Ketika ku pikir semua berjalan dengan apa yang ku bayangkan.
•
•
•
Winter.
"Jadi, apa kalian benar-benar berpacaran???" Irene. Sigadis berwajah dingin ini tampak menatap Jim dan Ruby, kini mereka tengah berada dirumah Irene yang sedang mengadakan pesta lamaran Jacson dan Jessica.
"Menurutmu bagaimana?" Ruby berucap dengan tenang, sejujurnya ia bingung harus menjawab apa, mungkin Jim menyatakan cintanya namun lelaki ini tak menjadikannya kekasih atau semacamnya.
"Menurutk ku-"
"Menurutku, Jim menganggapmu sebagai orang yang sangat spesial baginya, namun kau hanya menganggapnya sebagai teman biasa, teman yang mengisi kekosonganmu saja, benar???"
Elgi tiba-tiba saja datang lantas menyela perkataan Irene, berucap to the point, wajah tenangnya mampu membuat Ruby dan Jim terdiam sejenak. Ahh. Lebih tepatnya Ruby namun gadis itu nampak menghela nafas.
"Ya! Dasar kau bear, kebiasaamu slalu saja datang tak diundang!" Irene mendorong dada Elgi dengan sikunya, membuat lelaki tampan ini sedikit bergeser dari tempatnya berdiri.
"Hei-hei, aku hanya membantumu menjawab Irene, jangan terlalu emosi begitu, " Elgi berucap dengan dingin, mereka memang pasangan kekasih yang aneh.
Jim melirik Ruby yang kini nampak tenang setelah sempat ikut terbungkam atas perkataan Elgi."benarkah? Bagaimana cara kau melihatnya Elgi ?" Ruby kini bertanya dengan wajah tak kalah tenang.
"Dari matamu " Elgi berucap, Ruby tersenyum.
"Terkadang matapun bisa berbohong, mungkin apa yang kau ucapkan ada benarnya, tapi sekarang bagiku Jim adalah seseorang yang berharga, aku menyukainya tidak kah itu menjelaskan jika perkataanmu sedikit tidak benar?"
Jim terdiam mendengar perkataan Ruby, hatinya berdegub begitu kencang. Ada rasa senang mendengar kata Berharga dimulut gadis manis ini.
Elgi tersenyum,
"Hah...aku hanya bercanda sepertinya kau terbawa emosi Ruby, Irene, ayo aku ingin makan, kalian bersenang-senanglah"
Elgi menarik Irene untuk pergi, saat dia tepat disamping Ruby, Elgi tampak sedikit berbisik. Membuat Ruby terdiam kaget. Lantas tubuh mengkaku dan beku.
"Menyukai bukan berati mencintai, berhenti membohongi perasaanmu sendiri, Ruby Jane Kim."
•
"Jim, dimatamu aku ini bagaimana?" Gadis manis itu bertanya, kini mereka berada diatas menara dipinggir pantai, setelah acara lamaran selesai Jim mengajak gadis ini untuk naik keatas menara yang tidak terlalu tinggi, untuk melihat taburan bintang diatas langit.
"Hm? Kenapa kau bertanya seperti itu? " Jim melirik Ruby,
"Apakah aku terlihat seperti mempermainkanmu?" Jim terdiam sejenak, ia pandangi wajah gadis yang nampak bingung dengan keadaanya sendiri.
"Entahlah, sejujurnya, aku sendiri tidak pernah bisa mengerti dirimu, namun terlepas kau mempermainkan ku atau tidak, jawaban itu ada dalam dirimu sendiri, Ruby, Aku tak pernah ingin kau memaksakan perasaanmu, aku tau jika sampai saat ini, perasaanmu masihlah untuk lee," Jim berucap, menatap dalam mata Ruby.