lisa melihat minju sedang memeluknya dengan tubuh gemetar, senakal nakalnya minju ia adalah anak paling lemah jika melihat orang yang ia sayang menangis di hadapan nya apa lagi orang itu menangis karena ulahnya, maka minju akan sangat merasa bersalah.

" Berjanji lah tak akan mengulangi nya.."

" Ya aku berjanji dad.."

Lisa tersenyum kemudian mengelus pucuk kepala minju.
Lisa kemudian menandatangani surat tersebut dan pergi dari ruangan itu.