Chapter 25 | Om Duda

185 16 5
                                    

cieee 2024, hepi nu yir ol

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

cieee 2024, hepi nu yir ol

___
"Aduh gimana ya.. jadi gak enak gue sama si Jihoon.. "

Yedam bimbang. Dia ada di depan rumahnya Jihoon. Dari tadi sih barengan sama Mamanya si Jihoon. Dia juga mendengar keributan di rumah ini bahkan tadi dia liat Jaka keluar dari rumahnya.

Yedam membuka room chat di ponselnya.

jiNGhoon

bro lo tenangin diri aja, gue tau lo pasti butuh waktu sendiri|

gue bisa minta anter yg lain|

gue gak mau ngerepotin lo|
semangat bro lo kan ultramen!|

Terkirim.

"Ayo, sorry lo pasti udah nunggu lama."

Yedam menganga menatap Jihoon yang baru keluar.

"Eh santai aja Hoon, tapi.."

"Ayo, jadi gak?"

"Anu.. " Yedam bingung harus bilang apa.

"Anu apaan? Yaudah buruan, keburu adek lo pulang,"

Yedam menggaruk kepalanya tak gatal. "Waduh gimana ya.. coba lo liat hp lo, itu gue ada kirim chat."

"Gak ada paketan." jawab Jihoon cepat. Sebenarnya dia bukan gak ada paketan sih, tapi males aja buka hp.

"Miskin banget sih lo," gumam Yedam.

Ia melanjutkan, "Gue mau minta anter yang lain aja, gak enak sama lo. Lo pasti butuh waktu sendiri.. sorry gue tadi gak sengaja dengerin lo ribut sama bokap lo,"

Jihoon mendengar penjelasan Yedam. Ia menghembuskan nafasnya kasar.

"Terus?"

"Gue udah siap-siap daritadi sampai berantem dulu sama ya.. lo tau kan. Masa lo gak jadi traktir gue sih? Gak bisa gitulah njing,"

"Ya gue gak enak aja sama lo, gimana sih? Lo pasti lagi sedih kan?"

"Lebay! Gue gak kenal sedih-sedih gitu," Jihoon melipatkan tangannya di dada.

"Halah! Gue denger lo tadi nangis, yhahaha..mana gak kenal sedih mana?" Yedam terkikik geli.

Bukk

"Akk!"

Secepat kilat tawa Yedam berubah menjadi rintihan. Ia memegangi perutnya yang tadi pukul sama si Jihoon.

"Buruan atau gue tinggal," Jihoon berjalan menaiki motornya.

"Jihoon bangsat.. sakit perut gue shh.." adu Yedam yang masih memegangi perutnya. Ia berjalan menyusul Jihoon di depan sana.

TIT: KOMPLEK [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang