Chapter 2 | Balapan

789 78 13
                                    

•••

"Balapan gak?" tanya Jeongwoo saat sudah menaiki motornya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Balapan gak?" tanya Jeongwoo saat sudah menaiki motornya.

Haruto menoleh ke arah samping, tempat dimana motor dia dan Jeongwoo bersebelahan.

Mereka masih di sekolah dan sekarang di parkiran motor untuk pulang ke rumah. Ini udah mau jam 11 siang , karena di sekolah juga tidak ada urusan penting jadi mereka memutuskan untuk pulang saja.

Merasa ditantang, Haruto tersenyum sinis seraya menjawab, "Oh nantangin ceritanya?"

"Ayo!" serunya.

"Tapi.. ada imbalannya gak? Kalo gak ada, gak mau gue.."

"Lo balapan sama kuda aja deh."

Jeongwoo berdecak, "Tenang! Kalo lo menang, lo boleh minta apapun dari gue selama satu hari. Kalo kalah kebalikannya, gimana?" tawar Jeongwoo.

"Apapun itu?" Jeongwoo mengangguk.

"Kalo minta mobil boleh?"

Dukk!

"Anjing! sakitlah!" Haruto mengusap-usap kepalanya yang tadi terkena timpukan helm Jeongwoo.

"Ya makanya ngotak! Masa minta mobil?! Udah miskin tambah miskin gue kalo gitu!"

"Maksud gue itu, misal lo minta jajan dari gue, minta makan di rumah gue, atau apapun selama gue mampu!" jelas Jeongwoo.

"Setuju gak?"

Haruto menatap Jeongwoo sebentar,

Terima gak ya? Lumayan sih walaupun sehari, jadi awet kan uang jajannya, pikirnya.

Kemudian ia menerima jabatan tangan dari Jeongwoo, "Oke, deal!"

Mereka berdua mulai memakai helmnya masing-masing dan menyalakan mesin motornya bersiap untuk melakukan balapan.

"Jeongwoo siapin duit ya besok! Siapin hati juga!" setelah mengatakan kalimat tadi Haruto tertawa jahat.

BWAHAHA

gak deng bukan gitu, tapi gini..

hahahaha, haruto cwk kull.

Oke, kembali pada mereka berdua.

Jeongwoo yang merasa diremehkan pun mendengus sebal. Tapi tenang aja, Jeongwoo ini sudah meyakinkan dirinya akan menang untuk balapan kali ini, sebelumnya juga dia sudah sering menang melawan Haruto.

Iya, sombong banget emang.

Jadi dia gak perlu terlalu takut uangnya akan habis, tapi kita liat aja nanti.

"Oke, ayo hitung sampe tiga!"

"Satu,"

"Dua,"

"Tiga!" seru mereka lalu mulai menancapkan gas, keluar dari area sekolah.

TIT: KOMPLEK [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang