35.

3.9K 313 28
                                    

Bughhh..

" Aduh!, Sakit rose!."
Pekik lisa ketika rose memukul pucuk kepalanya.

" Kenapa kalian tiba tiba datang hah!, Dan lagi, apa itu?, Kenapa kau kasar dengan jennie eonnie hah!, Dia tidak melakukan apa pun pada ku, bahkan tadi saat memegang tangan ku saja dia sangat lembut tidak kasar, kau ini!!."
Kesal rose karena tidak bisa mendengar kan apa yang ingin di sampaikan oleh jennie akibat 2 orang bodoh bertubuh kekar ini.

" Aku takut kamu di sakiti nya.."

" Tidak akan!."
Tegas rose lalu berjalan begitu saja meninggalkan 2 pria yang hanya bisa menatap polos punggung rose.

" Haishh, makanya jangan main hakim sendiri, jadi gini kan.."
Kesal jisoo karena lisa yang kelepasan emosi.

" Nggak sengaja hyung.."
Cicitnya.

" Yasudah ayo pulang.."
Ajak jisoo.
Mereka pun pulang dan tak jadi belanja.



























.



























20.34 KST.

Mansion Jennie.


Sedari tadi di kamar itu hanya ada keheningan.
Kamar yang dulunya milik lisa dan jennie kini menjadi milik ning ning.
Ning ning sedari tadi ingin bertanya pada mommynya mengenai pria yang ia ketahui adalah ayah dari gadis baru yang membully nya di hari pertama gadis itu sekolah.

Dan lagi wanita berambut pirang itu, ia juga ingin bertanya pada mommy nya siapa wanita itu.
Tapi melihat mommynya yang kini menunduk sembari menangis membuat ia tak tega untuk bertanya.

" M-mommy ."
Panggil ning ning takut takut.

" Hiks........"
Ning ning hanya bisa diam ia bingung harus melakukan apa agar mommynya berhenti menangis.

" Apakah aku salah?, Aku tak sadar kan diri saat itu, dan mungkin ya aku memang salah karena memberi tahu pria gila harta itu, tapi dia memang sudah tahu bahwa ada mobil terbang di sana, dan lagi, apa yang membuat mu rela menceraikan aku lisa-ya, kamu bahkan tidak bertanya dan langsung menceraikan ku, aku hidup seperti orang bodoh bertahun tahun hanya untuk melihatmu dan meminta maaf atas apa yang aku lakukan, mungkin gila, tapi aku ingin kita kembali lagi lisa-ya, namun sekarang aku takut, aku takut memperlihatkan wajah ku di hadapan mu, saat kamu menatap ku seperti itu lisa-ya.. hiks...."
Jennie bergumam dan berbicara sendiri membuat ning ning Bingung dengan tingkah mommynya.

" Apakah sudah waktunya mommy masuk ke rumah sakit gila?, Ahh tidak, mommy ku tidak gila..
Tapi kenapa dia bicara sendiri?, Aku disini, lebih baik bertanya pada ku. "
Itu lah pikir ning ning melihat jennie yang berbicara sendiri seperti membaca mantra.

" Dia ayah mu ning ning.."
Tiba tiba jennie berucap membuat ning ning tersentak karena sempet melamun.

" S - siapa mom?."
Tanya ning ning takut takut.
Namun jennie hanya diam membuat ning ning ikut diam.

" Pria yang di sekolah dan di restoran tadi, dia adalah daddy mu, dan yang bertengkar dengan mu di sekolah tadi adalah kembaran mu, mommy tahu kamu pasti mengerti karena aunty joy sudah memberi tahu mu dari lama bukan?."
Jennie mendongak kan kepalanya dan melihat ke arah sang anak, yang mana ning ning hanya diam tak menjawab.

Tentu bagi jennie mudah untuk tahu hal itu, karena ia memiliki cctv suara di Mansion nya, untuk mengawasi pergerakan ning ning di rumah.
Ya walaupun ia sibuk ia pasti tetap mengawasi putrinya karena ia takut bahwa sang putri akan di bujuk oleh ayahnya atau pun irene dan joy menjadi salah satu di antara mereka.

Ning ning tersenyum mendengar ucapan jennie, karakter daddy yang ia tahu adalah pria lemah lembut, namun tadi pria tadi adalah pria dingin, kejam dan tegas di lihat dari raut wajah nya.

" Daddy ku itu pria yang lembut mom, bukan pria kasar seperti tadi, tapi jika benar ia adalah daddy ku, maka aku putus kan bahwa aku tak akan pernah menerimanya karena tadi ia menyakiti mommy.."

Ucapan ning ning membuat jennie menggeleng karena ia tahu bahwa lisa jadi seperti itu karena daddynya yaitu kim.

" Dia seper-

" Dia seperti itu karena kakek, aku tahu mom, tapi di dalam agama kita dilarang memiliki dendam, dari cerita aunty joy, aku bisa tahu bahwa Daddy ku orang yang sabar karena tak di hargai oleh mommy, tapi lihat sekarang, ia menjadi seorang yang kejam hanya karena orang lain, bukan mommy, mungkin aku masih kecil saat itu, tapi sekarang aku sudah dewasa mom, dan tahu apa yang benar dan yang salah, bagiku mommy salah tapi bagiku daddy lebih salah karena hanya kesalahpahaman ia berani berbuat kasar, apa lagi jika nanti mommy tak sengaja melakukan kesalahan, aku tak membayangkan seperti apa ia nantinya, intinya aku tak mau dekat dengan pria itu mom, ia menyeramkan ."
Ujar ning ning yang membuat jennie menetes kan air mata karena tak setuju dengan ucapan sang anak.

" Dia itu sangat amat penyabar ning ning-a, kamu saja yang belum mengenalnya.."
Ujar jennie sembari mengeluarkan air matanya..

" Aku tahu mom, aku tahu setelah mendengar cerita aunty joy, dan sekarang aku juga tahu ia seperti apa sekarang, dulu dia pria yang lembut, penyabar dan ramah tapi sekarang itu terbalik, ia menjadi kejam,dingin bahkan tak memandang bulu, aku dapat melihat nya dari mata dan wajahnya mommy..."
Ujar ning ning yang tetap pada pendiriannya.

" Bahkan sekarang aku berharap ia tak mencoba untuk mengambil ku dari mommy, atau aku akan sangat sangat membenci nya ."
Gumam ning ning lalu berdiri dari kasur menuju kamar mandi.

" Seharusnya ia tak berbuat kasar  kepada mommy di depan anaknya, sehingga membuat pandangan ku ke arahnya berubah 100%.."
Batin ning ning.

Jennie hanya bisa diam, ia tak bisa berbuat apa lagi, dan lagi lagi ia merasa melakukan kesalahan karena menarik tangan rose sehingga kejadian ini terjadi, padahal jennie menarik tangan rose karena ingin bertanya kabar lisa dan anaknya saat di new York, ia ingin tahu apa saja yang lisa lakukan di sana bersama minju, namun ntah kenapa lidahnya berat karena melihat sang adik yang asik makan dan berbicara tak sopan pada yang lebih tua.





































.











































Di kediaman manoban.

Lisa,jisoo,seulgi,rose dan wendy tengah duduk bersama sembari mengatakan sesuatu yang sangat amat serius pada minju yang kini menatap daddynya dengan bingung.

" Harus di mulai dari mana ya?."
Bingung wendy karena ingin menceritakan jennie kepada putri lisa itu.

" Wanita yang ada di sekolah tadi adalah mommy mu.."
Ujar lisa cepat seperti ngerap.

" Hah?."
Bingung minju.
Lisa menarik nafas nya dalam dalam dan kembali mengulangi nya.

" Dia mommy mu, wanita yang datang di ruang BK itu adalah mommy mu, mommy kandung mu, dan pasti kamu sudah tahu kan tentang mommy dan saudara kembar mu itu dari mulut eomma rose?."
Ujar lisa yang membuat wajah polos minju yang kebingungan menjadi datar tanpa ekspresi..

" So?."
Tanya nya dingin.

" Jadi minju, bisakah besok kita makan malam bersama dengan mommy dan saudara kembar mu?, Daddy mohon ya kamu ikut dan minta maaf pada adik mu atas apa yang kamu lakukan.."
Ujar lisa.

" Aku?, Minta maaf?, Pada mommy?, Apakah ia sudah minta maaf pada kita?, Ia yang membuang kita dad!, Kenapa kita yang harus minta maaf padanya!."
Minju tiba tiba bangkit dari duduknya karena kesal mendengar ucapan lisa

" Dia, wanita yang egois dan lagi, adik kembar ku itu adalah wanita yang pasti sama liciknya sama mommy, aku tak akan pernah meminta maaf dan datang pada orang yang pernah membuang ku dad!!."
Minju memekik dan langsung berlari menuju kamarnya.
































Next time....

PERNIKAHAN YANG TAK DINGINKAN ( END.)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang