harum bunga begitu terasa saat angin berhembus pelan, Jim mengikuti langkah gadis yang berjalan menikmati indah suasana, begitu banyak bunga Dandelion disini,
Sudah 2 bulan lee pergi bertugas, Ruby mulai terbiasa lagi tanpa lelaki itu, dia cukup kuat untuk menahan rindu, karna setiap minggu lee dan Ruby saling mengirim surat,
Lee adalah seorang tentara elit dari Starhope dia betugas sebagai mata-mata untuk menangkap sekumpulan teroris yang menentang negara, dan Tepat akhir musim semi kemarin, dia di tugaskan menuju suatu pulau yang diyakini sebagai markas besar teroris yang saat ini sedang di buru.
Slama lee menjalankan tugas, Jim lah yang slalu menemani gadis manis itu, mengikuti semua kemauan hingga berbagai permintaan, Jim melakukan dengan senang hati, meski pada intinya dia hanyalah tempat persinggahan sementara bagi Ruby. Itu tak masalah selagi dia bersama Ruby Jim rela menjadi apapun itu.
"Jim kenapa kau sangat menyukai keheningan seperti ini?" Ruby bertanya, kini mereka berada dibawah pohon, duduk bersandar memandang langit serta hamparan bunga dan padang rumput didepan.
"Karna keheningan bisa membuatku menjadi diri sendiri, kau tau Ruby, terkadang keramaian membuat mu menjadi seperti orang lain, namun keheningan, kau mampu menjadi diri sendiri, mengenal dirimu sendiri,
" Ruby sedikit bingung dengan apa yang Jim bicarakan."Aku sedikit tak mengerti maksudmu namun benar katamu, jika dalam keheningan kita mampu mengenal diri kita sendiri, " Ruby terdiam sejenak.
"Bagiku keheningan adalah tempat dimana kita bisa merenungkan semua masalah,mencari jalan keluar dan tentunya tempat dimana aku bisa merindukannya" Jim tersenyum.
"Kau benar, apa kau merindukan Lee? Kapan dia pulang?"
"Sangat, dia bilang, dia akan pulang awal musim gugur nanti, " Jim mengangguk mengerti, lantas ia berdiri berjalan kearah depan untuk memetik Dandelion, Ruby terdiam memperhatikan, Jim berjalan kearahnya lantas duduk dihadapan Ruby.
"seperti dulu, jika kau merindukan nya, tiuplah bunga ini, biarkan kelopak bunga ini terbang lantas mengantar pesan rindumu pada lee" Jim memberikan bunga itu, dengan perlahan Ruby memegang bunga itu.
"Terima kasih" Ruby tersenyum, ia berdiri lantas berjalan sedikit untuk meraskan arah angin, ia tutup matanya, membayang kan wajah lelaki yang dirindukan lantas dengan perlahan Ruby meniup dandelion hingga kelopak-kelopak bunga itu terbang terbawa angin.
Jim terdiam,memperhatikan dari belakang, ia mencoba tersenyum, Jim berfikir jika ia tidak boleh egois, Jim berjalan lantas berdiri disamping Ruby.
"Dia pasti akan merasakan perasaanmu" Jim berucap, ia genggam tangan Ruby untuk meyakinkan gadis ini.
"Aku harap" Ruby tersenyum lantas ia balas gemgaman dengan erat.
Bagaimana dengan hatiku? Apakah rasaku sampai pada hatimu?
•
•
•
Jim memperhatikan indah lautan, ia terdiam dengan pandang terarah pada ombak yang sesekali mengenai kakinya, hari ini ia memilih menunggu sang ayah daripada ikut berlayar, entahlah Jim hanya ingin merasakan keheningan malam di tepi pantai.
Sejenak Jim memikirkan gadis itu, gadis yang hadir hampir setahun bersamanya, teringat akan manis senyum yang slalu gadis itu tunjukan, terkadang Jim slalu berangan, bagaimana jika Ruby mencintainya? Bagaimana jika mereka hidup bersama dengan perasaan yang sama?
Apa tuhan yang diatas mendengar suara hati kecilnya? Yang berteriak agar dia menjadi miliknya. Apakah perasaannya hanyalah rasa sementara? Jika iya, tak masalah baginya jika Ruby tak punya rasa yang sama, karna perasaan sementara akan hilang dengan sendirinya, tapi bagaimana jika perasaan Jim adalah perasaan yang kekal???.